"Assalamualaikum," salam Aisyah kepada teman temannya yang sedang duduk di salah satu meja di caffe yang mereka sudah menjanjikan.
"Waalaikum salam, Kamu dari mana aja? Kok lama?" Tanya Ghania.
"Aku tadi sempet mengurus suami ku dulu," jawab Aisyah. Aisyah melihat Balqis menggunakan kursi roda, dia terkejut.
"Balqis! Kamu kenapa menggunakan kursi roda?! kaki kamu kenapaa?!" Aisyah menghampiri Balqis sedang mengulas senyum ke arahnya.
"Aku jatuh dari Tangga, aku gapapa. Cuman kaki ku keseleo," Jawab Balqis.
"Ya Allah, Syafakillah ya Balqis," Ujar Aisyah.
"Aamin..."
"Oh iya, kita kesini untuk membahaskan suami kita kan?" Ujar Hafizah mengingatkan Teman temannya.
Mereka diam. Keheningan melanda mereka.
"Alex bermain api didepan ku," cicit salwa. Hafizah melirik ke salwa yang sudah menunduk kepalanya.
"Kau tahu? Alex memeluk perempuan itu.... setelah memeluknya dia menciumnya, aku--- apakah aku ini?" Tangisan salwa memecah. Hafizah dengan singgap memeluk salwa dengan erat.
"Sabar Salwa," lirih hafizah.
Setelah salwa menenangkan diri, Salwa melepaskan pelukannya dan dia melihat dua orang yang baru saja masuk ke Caffe tersebut. Salwa langsung terkejut, Suami hafizah? Dengan sapa dia?!.
Hafizah yang bingung reaksi salwa, hafizah mengikuti yang dilihat oleh salwa sampai reaksi nya seperti itu?.
Deg!
Hafizah seketika membelalakkan matanya melihat laki laki yang statusnya Suaminya, sedang berpelukan dengan seorang wanita yang bisa dibilang seksi, cantik dan berpakaian kurang bahan. Pandangan yang sangat tak pantas di matanya. Dan Anehnya tak ada niatan dihatinya untuk tidak memalingkan wajahnya?
Otaknya mengatakan kalau seharusnya dia berlari pergi agar tidak melihat perbuatan suaminya. Tapi entah mengapa tubuhnya ini tak ingin pergi dan ingin menyaksikannya.
"Hafizah... jangan melihat objek itu," lirih Aisyah. Hafizah tidak mendengar Perkataan Aisyah. Dengan cepat Aisyah dan teman temannya membawa pergi Hafizah dari tempat ini.
Aisyah dan teman temannya telah pindah tempat makan untuk curhatan mereka dan mereka melihat wajah hafizah memucat.
"Fizah...." lirih Dayra.
Air mata hafizah turun di pipinnya dengan cepat Salwa memeluk hafizah, tangisan hafizah semakin pecah. "Tenang fizah.... tenang...."
Aisyah,dayra, fatimah, balqis dan ghania, mereka langsung memeluk dua sahabatnya itu. Karena balqis menggunakan kursi roda, dia agak kesulitan untuk mendekati nya, Ghania peka dia langsung mendorong balqis dan memeluknya.
"Lebih baik kita happy happy aja, gak usah curhat curhat masalah suami kita, kita berdoa aja semoga di suatu hari nanti mereka berubah dan menyadari kesalahannya!" Ujar dayra.
"Iya ra... Aamin" kompak mereka.
Cekrek!
Cekrek!
Cekrek!
"Bos! Saya sudah mendapatkan foto mereka!"
"......"
"Mereka sedang berpelukan dan sepertinya menangis bos!"
"......"
"Kurang tau bos."
"....."
"Tenang saja bos! Saya tidak ketahuan, begitu juga bos! Kita aman bos!"
"......"
"Jelas bos! Wajah mereka sangat jelas di kamera ini bos!"
"....."
"Siap bos"
~~~~~
Bugh! Bugh!
"Kumohon tuan! Jangan siksa suami saya!"
Kean memukul dengan tongkat kayu, dia memukul pria tua itu di kepalanya.
Bugh!
"Mas!"
pria itu terpungkur lemas di lantai, istrinya mendekati suaminya. Dia memeluk suaminya.
"Mas! Bangun mas! Jangan kalah sama si iblis itu mas! Bangun!! Jangan tinggalin aku mas!!" Tangis wanita tua itu.
Kean yang merasa tersinggung karena hinaan dari mulut perempuan ini.
"Steven! Darel! Alex! Siksa perempuan tua ini!" Titah Kean. Tiga orang itu mendekati perempuan tua itu.
"Mau apa kalian?! Membunuh ku ?! Silahkan!!!" Teriak perempuan tua itu.
Steven mendorong perempuan tua itu.
"Auh!,"
Perempuan tua itu tiduran di lantai, karena usianya sudah tua jadi dia susah untuk bangun.
Alex mengambil gunting dan dia melebarkan gunting itu dan menacapkan pas di kedua mata perempuan tua itu.
"Arrgggghhh!" Teriak perempuan tua keras!
"Berisiknya dia," ujar Darel.
Darel menusuk perut perempuan tua itu, dan merobek baju perempuan tua itu, dia menarik pisaunya kesamping membuat lubang yang besar disana.
Darah... banyak sekali darah di sini membuat ruangan itu penuh bau amis!
"Dia masih hidup?" Tanya Steven.
"Sepertinya masihh, kau mau bermain?" Tanya darel, Steven mengangguk kepalanya setuju.
"Have fun..." ujar darel.
"Kau masih mendengar kami???" Tanya steven.
"Kalian adalah kumpulan orang gila! Apa salah suamiku dan aku?!!!!" Teriak perempuan tua itu.
"Diam! Sshhh!" Ujar Steven, Steven mengambil kapak dan mengayunkan tepat di tangan kirinya, perempuan tua itu lagi dan lagi teriak sangat kencang membuat Steven meringis kesakitan di telinga.
"Ini baru pertengahan bu," ujar steven santai.
"Kalian semua gila," ujar perempuan tua itu lemah.
"Dont care!!!" Steven mengambil garfu dan mengorek- orek di isi perutnya. Si perempuan tua itu menghembus nafasnya terakhir.
"Yahh dah mati....udahan dong!" Ujar steven melepaskan garfunya di perutnya.
Brak!
"Kean! Kita ada tugas lagi !" Ujar Brian.
"Let's go!"
~
~~
~
~
~~haii! Aku minta maaf ya kalau typo😢
Jangan lupa vote ya samaa komen😄
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA IS MY HUSBAND
Ciencia FicciónMengandung kata kata kasar⚠ Ini hanya khayalan Author⚠ " kumohon..berhenti... jangan siksa paman kami, kumohon" teriak Aisyah. set set "berhenti!!! jangan melukai paman ku, dia tidak pantas diperlakukan seperti ini!!! kumohon...hiks..." tangis Da...