Jangankan kamu, semesta saja tau cara membuat kita bertemu.
***
"Wah, nonton apaan tuh?" tanya Ellin menelisik layar ponsel Laily. Tentu saja gadis itu terkejut. Video berdurasi singkat itu membuatnya terdiam beberapa saat.
"Cieee, yang stalkingin Aldy, ekhem, ekhem, uhuk, tenggorokan gue seret."
"Apaan sih gak jelas banget." Laily melirik Ellin malas.
Laily baru sadar dan ingat bahwa sosok yang sedang duet dengan Aldy di snap adalah Senja. Jari-jari Laily mulai menelusuri username milik @senja_mayriska yang Aldy tandai. Ah, bagaimana mungkin Laily melupakan sosok ini. Sosok yang menjadi penyelamatnya kala itu saat berhadapan dengan Riky.
Kalau dipikir-pikir, apa hubungan Senja dengan Aldy? Kenapa mereka terlihat akrab dan saling melempar senyum satu sama lain? Laily hampir gila memikirkan hal-hal ini.
"ELLIN!!!" pekik Laily yang ponselnya diambil oleh Ellin secara tiba-tiba. Saat Laily mencoba meraih ponselnya, Ellin selalu mempunyai cara untuk menghalangi Laily.
Kesal sudah yang Laily rasa. Rasanya percuma, mencoba menang dari Ellin rasanya susah. Laily memperhatikan Ellin dalam diam, wajah gadis itu tidak bisa ditebak dan apa yang gadis itu pikirkan sampai-sampai ia terkadang tersenyum geli sembari menatap ke arahnya. Benar-benar tidak sopan! Mengotak-atik ponsel teman!
"Nih." Ellin menyodorkan ponsel Laily yang langsung disambut kasar oleh sang pemilik.
"Tuh, kan lo pasti jatuh cinta sama si Aldy!"
"Hah? Apa?" Laily pura-pura tidak mendengar.
"Sampek akunnya Kak Senja aja lo stalkingin, cieee ... takut yaa jika Aldy sama orang lain." Ellin menoel-noel dagu Laily menggoda.
"Astaga, Ellin!"
Tuhan, mengapa Laily ditakdirkan punya sahabat seperti ini?
Ellin duduk di tempatnya kembali. "Si Riky juga bucinnya Senja tuh, tapi sayang cintanya bertepuk sebelah tangan," ujar Ellin lalu tertawa renyah, sepertinya ia sangat senang akan fakta itu. Inilah yang dinamakam adik kurang ajar yang selalu tertawa di atas penderitaan kakaknya.
"Apa urusannya sama gue coba?"
"Ya, kan gue cuma cerita, Bambank!!"
"Kak Senja tuh sebenernya suka sama cowok lain, gue gak tau siapanya, tapi Riky pernah bilang gitu ke gue," papar Ellin yang membuat Laily kembali mengangguk-anggukan kepalanya lagi. Laily sungguh tak peduli dengan Riky dan segala hal tentang kehidupannya.
Ellin menutup mulutnya refleks dan mengatakan, "Jangan-jangan! Cowok yang disukai Kak Senja si Aldy lagi?! Wah, lo punya saingan, Lai." Ellin mendekat dan merangkul pundak Laily.
"Senja tuh baik, cantik, udah semester lima lagi jurusan kedokteran, bisa-bisa Aldy belok ke dia dan lo dilupain deh, hahaha." Ellin memanas-manasi Laily.
Ellin mendekat ke arah Laily, membisikkan sesuatu di telinga gadis itu. "Inget, Lai. Pertahanin apa yang seharusnya lo tahanin, jangan buat dia pergi meski sekali, takutnya dia malah nggak kembali karena udah nyaman di hati yang lain," ucap Ellin membuat Laily tertohok.
Jadi, Laily harus apa?
***
Menunggu gojek yang tak kunjung tiba, Laily kini asik bermain ponselnya. Tak sadar seseorang mendekat ke arahnya kemudian berdiri di sebelahnya tanpa suara. Aldy mengamati Laily itu dalam diam, gadis itu sama sekali tak menyadari akan kehadiran dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlLy [COMPLETE]
Teen Fiction-Sequel 18 Words- ° ° ° ° Entah mengapa takdir mempertemukan kita kembali dan sepertinya semesta ingin melanjutkan kisah kita yang sempat terhenti.