[COMPLETED] The Voice of the Spring: #01. Dwilogy the Season of the Voice.

CHAPTER THREE.

Judul lagu multimedia : Basic Inkii- in the Illusion.
.
W Two Worlds definitely one of my kdrama fav. Ever. Meski menjelang akhir naskahnya sempat sedikit dragging but that's okay. Sebab secara keseluruhan W Two Worlds adalah paket lengkap. Miss u Kang Chul ;.)
.
***************

"Seringnya bukan penyakit yang membuat kita merasa sakit, melainkan orang yang paling kita cintai".
-Yoon Ha Na-
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

"Kamu sudah dengar kata Dokter Lim kan? Jangan beraktifitas terlalu banyak, juga jangan memikirkan segala hal terlalu mendalam, hindari hal-hal yang bisa membuatmu stres dan kerja jantungmu menjadi berat" kata Lee Seung Heon, sewaktu mobil mereka berhenti akibat lampu merah.

"Ara. Oppa maaf, karena aku lagi-lagi harus menyusahkan mu" jawab Ha Na lembut.

Seung Heon menolehkan leher, menatap tanpa segan perempuan cantik di sampingnya itu. "Kapan kamu akan berhenti meminta maaf padaku atas segala hal yang kulakukan memang karena kemauanku. Yoon Ha Na, lama-lama aku bisa tersinggung sebab rasanya aku seperti orang luar saja".

Ha Na terkejut. "Oppa, kamu tahu bukan itu maksudku. Selama ini kamu selalu bersikap baik padaku, sejak kecil sampai sekarang. Curahan kasih sayangmu terlalu...bagaimana caranya aku mengatakannya" Ha Na melirik jalanan sesaat lalu mengembalikan tatapannya ke arah Seung Heon. "....aku bahkan kadang sampai berpikir apa jangan-jangan adik kandungmu yang terpisah saat lahir".

"Ya. Mana ada cerita seperti itu. Kamu terlalu banyak menonton drama" balas Seung Heon. Suaranya agak meninggi.

Ha Na tertawa lirih, senyum kecil juga terbit di wajah Seung Heon. Lampu jalan raya kembali hijau, dan pria itu mengembalikan fokusnya untuk menyetir.

"Tenang saja, aku tak akan membuat Seung Heon Oppa, ataupun Jae Wook Oppa jadi cemas. Aku bukan lagi anak kecil dan berjanji menjaga diri sendiri.  Terlebih, sekarang Yoon Gi sudah pulang ke rumah, aku tak mau menyusahkan dia juga. Selama ini, kedua saudara laki-lakiku sudah terlalu banyak berkorban karena penyakit yang ku idap ini. Sementara orang tuaku harus membanting tulang di negara orang" kata Ha Na lirih.

Seung Heon melirik perempuan itu sekilas, Ha Na sedang menundukkan kepala dan dari kata-katanya barusan mengandung kepahitan mendalam.

"Tapi, aku tidak membenci hidupku. Meskipun terkadang untuk bernafas, aku selalu bersyukur. Bersyukur sebab Tuhan menganugerahiku dengan orang-orang luar biasa seperti kalian yang selalu berada di sekitarku" Ha Na mengangkat wajahnya. Menolehkan leher, memandang Seung Heon dengan sorot penuh terima kasih juga kejujuran.