50~ Energi

93 4 0
                                    

Roti sarikaya sudah tandas beberapa menit lalu, Vony kembali setelah mengambil pesanan calamari sebagai pengganti roti sarikaya yang sedap "Kita tuh kayaknya perlu deh ke Banyuwangi" Tiba-tiba Sarah mengubah arah pembicaraan.

"Lo yang sok sibuk ya. Dari lo gadis, gue gadis, sampai udah nikah gak jadi-jadi" sahut Vony dengan omelan pedasnya.

Sarah langsung diam, takut acara bully semakin bertambah parah.

"Atur aja gimana? Dua bulan lagi gitu" Saran Annes.

"Gue sih oke aja" sahut seseorang dari belakang.

Sarah langsung menegapkan postur duduknya. Sambil diam dan berpikir sejenak. "Gue kayak hapal banget sama itu suara" ucapnya.

"Ya emang. Kan laki lo, ege!" Seru Vony membuyarkan lamunan Sarah.

Sarah langsung menoleh kebelakang. Tentu saja Vino dengan senyumnya yang lebar sambil membawa coklat panas yang sempat di pesannya sebelum ikut nimbrung diantara sahabat Sarah.

"Kok kesini?!" Sahut Sarah menepuk pelan bangku disebelahnya agar Vino dapat duduk didekatnya.

"Mau aja" ucap Vino pendek.

"Ngeri banget Vino kalau udah cinta. Dari workholic, jadi Sarah holic" ejek Annes dan Vony beserta siulan lainnya.

Sarah terbahak mendengar ejekan Annes. "Nanti kalau gak bucin, di ajak lo berdua tawuran. Serem juga" sahut Vino.

"IYALAH! MENURUT LO KENAPA KITA RESTUIN, HEH!" seru Vony cepat.

"Yaudah jangan dibully dong. Malu-malu nih Sarah" potong Vino menggoda Sarah.

Sarah kembali tertawa melihat interaksi suami dan sahabatnya yang sudah mulai cair. Karena, awal pernikahan mereka, Annes dan Vony tidak mau mengajak Vino berbicara, mereka sempat mengira Vino hanya main-main dengan Sarah.

"Gue suka nih, Ra. Lo udah berhasil cairin nih beruang kutub Ra. Berhasil misi lo" puji Vony. Annes ikut mengacungkan jempolnya setuju.

Vino mengangkat alisnya, tahu dirinya menjadi bahan pembicaraan "Kalian bertiga, ya. Bisa gak buat kerenan dikit gitu nickname gue"

"Emang lo mau apaan?" Tanya Sarah penasaran.

"Apa kek, minimal Nicholas Saputra, atau Joe Alwyn gitu. Kan Sarah suka cowok-cowok gitu" protesnya tegas. Menurutnya baik kutub utara, maupun kulkas 13 pintu sangatlah tidak keren, asli.

"Ye---kebagusan, lagian ya mana bisa request gitu. Lo kira makanan!" Semprot Vony lalu menyeruput minumnya.

Vino kalah telak, Vony memang benar-benar musuh terbesarnya diantara sahabat dan teman Sarah.

"Manut aja deh, Mas" Sarah melerai.

"MASS!!!" Seru Annes dan Vony langsung mendengar panggilan Sarah kepada Vino.

"KENAPA SIH, HEBOH BENER" Seru Vino kesal. Astaga, ketiga orang ini sangat tak bisa santai dalam bereaksi.

"Asal lo tahu aja, kalau udah dipanggil 'Mas' sama Sarah itutuh level bucin Sarah udah ditahap planet Pluto, alias udah bucin banget" jelas Annes.

"Setuju, bahkan dari semua yang deket sama dia gak ada yang dipanggil gitu" tambah Vony.

"GUE SUAMINYA EGE! GIMANA SIH" Vino mengingatkan. Bagaimana bisa Sarah tidak mesra dengan suaminya sendiri.

Vony dan Annes langsung diam. Mereka melupakan fakta karena masih merasa Sarah masih melajang hingga kini.

Tidak salah, Vino dan Sarah jarang menampakkan hubungan ke orang luar, baik dunia maya.

Cold And Bedu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang