"Apaan ni! Rumah cuman ada sofa sama meja doang" Seru Sarah.
Sarah duduk di sofa, Vino pun duduk di seberang Sarah.
Vino menghela nafas mendengar ocehan Sarah "Mana gue tahu toko furniture Ra"
"Beli rumah aja untuk tidur tenang. Rumah ini cuman gue datengin pas gue lagi ada hal-hal yang nggak bisa gue selesain dirumah, kayak urusan gue sama Adif"
Sarah diam, duduknya yang tadi bersender berubah menjadi tegak. Sangat kesal Sarah bila mendengar nama itu.
"Lo mau cerita Adif kan?"
"Ya, karena gue kira ini waktu yang tepat"
"Yaudah cerita!" seru Sarah tidak sabar
"Lo duduk sebelah gue lah. Sama klien aja lo bisa sandar-sandaran Sama gue udah kayak hakim ama tersangka" protes Vino.
"Oh"
Sarah pun memindahkan posisi duduknya ke sebelah Vino.
"Dulu, 3 tahun yang lalu. Saat lo solo travelling keliling Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Gue nggak cerita kalo gue bertengkar hebat sama Adif."
"Wait! Lo kan putus pas kita kelas 1 SMA"
"Iya"
"Lanjut"
"Disitu Adif maksa gue, maksa banget buat nikah sama gue. Sedangkan karir gue lagi bagus bagusnya karna game yang gue buat masuk di top game dan gue di promosiin jadi head di tim perusahaan gue"
"Sedangkan, lo tahu sendiri dia manja"
"Dia manja kemana-mana harus sama gue, keputusan harus gue yang ambil."
"Di lain sisi, orang tuanya udah ngebet banget dan kalo sampe gue nggak nikah sama Adif kurang dari seminggu, Adif bakal dinikahin sama orang pilihan orang tuanya di Jogja."
"Gue udah konsultasiin ke Ibu, Ibu nyuruh Adif kerumah. Pas Adif kerumah. Ibu kayak kurang srek gitu karena anaknya pendiem banget"
"Lo tahu kan? Menurut gue, Adif adalah cewek sempurna dimata gue untuk di jadiin istri. Dengan modal nekat, gue berangkat ke Jogja berbekal alamat yang dikasih Zidan waktu gue sama Zidan di Jogja yang saat itu Zidan lagi balik ke sumatra, Ibunya sakit."
"Singkat cerita sampailah gue di Jogja, gue langsung temuin dengan niat ngelamar aja dulu. Bukti gue serius sama Adif, ternyata Adif nikah pagi itu pas banget waktu gue sampe Jogja."
"Hah?" seru Sarah melongo
"Gue dimaki abis sama bapaknya, kan bapaknya tahu sama gue. Intinya gue diomongin cuman mau mainin Adif selama ini nggak mau seriusin"
"Gue balik tuh ke studio Zidan di jogja. Gue nangis"
Vino menunduk, Sarah yang mengerti langsung mengusap-usap pelan punggung Vino yang bidang.
"Lama lo Ra, dari SMA sampe umur gue 22 tahun gue tahan dia, mau nikahin bener Ra. Tapi ternyata dia dinikahin sama orang tuanya yang dia sendiri nggak bisa ngelawan itu semua. Sekarang dia udah anak 1, cewek juga"
"Lo pernah ketemu lagi sama dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold And Bedu [END]
RomanceBerat jika ditanya pasti apakah Sarah memiliki perasaan lebih dari teman untuk Vino, begitu juga sebaliknya. Hingga tiba di usia dewasa, diusia yang sudah seharusnya mereka memikirkan bagaimana langkah selanjutnya dalam hidup mereka. Benarkah Sarah...