Selamat membaca.
"Aku jadi ragu untuk memberitahukan bahwa aku hamil." ujar Dayra ragu.
"Tapi bagaimana caranya untuk memperbaiki hubungan antara mereka?" tanya Hafizah.
"Aku enggak yakin untuk bisa memperbaiki hubungan mereka." cicit Balqis.
"Kalau dipikir-pikir, wajar mereka sangat membenci ibu mereka." sambung Balqis.
"Tapi mereka harus sadar. Bahwa ibunya hamil mereka, melahirkan mereka. Itu enggak sebanding dengan kelakuan ibunya ke mereka." ujar Aisyah.
"Kayak mana mereka enggak berfikir seperti itu syah? Disaat mereka masih kecil, ibunya berkata dengan mereka sangat menyakitkan. Aku enggak bisa bayangin." ungkap Ghania sedih.
"Orang tuanya Alex sudah meninggal saat Alex dan kak Chessa masih kecil." ujar Salwa.
"Dan kak Chessa lah yang membuat Alex trauma. Takut kehilangan." sambung Salwa.
Sheren pun menghempaskan tubuhnya ke sofa, dan mengambil earphone nya dan memasang ke telinga nya. Supaya dia tidak mendengarkan obrolan mereka.
"Kalian pergi dari sini! Kami enggak mau bertemu dulu. Kami butuh waktu!"
Cih, drama!
Sheren muak, melihat kelompoknya Kean di usir oleh istri mereka masing masing.
Lucu sih, sudah tau istri mereka perempuan seperti apa. Masih aja berbuat aneh aneh. Melawan ibunya, mengusir ibunya. Malah, ibunya sudah sujud di kakinya. Masih aja enggak mau dimaafkan.
Beginilah akhirnya, di usir dan tidak mau bertemu. Hahaha, Sheren tau. Seberapa bucinnya mereka ke istri mereka masing masing.
Menjijikkan!
"Aduh! Bikin mereka ketemuan doong! Supaya ibunya bisa di maafkan. Bukan ngerumpi aja! Cih!" ujar Sheren sinis.
"Lagipula kalian kan sedang hamil, wajib doong memberitahukan ke suami dan ibu mertua kalau kalian sedang hamil. Mumpung ibu mertua masih hidup loh, ibu mertuanya Dayra sakit kan? Kasih tau ke dia. Siapa tau, dia langsung sembuh kalau dia mau jadi nenek. Siapa tau loh!" sambung Sheren.
"Woi kak! Bisa gak, gak usah banyak bicara. Berisik tau gak!" teriak Gracia ke kakaknya.
"Apa sih! Gua cuman ngasih saran doang kok." balas Sheren meneriakinya.
"Lo itu ikut campur urusan percintaan mereka. Biarin aja sih, urus diri sendiri dulu!"
"Sudah cukup! Aku setuju saran Sheren. Terimakasih ya Sheren, atas sarannya." tutur Salwa lembut.
Sheren dengan senyum kemenangan. Dia melirik ke Gracia dengan sinis.
Gracia hanya membuang mukanya.
"Jadi? Kamu punya rencana apa, Sal?" tanya Ghania.
•••
"Bagaimana Yuri? Apa sudah ada kabar?" tanya Karina berharap.
Yuri menghela nafasnya. Dia menatap pilu ke arah sahabatnya.
"Kamu ikut aku ya?"
Karina awalnya merasakan hawa tidak enak, akhirnya dia mengikuti apa yang di katakan oleh Yuri.
Yuri berdiri dari tempat duduknya. Dan diikuti Karina, Biara yang mau menjenguk saudaranya yang sedang terbaring di rumah sakit, dia langsung bertanya kepada kedua sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA IS MY HUSBAND
Science FictionMengandung kata kata kasar⚠ Ini hanya khayalan Author⚠ " kumohon..berhenti... jangan siksa paman kami, kumohon" teriak Aisyah. set set "berhenti!!! jangan melukai paman ku, dia tidak pantas diperlakukan seperti ini!!! kumohon...hiks..." tangis Da...