CHAPTER EIGHT.

96 14 2
                                    

Judul lagu multimedia : Soyou - Just One. Ost. 18 Again .

"Jika sekuntum mawar mencoba menjadi bunga matahari, maka ia akan kehilangan keindahannya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika sekuntum mawar mencoba menjadi bunga matahari, maka ia akan kehilangan keindahannya".
- Lee Seung Heon to Yoon Ha Na-
💮💮💮💮💮💮💮💮💮

Lee Seung Heon hanya keluar sebentar untuk mengangkat telpon dari Kepala Unit, saat kembali ia justru mendapati pemandangan itu di dalam kamar Ha Na.

Detektif baru yang ditugaskan ke bidangnya dari Busan tengah bersama Ha Na, orang sama yang juga mengeluarkan tembakan dan nyaris membuat Ha Na terluka parah. Dari pertama melihatnya, Seung Heon sudah tidak suka.

Kim Jin Wook, itulah namanya. Meski orang itu terkenal karena kecerdasan serta intuisi hebat dalam menangkap penjahat, serta beberapa kali mendapat penghargaan dari pemerintah. Namun menurut berita yang berhasil Seung Heon kumpulkan dari para senior petinggi di kantor Busan, pria itu sangat suka membuat masalah. Selalu bertindak sesuka hatinya tanpa mempedulikan rekan satu timnya.

Dan terakhir kali, pria itu di skors serta diturunkan pangkatnya akibat sebuah insiden yang hampir membunuh partner satu timnya. Akan tetapi, semua penghargaan publik milik Jin Wook, membuat lelaki itu tak bisa didepak begitu saja, akibatnya Kim Jin Wook di mutasi ke kantor pusat Metro agar bisa diawasi lebih dekat. Walau diturunkan jabatannya namun ia tetap mendapatkan posisi di divisi penting. Dan itu adalah unit tempat Lee Seung Heon berada.

"Baru hari pertama dan bocah itu sudah membuat masalah" Seung Heon mendengus jengkel, ketika mengamati interaksi antara Jin Wook dan Ha Na dari sela-sela pintu kamar yang sedikit membuka.

Seung Heon memutuskan untuk tidak langsung masuk, dia menunggu agak jauh di kursi depan kamar perawatan Ha Na. Dan begitu lelaki itu terlihat beranjak keluar, Seung Heon bergegas mendekatinya.

"Apa anda bahkan tak memiliki empati seorang Polisi untuk korban?" pertanyaan itu meluncur begitu saja dari bibir Seung Heon.

Langkah Jin Wook terhenti seketika. Lalu perlahan ia memutar tubuhnya. Pria itu tampak sedikit lebih kekar, serta sama tinggi dengan Seung Heon. Hanya saja dengan rahang wajah lebih lebar, serta bekas luka di dekat alis sebelah kanan, membuat Kim Jin Wook tampak lebih ditakuti.

"Anda tahu kondisi korban Yoon Ha Na, dan masih ingin minta keterangan darinya?" Seung Heon maju dua langkah. Melipat kedua tangan depan dada. Matanya menatap tajam sosok lelaki di depannya. Entah kenapa ia mendadak begitu defensif saat ini. Sesuatu yang tidak biasa ia rasakan sebelumnya.

Satu alis Jin Wook tertarik naik, membentuk lengkungan. Kedua tangannya dalam posisi agak dikepalkan di samping badan.

"Saya hanya melakukan yang seharusnya. Hanya dengan pengakuan langsung dari korban maka kami bisa mengajukan tuntutan lebih berat kepada pelaku, seharusnya anda sudah memahami hal itu. Lagipula, Nona Yoon menawarkan untuk membantu proses jalannya penyelidikan" Jin Wook menjawab. Suaranya terdengar lebih berat dari Seung Heon.

[COMPLETED] The Voice of the Spring: #01. Dwilogy the Season of the Voice. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang