[COMPLETED] The Voice of the Spring: #01. Dwilogy the Season of the Voice.

CHAPTER THIRTY.

Judul lagu mulmed : Kim Dae Myung - In front of the post office in autumn. Ost. Hosplay 2.
.
Saya mau kasih rekomendasi beberapa judul serial yang cocok buat mengatasi darting dan overthink after Voice 4 😂😂

3. Dorama School Police - iya lagi demen lagi sama Dorama.
2. So Not Worth It, Netflix Kdrama.
1. HOSPITAL PLAYLIST 2!!!!!!
.
SEMOGA Berfaedah. At least buat saya berfungsi menurunkan tensi serta ketegangan hahahahaha.

"Manusia baik yang ditimpa kemalangan dalam hidupnya bukan berarti tidak beruntung, namun sedang diuji semata".

🌃🌃🌃🌃🌃🌃🌃🌃🌃

Yoon Jae Wook hendak kembali ke ruangannya setelah mengantarkan adiknya sampai di depan lobi rumah sakit, ada Kim Jin Wook juga bersamanya. Pria itu berjanji akan memastikan Ha Na pulang dengan selamat hingga di rumah. Mereka akan mengabari Jae Wook lagi nanti.
Jae Wook tahu kalau Jin Wook memiliki rencana lain untuk Ha Na, dan dia sendiri sudah memberikan izin.

Setibanya di dalam ruangan, ia menemukan Lim Ji Sung tengah duduk di sofa panjang putih tempatnya biasa merebahkan diri. Tengah sibuk mengunyah biskuit gandum dengan krim kacang, salah satu cemilan mereka berdua sejak masih kuliah dulu.

"Apa sudah mengantarkan Ha Na".

Jae Wook mengangguk. Melesakkan diri di samping pria itu. "Ya, jangan dihabiskan".

Ji Sung melirik temannya sekilas. "Sejak kapan kamu protes kalau aku menghabiskan makananmu. Kamu juga suka seenaknya memakan cemilan ku tanpa bersisa" celetuk Ji Sung.

Kini justru mendekap biskuit dan wadahnya ke dekat dada.

"Yak! Lim Kyosunim! Itu milikku" Jae Wook seketika menegakkan punggung, mencoba merebut biskuit tersebut dari sahabatnya.

"Kenapa kamu jadi meributkan hal tidak penting. Aahhh...aku paham sekarang. Apa ini pemberian adik kembar ku??" Ji Sung tak mau kalah. Mempertahankan makanan dalam dekapannya.

Wajah Jae Wook seketika merona.

"Yak. Aku benar bukan. Dasar, kamu bilang hanya akan berteman saja dengan Doona?!" Ji Sung sedikit membentak.

"Aku tak pernah membuat janji bodoh seperti itu! Sini kembali...."

Kriett.. .

Pintu membuka dari luar. Lim Doona masuk ke dalam ruangan dengan dahi berkerut dalam serta satu tangan menenteng plastik besar yang mengeluarkan aroma lezat.