Evano terus merasa gelisah usai mengatakan perasaannya pada Bianca. Terlebih, saat mengetahui gadis itu sakit dan tidak masuk kantor, rasa bersalah semakin besar menghantuinya.
"Arghh. Bodoh banget gue."
Lelaki itu mengacak kasar rambutnya. Merutuki perbuatannya kemarin malam yang ia rasa justru melukai hati Bianca.
Pikiran-pikiran negatif mulai menari-nari di kepalanya.
Bagaimana jika Bianca menjauhinya?
Bagaimana jika Bianca tak ingin lagi bertemu dengannya?
Bagaimana jika ia tak bisa memiliki gadis itu?
Ah. Persetan dengan penolakan, bahkan Evano pun tak mempermasalahkan perihal itu. Baginya, ini masih start, bukan finish. Masih banyak hal yang harus ia perjuangkan untuk mendapatkan hati Bianca. Bukan sekarang, gadis itu masih perlu waktu untuk berdamai dengan masa lalu.
Evano akan menunggu, sampai waktunya tiba dan Bianca mengutarakan "Aku mau". Yah, sekarang Evano hanya harus percaya diri.
Baru saja meyakinkan diri, seketika jiwanya kembali goyah saat pesan yang ia kirimkan hanya dibaca tanpa balasan sedikit pun.
Sakit sekali, everybody.
"Bales dong, Bi. Please!" pintanya menatap room chat-nya dengan Bianca.
"Lo harus kuat, Van! Lo harus bisa nunjukin ke Bianca kalo lo serius sama dia. Bahu lo kuat memikul banyak beban, masa hati lo nyerah bahkan sebelum lo berjuang. Jangan lemah lo, Van!" gumamnya menyemangati diri sendiri.
"Tunggu gue, Bi! Gue pasti bisa sampe finish dan jadiin lo istri gue." lanjutnya.
------
Benar-benar membosankan. Bianca hanya mondar-mandir seharian di rumah. Kamar, ruang tamu, dapur, kamar mandi, lalu kembali ke kamar lagi. Gadis itu hanya tour home saja hari ini.
Pukul 16.00, usai menunaikan solat asar, Bianca kembali membawa dirinya ke ranjang. Bingung harus melakukan apa, seketika matanya tertuju pada laptop yang tergeletak di atas meja belajarnya.
"Mending marathon drakor lah daripada gabut," ucapnya berjalan menuju laptopnya.
Tangannya mulai memainkan keyboard laptopnya. Sedikit bingung harus menonton drama apa. Tiba-tiba ia teringat akan drama yang viral belakangan ini. Apalagi kalau bukan Vincenzo. Yah, drama yang dibintangi si tampan Song Jong Ki.
"Gila pesona duda keren banget. Klepek-klepek gue."
Drama Korea memang membuat mood siapapun membaik saat menontonnya. Bianca sejenak melupakan perasaannya yang sedikit terguncang. Bagaimana tidak, drama bertabur visual tersebut sukses menyihir mata gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA [END]
General FictionWARNING ⚠️ Cerita ini tidak cocok untuk yang mau langsung uwu-uwuan di awal. Karena, alur nya emang awal-awal sedih. Jadi, berproses ya manteman. Kalau kamu mau dapat feel-nya, baca keseluruhan ya, jangan setengah-setengah. Blurb : "Gue hamil. Ini s...