ENDING

309 12 0
                                    


Selamat membaca!

Dentingan suara pintu ruang operasi pun terbuka, membuat suami dan keluarga para muslimah pun menghampiri sang dokter.

"Bagaimana keadaan putri-putri saya? Dan cucu-cucu saya, dokter?!" Tanya Arnold panik, sungguh Arnold merasakan perasaan yang tidak enak, saat melihat mimik wajah-wajah dokter sedih.

"Katakan dokter! Putri-putri dan cucu-cucu saya kenapa?! " tiba-tiba Arnold tidak sadarkan diri. Patricia langsung menangkap tubuh suaminya dan panik.

"Dokter! Suami saya! Suami saya! " teriak Patricia melihat suaminya tiba-tiba tidak sadarkan diri.

Kean dan teman-temannya merasakannya apa yang di rasakan oleh papa mertuanya.

Kean bertanya kepada dokter yang mengatasi operasi Istrinya dan istri teman-teman nya.

"Istriku Selamat kan, Dokter? "

Dokter pun menghela nafasnya sejenak lalu menatap para suami mereka dengan tatap sayu.

"Kami sudah melakukan semaksimal mungkin untuk menyelamatkan istri dan anak Tuan-tuan. Maafkanlah kami Tuan-tuan, Kami hanya bisa menyelamatkan anak-anaknya. Allah lebih menyayangi istri-istri kalian. "

Jantung mereka berdegup kencang dan tidak percaya bahwa perempuan yang begitu kuat telah pergi meninggalkan selamanya.

"Enggak mungkin!? Aisyah ku kuat dokter! Ini tidak benar. " Kean akhirnya memasuki ruang operasi dan melihat jasad istrinya, Kean melihat wajah istrinya tersenyum dan cerah. Kean hanya tertawa, menertawakan diri sendiri betapa bodohnya saat Aisyah masih ada di sisinya, dia selalu menyakitinya.

"Sayang, kamu pinter banget aktingnya. Aku kasih bintang lima loh, sekarang bangun yuk. selesai aktingnya, sekarang bangun," ujar Kean sambil menggoyangkan tubuh dingin istrinya. Air matanya terus berjatuhan.

"Astagfirullah, istriku ini tidurnya nyenyak banget sampai tidak bisa bangun. Bangun sayang! Bangun Anak kita butuh kamu. " Kean berusaha menghapus air matanya.

Menatap langit-langit agar air matanya kembali masuk namun percuma karena lagi dan lagi air matanya mengalir dengan deras.

Perawat rumah sakit menghampiri Kean dengan membawa bayinya. "Mohon Maaf, Ini Bayinya Tuan. Selamat dan Mohon maaf," ujar perawat Was-was.

Kean sadar dan langsung mengambil alih menggendong putranya. Dia memandang putranya dengan seksama. Putranya benar-benar tenang.

"Mata putra kita seperti dirimu."

•••••

Karina, Yuri, Biara dan Diara menangis sejadi-jadinya karena menantunya tidak selamat.

"Pasien bernama Balqis. Pasien kehabisan darah, dan sang kepala bayi sudah keluar dan kami tidak melakukannya operasi caesar. " Jelas Dokter prihatin.

Liam yang mendengar itu langsung lari kedalam ruangan operasi. Melihat jasad istrinya yang sudah di tutupi oleh selimut.

Liam melihat itu langsung membuka selimut bagian wajahnya dengan Pelan-pelan. Sambil mengeluarkan air matanya yang tidak bisa tertahan. "Bohong... "

"Kamu bohong kan sayang? " tanya Liam saat melihat wajah istrinya yang tersenyum.

MAFIA IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang