Judul lagu multimedia : Kim Min Seok - A Butterfly Fly Away. Ost. You are my spring.
"Bagaimana hal seperti ini sampai bisa terjadi?!Harusnya kamu langsung mengabari ku. Apa kamu tahu betapa cemasnya aku saat mendengar berita soal dirimu. Aku ini kakakmu, saudara kandungmu, seharusnya aku jadi orang pertama yang selalu mengetahui setiap kondisimu, tapi apa ini?! Kenapa aku selalu terlambat diberitahu? Yak, apa kamu bahkan masih menganggap ku sebagai keluarga?".Lelaki tampan berwajah galak itu berdiri di ujung ranjang Shim Hye Yoon, nada bicaranya naik satu oktaf. Kalimatnya berserabutan di udara. Tapi meski dia terlihat marah dan tersinggung, sorot matanya justru berkata sebaliknya. Kakak Hye Yoon terlihat amat mencemaskan juga mengkhawatirkan kondisi si adik perempuan semata wayangnya.
"Aku sudah tahu kalau oppa bakal bersikap demikian, itu sebabnya aku mengabari oppa begitu hasil tes ku keluar. Oppa, gwaenchana. Aku baik-baik saja. Tak ada luka berarti, cuma memar dibeberapa bagian. Lagi pula aku ini kan Shim Hye Yoon. Adik perempuan mu ini dua kali lebih kuat daripada seorang Kim Bok Joo sekalipun" Hye Yoon mengedipkan satu mata. Terduduk di atas ranjang pasien. Tangan kanannya yang terdapat jarum infus memegang erat-erat kotak susu rasa pisang. Sesekali dia menyeruput isinya.
Kakak lelaki Hye Yoon menarik nafas panjang satu kali. "Berapa kali harus ku bilang. Kim Bok Joo itu karakter fiksi sedangkan kamu nyata. Jika kamu terluka bisa berdarah bahkan mati. Ani.....jangan sebut kata-kata itu, rasanya seperti kutukan" menggelengkan kepala kuat-kuat serta menampar mulutnya sendiri karena sudah salah bicara.
"Oppa, duduklah di sini" Hye Yoon menunjuk bangku besi kosong yang diletakkan dekat sisi ranjang sebelah kanan.
Meski masih tampak kesal, kakak Hye Yoon menuruti ucapan adiknya. Terdengar bunyi derit besi bergeser ketika lelaki itu meletakkan tubuhnya di atas bangku.
"Siapa yang membawamu ke sini? Mendaftarkan mu ke rumah sakit ini? Hingga yang memberikanmu itu" menunjuk ke arah kotak susu di tangan Hye Yoon, juga tumpukan roti rasa pisang coklat di atas meja dekat ranjang Hye Yoon. "Aku ingin kamu memberitahuku semua kronologis kejadiannya tanpa terkecuali" ucap kakak Hye Yoon. Sepasang alis lebat gelapnya bertautan. Melengkung ke atas.
Hye Yoon menghabiskan susunya sampai tak bersisa dan meletakkan kardus kosongnya ke atas meja. Mengambil nafas dalam satu tarikan, serta menghembuskan perlahan. Kemudian, dia mulai menceritakan segalanya. Secara perlahan, tertata, tanpa jeda, dan tidak melewatkan detail apapun.
Hye Yoon menyadari keanehan pada ekspresi serta gestur kakaknya selama dia menceritakan seluruh kronologis kejadian yang membuatnya kini terdampar di rumah sakit Universitas H tersebut. Namun begitu, kakaknya tak sekalipun mencoba menyela dirinya selama dia bertutur kata, hingga Hye Yoon menyelesaikan seluruh kisah epiknya hari ini.
"Jadi. Begitu. Oppa....." Tukas Hye Yoon. Mengakhiri kisahnya.
Dia menunggu selama beberapa menit. Hanya ada keheningan menggantung. Diikuti sorot tajam sepasang netra manik kelam milik si kakak yang memandanginya secara misterius.
"Oppa, tolong katakan sesuatu" Hye Yoon sedikit merengek.
Kakaknya mendesah berat. Kini memijit pelipisnya sendiri. "Sesange. Bagaimana bisa ada kebetulan yang seperti ini di dunia nyata" bisik nya lirih.
"Maksud oppa apa? Aku sama sekali tidak mengerti".
Kakak Hye Yoon menurunkan tangannya kembali ke samping tubuh. Memajukan badan. Lantas menatap lekat-lekat ke dalam sepasang iris yang memancarkan warna penuh kehangatan milik adiknya.
"Hye Yoonie, apa salah satu pemilik galeri yang jadi penulis mu itu bernama Yoon Yoon Gi? Seorang seniman sekaligus blogger traveler, penulis lagu dan penulis buku ternama?".
"Heol! Benar sekali. Dari mana Oppa bisa tahu" bahu Hye Yoon sampai menegak saking kagetnya. Wajahnya menyunggingkan senyuman aneh.
Kakaknya lagi-lagi menghembuskan nafas yang terdengar sangat berat.
"Kakakmu ini tahu karena sesungguhnya, Yoon Yoon Gi adalah adik dari......."
Krieett.....
Pintu membuka dari luar. Sesosok maskulin lain masuk ke dalam kamar rawat inap satu ranjang tempat Hye Yoon di rawat.
"Hye Yoon-ssi, aku sudah bicara dengan orang admin dan katanya kakakmu barusan dat.....".
Kalimat lelaki muda bertubuh tinggi, berwajah tampan tidak normal, yang baru saja masuk ke dalam kamar Hye Yoon, seketika terhenti. Wajah pria itu memucat. Tepat saat ia beradu mata dengan kedua netra kakak lelaki Hye Yoon.
"Sunbaenim! Bagaimana anda bisa ada di sini".
"Taecyeon-ssi".
Kedua pria tersebut saling tunjuk dibarengi ekspresi kaget bukan main, secara bersamaan.
Hye Yoon sendiri kini melemparkan pandangan secara bergantian kepada kakak lelakinya dan sahabat barunya dengan ekspresi bingung.
"Tunggu dulu, kalian saling kenal?" Hye Yoon memalingkan wajahnya dari satu sisi ke sisi lainnya. Mencoba mencerna segala hal.
"Tentu saja".
Jawab kedua laki-laki itu, lagi-lagi berbarengan.
Pupil Hye Yoon melebar. " Seolma" kini gantian dirinya telunjuk kanannya menuding kedua lelaki berbeda usia dan fasial itu. "Apa kalian satu kantor?".
Kedua pria itu mengangguk bersama-sama.
"Heol! Mustahil!" Hye Yoon masih dalam mode terkaget-kaget.
"Tunggu dulu. Kalau begitu, apa mungkin, sunbae adalah" Taecyeon kini melangkah maju. Mendekat dan berdiri di ujung ranjang Hye Yoon.
Kakak lelaki Hye Yoon kini beranjak dari bangkunya. Mendekati Taecyeon. Melirik ke arah tumpukan makanan di atas meja kemudian meletakkan atensi akhirnya pada Jang Taecyeon. Kakak Hye Yoon mulai memahami segalanya.
"Jadi rupanya kamu si detektif roti serta susu pisang itu?" katanya lirih.
"Mustahil!" Taecyeon tidak mendengarkan ucapan kakak Hye Yoon barusan. Terlihat sama kagetnya dengan Hye Yoon. "Hye Yoon-ssi, jadi kakak laki-laki yang selama ini kamu ceritakan adalah.....Kim Jin Wook Hyeongsanim??! Senior sekaligus partnerku?!".
🌃🌃🌃🌃🌃🌃🌃🌃
Part B saya up Senin ya. Semoga bisa lebih cepat ;) ada banyak hal terjadi di RW saya jadi untuk sementara saya bakal kesulitan buat up.
A lot of love buat kalian yang sudi membaca hingga titik ini.
Have a great night.
And happy Voice day 💕.
Warm and regards 🌹.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] The Voice of the Spring: #01. Dwilogy the Season of the Voice.
FanfictionYoon Hana (34) Wanita cantik berhati lembut yang selalu percaya pada cinta, serta dunia namun sayangnya tak memiliki banyak waktu. Kim Jin Wook (35) Detektif tampan dengan ekspresi datar, hanya ingin sukses dengan karirnya. Namun justru jatuh cinta...