Selamat membaca❤
"Apakah istri kalian, sudah membaik?" tanya Kean kepada teman temannya.
"Hafizah bilang dia sudah membaik, tapi menurut gua. Dia masih belum. " ujar Steven pasrah.
"Dayra juga begitu. Gua sudah melarangnya untuk tidak melakukan apa-apa. Tapi dia selalu berkata 'aku bosan mas' selalu aja begitu" ujar Darel.
"Kean," panggil Brian.
Kean langsung menoleh ke arahnya,"iya?"
"Gua sudah bilang, kalau kita, akan pindah ke indonesia. Kira-kira, kapan kita pindah kean?" tanya Brian serius.
"Bagaimana dengan akhir pekan ini? Waktu yang pas bukan?"
"Baiklah kalau begitu, nanti gua mempersiapkan masalah kerjaan ke Indonesia. Biar gua enggak ada alasan untuk kembali ke negara ini," ujar Alex.
"Apakah kita memberi tahu kepada papa? Bahwa kita akan pindah ke Indonesia?" tanya Liam.
"Beritahu saja." ujar Jack.•••
"Kalian sudah siap?" tanya Arnold kepada seluruh keluarga nya.
"Sudah pa,"
"Untuk apa sih kita pindah ke indonesia pa? Lebih baik kita menetap di sini aja pa." Ujar Sheren kesal.
"Betul sekali! Untuk apa sih pa, kita pindah ke indonesia? Pekerjaan anak-anak bagaimana? Anak-anak aku belum menikah. Berbeda dengan anak kamu!" ujar Patricia.
"Bisa kok Ma, Sheren, Gracia dan Ellen. Pasti mendapatkan pekerjaan sama dengan sebelum nya. Dan menikah dengan lelaki disana." ujar Arnold sambil mengambil tangan Patricia untuk dia genggam.
Patricia yang mendapatkan perlakuan itu hanya tersipu. Tapi sayangnya dia melepaskan tautan tangan tersebut.
"Ba-baiklah. Ayok! Nanti kita ketinggalan pesawat." ujar Patricia gugup.
"Ayok! Sheren! Gracia! Ellen! Kita duluan." panggil Patricia.
"What?! Mami!" ujar Ellen terkejut.
"Mami sudah gila ya?" tanya Gracia tidak percaya.
"Mami sedang berbunga. Sudahlah." ujar Sheren pasrah.
Mereka pun meninggalkan yang lain, Ellen yang terakhir untuk beranjak dari tempat nya. Ellen menatap tajam kepada 7 perempuan itu.
"Huuh!"
"Aku baru menyadari, kalau Mami akan bersalah tingkah kalau di perlakukan manis oleh Papa." ujar Dayra menggeleng kan kepalanya.
"Bukannya Papa dari dulu melakukan seperti tadi. Pasti Mami tidak menjadi Nenek lampir." ujar Salwa terkekeh.
"Maafkan Papa. Papa bukan pria romantis,"
"Baiklah. Bentar lagi pesawat kita akan terbang." ajak Arnold kepada anak-anak nya.
Arnold terdiam karena anak-anak nya melirik ke belakang. Menunggu suami mereka masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA IS MY HUSBAND
Science FictionMengandung kata kata kasar⚠ Ini hanya khayalan Author⚠ " kumohon..berhenti... jangan siksa paman kami, kumohon" teriak Aisyah. set set "berhenti!!! jangan melukai paman ku, dia tidak pantas diperlakukan seperti ini!!! kumohon...hiks..." tangis Da...