35~ First trip

114 5 0
                                    

"Aduh, Na. Gue suka ceroboh kalau terlalu banyak di handle. Gimana, ya?" Omel Sarah pagi-pagi.

Vino hanya memperhatikan dari seberang meja makan sambil sarapan sereal.

"Ya gimana, Ra. Gue juga gak mau nih my husband sakit" adu Ana.

"Yaudah. Gue ajak orang lain aja, lo urus aja laki sampai sehat. Inget, Na. Laki Lo yang sehat, nanti malah hamil karena gue kasih libur" gurau Sarah.

"Siap! Makasih bos!" Seru Ana semangat. Sarah langsung mematikan teleponnya dan kembali ke meja makan bergabung dengan suaminya.

"Kenape lu" tanya Vino sejak tadi melihat Sarah uring-uringan sendiri.

Sarah menghela nafas panjang untuk menjelaskan "Gue tiba-tiba ada seminar lusa, diluar kota. Tapi si Ana gak bisa ikut, suaminya sakit."

Vino mengangguk berat sebagai jawaban.

"Gue ikut aja, gimana?" ide Vino.

Sekalian jalan-jalan. Dan honeymoon kalau bisa.

"VINO!" seru Sarah melompat girang dari kursinya.

"Aaa-lo selalu terbaik" Sarah berlari dan memeluk Vino dari belakang.

Vino menepuk-nepuk tangan Sarah pelan. "I know" ucapnya singkat.

***

Sejak semalam, Sarah sudah riang mengemasi barangnya dan Vino. Sarah sendiri sudah heboh membawa tas gunung hitam favoritnya dan satu kecil tas hitam milik Vino

Vino awalnya tak peduli, namun melihat tas sebesar itu. Vino berdiri "Lo mau naik gunung, heh?!" celetuk Vino melihat Sarah yang susah payah membawa tasnya ke mobil.

Sarah memicingkan mata kesal "Diem!" Sungut Sarah kesal.

Vino langsung mengambil alih tas yang Sarah bawa dari rumahnya. Berat, wanita ini masih canggung untuk berbagi beban dengannya.

"Makasih" ucap Sarah setelah tasnya yang heboh sudah nangkring di bagasi mobil.

"Mau masak untuk bekal dijalan?" Tawar Sarah, biar hemat.

"Gak usah, nanti lo repot. Beli aja di rest area" jawab Vino singkat.

Sarah duduk tenang di mobil. Vino juga sudah memasangkan seat beltnya.

"Yey! Its goona our first trip together as marriage couple" serunya heboh. Vino tersenyum melihat dan langsung menancapkan gas mobil.

Baik Vino maupun Sarah cukup menantikan hari-hari apa yang akan disambut mereka selama pertama kali pergi bersama ini.

"Bahas apa lo nanti" Vino memulai obrolan.

Belum jauh dari hiruk pikuk kota. Dengan diiringi lagu Sincerity is Scary milik band kenamaan 1975.

Cuaca hari ini cukup terik, untungnya mereka naik mobil pribadi. Meski menambah kemacetan, suasana ini cukup intimate untuk dua manusia yang memiliki referensi musik berbeda.

"Mau bahas, bahasa simplenya, penanganan pada emosi remaja yang meledak-ledak" terang Sarah.

"Hemm, seru juga. Banyak tuh bocah yang datang"

"Jangan lo kira bocah doang yang datang. Justru kata Ana kemarin pendaftar paling banyak ibu-ibu" jelas Sarah.

Vino semakin tertarik mendengarnya.

Cold And Bedu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang