HAYYY, APAKABS?🙂
UDAH DUA MINGGU GAK UP, RASANYA KOK UNCH🙂
SELAMAT MEMBACA CERITA ALLY❤
***
Kita adalah dua insan yang dipertemukan oleh dimensi yang bernama waktu, dan ruang yang bernama semesta. Bolehkah aku menyebut, "Takdir Tuhan sangat indah?"
***
Cahaya bintang dan bulan menghiasi langit malam ini. Laily menatap lekat-lekat pemandangan itu dari balkon apartemen. Angin sepoi-sepoi menerpa sebagian anak rambutnya.
Teringat kejadian beberapa waktu yang lalu.
"Nih!" Aldy dan Riky menyodorkan secara bersamaan sebuah boneka hasil capitan mereka. Yap, mereka berhasil mengalahkan mesin sialan itu.
Laily dibuat takjub. Ada apa dengan mereka berdua?
"Ambil yang ini ya, Lai," ujar Aldy kemudian meletakkan boneka bentuk pisang dengan bola mata lucu di tangan Laily.
"Nih." Riky melempar boneka berbentuk pocong dengan wajah lucu kepada Laily. Laily kesal. Bukan karena bentuk boneka itu, melainkan cara Riky memberikan itu padanya. Seenak jidat ia melempar boneka itu ke muka Laily dengan kasar.
Dasar tidak sopan. Bukannya minta maaf, malah ia pergi begitu saja. Tak lupa kedua tangan yang dimasukkan ke dalam kantung celana.
Sepertinya, Riky itu minta dibunuh ya?
Suara ketukan pintu apartemen menyadarkannya dari pikiran tadi siang. Ia melangkahkan kakinya, dan membuka pintu.
"Hai, Lai."
"Ngapain lo ke sini malem- malem?" Laily berkacak pinggang.
"Nganterin ini nih." Cowok itu mengangkat sebuah kresek dengan berbagai jenis makanan.
Laily mengambil itu begitu saja, saat melihat niat cowok itu hendak masuk. Oh, hell! Ini udah jam sepuluh malam. Gak baik bertamu malam-malam.
Laily mendorong bahu lelaki itu kasar. "Gak boleh bertamu! Dah malem, pamali!" ujarnya tegas.
"Gitu amat jadi orang."
"Dah ah bodo. Sana hush hush pulang! Nanti dicariin emak lo," ucap Laily mengusir paksa Azmy yang memaksa masuk terus.
Meskipun Azmy saudaranya sendiri, tapi kan gak baik bertamu malam-malam. Waktunya beristirahat. Mengingat budhenya Intan—ibunda Azmy mencari anak semata wayangnya itu.
"Entar budhe cariin lo, sana!" Laily tidak mau menjadi korban kecerewetan budhe Intan. Kerena budhenya itu terlalu over protektif kepada Azmy. Padahal Azmy itu cowok. Seharusnya ia tak mengkhawatirkannya seperti anak gadis.
"Ih kasar." Azmy mendengus kemudian mulai beranjak pergi.
Laily menutup pintu apartemennya, serasa ada yang terlupa, ia membukanya lagi.
"Makasih, Azmy!"
Azmy yang belum jauh membalikkan badan dan mengacungkan jempolnya.
Dibukanya bungkusan itu dan ada makanan kesukaannya yaitu pop mie. Laily tidak sabar menyantapnya, apalagi malam-malam seperti ini.
Tok. Tok. Tok.
Ketukan pintu kembali terdengar. Laily memutar bola matanya malas. Si Azmy kenapa sih jadi orang rese banget. Ia abaikan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlLy [COMPLETE]
Teen Fiction-Sequel 18 Words- ° ° ° ° Entah mengapa takdir mempertemukan kita kembali dan sepertinya semesta ingin melanjutkan kisah kita yang sempat terhenti.