MAFIA IS MY HUSBAND

50

Selamat membaca!!!

“kamu tidak apa apa kan?! ” tanya Salwa melihat Dayra yang baru sadar diri, di atas kasur rumah sakit.

Sekarang tujuh perempuan itu sedang berada di rumah sakit. Tetapi rumah sakit tersebut benar benar sepi, tidak ada pasien lain selain mereka. Hanya dokter dokter dan perawat lainnya.

Salwa pun mendekati dan bertanya kepada penjaga mereka. “hey, kok rumah sakit ini sangat sepi? Ada apa ya”

Penjaga nya pun tidak menjawab pertanyaan Salwa. Salwa pun berdecak kesal.

Salwa melirik ke kasur Aisyah, Aisyah belum sadar sedari tadi. Padahal yang lain sudah sadar. Salwa pun menghampiri Zaywan yang sedang bermain handphone.

“Hei brengsek! ” panggil Salwa kepada Zaywan.

Zaywan lalu melirik kepada wanita memanggilnya sebagai brengsek.

“lo kali ini mau mencoba membunuh kami semua, huh?! ”

Zaywan menahan ketawanya untuk tidak keluar, karena betapa menggemaskan istri dari seorang Alex Benard.

Salwa yang melihat Zaywan menertawakannya, dia menendang kaki besar Zaywan.

“ Apa maksud mu menertawakanku? Ada yang lucu?! Aku lagi serius! Dasar iblis! ” ujar Salwa kesal kepada Zaywan.

Disaat-saat Zaywan menahan tertawanya, pun lepas kendali untuk menahannya.

“Hahahaha aku tidak kuat lagi untuk menahannya. ” kekeh Zaywan.

Zaywan mengusap air mata tertawanya. “Aku mau bertanya, ini serius?  Kamu itu istri dari Alex Benard??? ”

Salwa makin kesal mendengar pertanyaannya“Brengsrek!!! ”

“Akan ku hajar kau!!! ” disaat Salwa ingin memukulnya, tiba-tiba Aisyah siuman.

Salwa langsung menghampiri sahabatnya. “Aisyah?! ”

Semuanya langsung menghampiri Aisyah, Aisyah yang sedang merasa pusing, dia langsung memikirkan keadaan kandungannya.

“Sal, bayiku masih sehat-sehat kan? ” tanya Aisyah kepada Salwa. Salwa pun menjawabnya dengan bahagia.

“Bayi kamu, bayi kita kuat semua, Syah. Kamu tidak perlu khawatir. ”

“Alhamdulillah, sehat-sehat ya nak! Kamu harus kuat, demi abi kamu ya!!! Abi kamu bahagia adanya kamu! ” ujar Aisyah lembut mengelus perut buncit nya.

Zaywan yang melihat kebahagiaan tersebut ikut sedih, karena seandainya dia tidak melakukan atas perintahkan. Pasti mereka semua bahagia atas kehadiran buah cinta mereka.

Seandainya.....

•••

7 bulan kemudian.

“Dasar payah!!! ” bentak Arnold kepada 7 menantunya.  “Sudah 7 bulan penculikan anak-anak saya tapi belum ada petunjuk-petunjuk, siapa pelakunya!? ”

Ernest juga marah kepada 7 menantu sahabatnya, rupanya mereka adalah pembunuh bayaran atau lebih di sebut Mafia, dan Ernest adalah target mereka yang tertahan.

“kalian kan berstatus Mafia, atau lebih jahat lagi pembunuh. Dan diantaranya kalian ada hacker, iyakan??? Alex? ”

Alex hanya menundukkan kepalanya karena ahli dia mencari tau lokasinya, namun kali ini tidak bisa ketemu,