CHAPTER THIRTY SIX (A).

78 12 8
                                    

Judul lagu multimedia : Kyuhyun - Time We were not in love.

Maaf ya readers karena telat published. Tim penulis sedang agak sibuk setelah seharian ini ☺️Terima kasih banyak atas pengertiannya. Selamat membaca ⭐🌺

🌃🌃🌃🌃🌃🌃🌃🌃

"Eonni, maaf jadi merepotkan mu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eonni, maaf jadi merepotkan mu. Seharusnya tidak usah ikut mengantar. Aku jadi tak enak pada Penulis Yoon" ucap Hye Yoon diikuti ekspresi sungkan.

"Bisa berhenti berkata begitu? Ini sudah permintaan maaf mu yang keenam dalam waktu kurang dari setengah jam. Ucapan mu hanya akan membuat Ha Na-ssi tidak enak juga" sahut Jin Wook dari arah kursi pengemudi.

"Gwaenchanayo" Ha Na menatap Hye Yoon dari balik bahunya kemudian pada Jin Wook di sampingnya secara bergantian. "Yoon Gi sudah kuberi tahu dan dia paham. Nona Shim adalah pelanggan tetap ku, partner adikku, sekaligus adik pacarku. Tentu saja aku harus ikut mengantarnya bukan" kata Ha Na polos.

Ha Na tak tahu kalau kalimat terakhirnya berdampak pada Jin Wook. Wajah lelaki itu bersemu merah, Hye Yoon seketika tertawa mendengar kalimat 'pacarku'. Jin Wook berdeham, menatap adiknya melalui kaca spion dan memberikan peringatan keras melalui kedua mata supaya Hye Yoon tidak berkata aneh-aneh. Hye Yoon segera menutup mulut memakai satu tangan dan berusaha meredam rasa geli.

Kendaraan Jin Wook melewati area pemukiman padat penduduk di timur Bangi-dong, Songpa, Seoul. Lalu mulai melambatkan mobilnya saat memasuki wilayah perumahan di bagian paling dalam, berdekatan dengan sebuah pasar tradisional.

"Kita sampai" tukas Jin Wook. Memarkir kendaraannya di depan sebuah bangunan gedung 4 tingkat.

Ha Na melepaskan sabuk pengaman, mendongak dari tempatnya duduk. "Apa kalian tinggal di rooftop?".

Jin Wook menolehkan kepala, menatap Hye Yoon yang kini tersenyum-senyum.

"Anu, sebenarnya".

"Seluruh gedung itu milik orang tua kami" jawab Hye Yoon cepat.

"Sungguh" Ha Na memutar leher. Menatap kakak beradik Kim bergantian.

Jin Wook menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal, dia paling tidak suka menyombongkan diri. Apalagi jika yang disombongkan bukanlah harta pribadinya.

"Ini warisan orang tua kami, dari Kakek. Sudah direnovasi sebanyak lima kali dan jadilah. Ini" Jin Wook mencoba menjelaskan.

"Lantai dasar adalah rumah makan daging yang hanya buka saat sore hari, sangat terkenal di daerah sini. Lantai dua menjadi tempat bimbingan belajar dan juga cukup populer di kalangan anak sekolah area ini. Lalu sisanya milik kami" tukas Hye Yoon. "Tapi lantai empat rencananya mau disewakan. Apa Ha Na Eonni tertarik pindah ke sini?".

[COMPLETED] The Voice of the Spring: #01. Dwilogy the Season of the Voice. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang