CHAPTER TWENTY FIVE (A).

75 11 12
                                    

Judul lagu multimedia : TXT - Love Sight ost. DAYS part.02.
.
Terus demi apa. Saya ini cenayang atau gimana. Baru sadar lo kalau Taecyeon dan Hyeyoon kan bakal main bareng di Royal Inspector 😂😂🤣 tapi sudah saya pairingin duluan di ff ini. Astaga. Jangan bilang abis gini Kang Min Ah sama Young Dae juga di drama / dengan Rawon muda (Kim Seok Woo) .
Ps : Min Ah dan Young Dae ada TVC bareng gaes!!! 🤣🤣🤣 Ya sudahlah habis ini saya daftar di Hogwart jadi guru ahli ramal.
.
Selamat membaca. Warm & Regards.
.
Bacanya sambil dengerin lagu di multimedia ya bisa kalian download sendiri biar feelnya lebih berasa ;).

💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮

"Aku yang pertama kali melihatmu, tersenyum bagai mentari, dibawah bunga cherry. Dan aku jatuh hati".
- Jang Taecyeon-

Keceriaan Hye Yoon pada hari minggu indah itu mendadak hilang setelah apa yang dia lihat saat berada di dalam kereta bawah tanah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keceriaan Hye Yoon pada hari minggu indah itu mendadak hilang setelah apa yang dia lihat saat berada di dalam kereta bawah tanah. Hye Yoon menangkap basah seorang pencuri dompet!.

Gerakannya begitu rapi, cepat, dan lihai, sehingga tak ada satupun orang di dalam keramaian tersebut menyadari. Kecuali Hye Yoon.

Yang kebetulan, berdiri dua orang dari si penjahat.

Dan kebetulan juga, sempat merekam aksi si pelaku.

Mereka sudah hampir sampai di lokasi pemberhentian selanjutnya, Hye Yoon memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berteriak.

"Pencuri! Ada pencuri dompet! Dia yang memakai kacamata hitam dan topi merah!" teriak Hye Yoon. Keras sekali.

Sadar kalau sudah tertangkap basah, si pelaku yang kebetulan seorang lelaki dan tampak berusia pertengahan kepala 4, berusaha untuk kabur. Berlari, merangsek, hingga mendorong beberapa orang disekitarnya agar terjatuh dan tidak ada yang bisa mengejarnya.

Hye Yoon sendiri dengan tinggi badan serta posisinya merasa cukup kesulitan untuk menghadang si pelaku. Namun ia berhasil melompat turun tepat sebelum kereta menutup lagi. Hye Yoon berlari ke arah si pencuri meninggalkan jejak. Akan tetapi, kakinya seketika berhenti ketika ia melihat kalau sosok tersebut sudah berhasil ditangkap oleh para polisi penjaga kereta bawah tanah.

Lalu, Hye Yoon sempat melihatnya. Dari sisi samping tempatnya berdiri.

Lelaki itu tampak seusianya. Berbadan tinggi. Tubuh kekarnya tertutupi sweater biru garis-garis vertikal merah tua. Sosok itu tengah menjatuhkan pencuri dompet yang Hye Yoon barusan kejar. Menghimpit penjahatnya dalam posisi wajah pelaku menghadap tembok dan kedua tangan terkunci di balik punggung. Kemudian pemuda itu segera memborgol pelakunya.

Tepat saat si pemuda menolehkan kepala, iris mereka bertemu. Polisi muda itu tampak terkejut melihat Hye Yoon, seakan mengenalinya. Sementara Hye Yoon langsung teringat niat aslinya. Perempuan tersebut bergegas berlari ke tempat si polisi muda memakai sweater biru, sementara si pencuri tengah digelandang oleh tiga polisi berseragam.

"Apa anda seorang polisi, saya adalah saksi dari kejahatan pencuri itu" Hye Yoon menuding si pelaku. Yang kini terdengar mengamuk dan berusaha meloloskan diri dari kejauhan.

Polisi muda tersebut masih terdiam. Menatap Hye Yoon diikuti sorot terkejut.

"Saya punya buktinya, tadi saya sempat merekam aksinya" Hye Yoon buru-buru mengeluarkan ponselnya. Memperlihatkannya pada si pemuda. "Kyeongchalnim" Hye Yoon melambaikan tangannya ke depan wajah polisi tersebut.

Akhirnya pria itu berkedip juga. Gelagapan. Atensinya berpindah bergantian dari sosok Hye Yoon lalu ke atas ponselnya.

"Anda baik-baik saja bukan?" tanya Hye Yoon.

Berdeham, dia menjawab. "Ah, tentu saja. Saya baik-baik saja. Menangkap penjahat seperti itu adalah makanan sehari-hariku" ucapnya. Sedikit terlalu keras.

Hye Yoon berkedip beberapa kali, lantas melanjutkan. "Jadi bagaimana, apa ini bisa dijadikan sebagai bukti?"

"Tentu saja, ini akan menjadi bukti penting. Nona sekarang bisa ikut saya ke kantor polisi" pemuda tersebut meraih ponsel Hye Yoon dari tangan pemiliknya tanpa bertanya lebih lanjut.

"Hah? Sekarang?".

"Iya. Orang tadi sudah diincar sejak lama oleh polisi subway di sini, dan juga polsek setempat, bukti dari anda akan semakin menguatkan dakwaan juga memperberat hukumannya".

Hye Yoon berpikir sejenak. Padahal tadinya dia cepat-cepat mau sampai kafe supaya bisa segera mengerjakan editan yang tertunda.

'Namun menegakkan keadilan juga tak kalah penting' berbisik dalam hati.

"Baiklah. Silahkan anda tunjukkan jalannya" tukas Hye Yoon . Terlihat bersemangat.

Polisi tersebut mempersilahkan Hye Yoon untuk berjalan lebih dulu. Tanpa Hye Yoon ketahui, dari balik bahunya, lelaki berlesung pipi tersebut tersenyum sangat lebar.

🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌

Harusnya ini jadi part panjang tapi rupanya bagian satunya tertinggal di gagdet satunya 😭 dan karena saya ingin up satu bab untuk cerita ini maka akan saya upload bagian Hye Yoon dulu. Semoga ntar malam bisa langsung up ya. Gomawo Yeorobun.


[COMPLETED] The Voice of the Spring: #01. Dwilogy the Season of the Voice. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang