|32|

6.2K 430 18
                                    

Selamat membaca❤️

"Apa?!"

"Iya, dan lebih parahnya bukan Andreas saja di bunuh, Keluarganya juga."

"Astagfirullah!"

"Kita harus hentikan ini!!!" Ujar Aisyah. Tiba tiba saja air matanya turun.

"Aku tidak mau Kean terus menerus menjadi pembunuh berantai!" Aisyah menggeleng kan kepalanya sambil menghapus air matanya mengalir ke pipinya.

"Syah, Fatimah sadar!" Ujar Dayra kegirangan saat melihat tangan Fatimah gerak dan melupakan pembicaraan mereka tadi.

Fatimah perlahan-lahan membuka matanya dan penglihatan nya kabur dan dia mengedipkan matanya berkali-kali.

Fatimah akhirnya bisa melihat dengan jelas dan dia melihat pertamanya adalah teman temannya.

"Kita dimana?" Tanya Fatimah dengan nada lemahnya.

"kita dah di rumah sakit tempat kerjaku," jawab Aisyah.

Fatimah hanya mengangguk kepalanya mengerti.

"Suami ku dimana? Syah," tanya Fatimah.

" Aku tidak tau," jawab Aisyah lemah. Dia juga tidak tau dimana keberadaan suaminya. Padahal sudah malam.

"Dia dimana? Ini sudah jam berapa?" Tanya Fatimah khawatir.

"Fat, tidak usah khawatir. Suamimu pasti sama suami kita. Lagi pula mereka sudah dewasa." Ujar Dayra menenangkan Fatimah. Padahal dia sendiri khawatir suaminya dimana? Ini sudah dini hari.

"Bagaimana aku tidak khawatir?! Ini sudah jam dua pagi. Dan suamiku , aku tidak tau dia dimana?!" Ujar Fatimah makin khawatir dan Tiba-tiba saja air matanya mengalir dengan deras.

"Dan kalian kenapa masih disini? Seharusnya kalian berada di ruangan rawat kalian masing-masing!" Ujar Fatimah dengan tiba-tiba marah kepada teman temannya.

"Kami menunggu kamu sadar, Fat. Kami khawatir sama kamu! Kami menunggu kamu sadar! Kamu malah marah marah sama kami!" Ujar Salwa menarik emosi karena tidak terima marahnya Fatimah.

"Kamu malah nanya suami kamu?! Asal kamu tau tadi dia bertemu dengan perempuan dan pelukan!" Sambung Dayra dengan nada sama dengan Salwa.

"Salwa!" Tegor Aisyah saat merasa pembicaraan mereka semakin panas.

"Apa kata mu?!" Ujar Fatimah tidak percaya.

"Iya! Kau tidak percaya?! Aku punya bukti bahwa Brian pelukan dengan perempuan lain atau selingkuhan"

Salwa mengambil ponselnya di sakunya dan membuka galerinya.

Salwa memperlihatkan ke Fatimah bahwa suaminya berpelukan dengan perempuan asing bagi Salwa.

Tapi bagi Fatimah. Dia sangat mengenal perempuan itu.

"Rissa?" Gumam Fatimah tapi masih didengar oleh teman temannya.

"Rissa?! Kamu kenal?" Tanya Aisyah. Fatimah hanya mengangguk lemas.

"Iyalah kenal! Siapa yang gak kenal simpanan suaminya." Cibir Salwa

"Astagfirullah. Salwa sadar! " Ujar Dayra.

"Apa?!" Sinis Salwa.

"Salwa..." Tegor Dayra.

"Fat, aku minta maaf ya, aku tadi kebawa emosi." Menyesal Salwa saat tegoran Dayra.

"Iya tidak apa-apa" ujar Fatimah dengan senyum nya.

Fatimah masih memandang gambar di dalam ponselnya Salwa.

"Ini kapan kejadiannya?" Tanya Fatimah kepada Salwa.

MAFIA IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang