Hay, kamu. Apa kabar? Masih mengingatku?
***
Laily memasuki kawasan kampusnya yang tampak ramai. Ospek dimulai pada jam tujuh dan sekarang masih jam setengah tujuh kurang dari sepuluh menit tapi para Maba sudah datang sebanyak ini. Rajin sekali.
"Lo sendiri aja ya, gue ada perlu. Ruangan ospek lo ada di sebelah fakultas teknik. Sebelah situ tuh," ucap lelaki yang membonceng Laily sambil menunjukkan tempat dimana ruang yang akan dijadikan tempat berkumpul mahasiswa-mahasiswi baru.
"Siap komandan," Laily mengangkat tangannya dan menempelkannya di ujung pelipis seperti hormat saat upacara.
Lelaki itu menyentil dahi Laily kasar, dan Laily hanya mendengus sambil mengusap-usap dahinya tanpa berniat membalas ulah lelaki itu.
"Gausah cemberut kali, tambah jelek lo. Hahahha," ucap lelaki itu disertai gelak tawanya yang cukup nyaring.
"Dih, gila lo ya," tukas Laily sarkas. "udah ah males gue ngomong sama lo, gak jelas." Laily melepas helm-nya dan memberikan kasar pada lelaki itu.
"BYE."
"Huuuu dasar cewek," teriak lelaki itu dan Laily pun menoleh.
"Azmy JELEK!" Laily mengibaskan rambutnya dan menghentak-hentakkan kakinya kasar meninggalkan Azmy ditempat.
°°°
Laily berjalan santai menuju arah yang yang diinfokan Azmy tadi. Laily mengambil Prodi Biologi, dan sekarang ia akan mencari orang yang satu jurusan dengannya dan menjadikannya teman.
Laily menghampiri siswi berkacamata yang sedang sendirian, sepertinya ia Maba sama seperti dirinya terlihat dari gelagatnya yang kebingungan.
"Hay," sapa Laily pada siswi berkacamata itu. Siswi itu tersenyum dan membalas sapaan Laily. Laily dan siswi itu mulai membicarakan hal-hal kecil dari diri mereka. Dari asal rumah, alasan mau melanjutkan ke Perguruan tinggi, maupun perjuangan yang besar agar masuk ke Universitas negeri. Mereka membicarakan banyak hal.
"Ngomong-ngomong kita belum kenalan loh," ucap siswi itu.
"Oh iya ya, balas Laily dengan cengiran khasnya. "gue Laily, salken ya," ucap Laily sambil mengulurkan tangannya.
"Gue Sesil," Sesil menerima uluran jabatan tangan Laily. "eh, ambil prodi apa?"
"Biologi."
"Yah, nggak sama dong ama gue. Gue ambil akutansi. Padahal kita udah akrab gitu."
"Sayang banget."
"Minta WA aja."
"Boleh-boleh."
Laily dan Sesil saling bertukar nomor ponsel. Tak apa tak satu jurusan, yang penting udah ada teman baru. Saking asiknya mengobrol mereka tidak menyadari bahwa sebagian Maba sudah masuk ke ruangan tempat pelaksanaan Ospek.
"Eh itu udah masuk semua, kesana aja." Sesil menunjuk kerumunan yang antre untuk memasuki ruangan Ospek.
Laily dan Sesil berpencar, karena memang pada dasarnya mereka beda prodi. Laily melihat spanduk-spanduk prodi biologi yang ternyata tempatnya ada di sudut ruangan paling depan, Laily segera ke tempatnya.
Hanya ada beberapa orang saja di tempat ini. Mungkin yang lain belum datang atau mungkin hanya sedikit yang mengambil prodi ini. Laily duduk di sebelah gadis, ia mengajaknya berkenalan layaknya orang biasanya.
Laily menjabat tangan mereka satu-satu mencoba bersikap ramah.
"Hai, gue Laily."
"Ellin."
KAMU SEDANG MEMBACA
AlLy [COMPLETE]
Teen Fiction-Sequel 18 Words- ° ° ° ° Entah mengapa takdir mempertemukan kita kembali dan sepertinya semesta ingin melanjutkan kisah kita yang sempat terhenti.