Prolog

1.2K 90 11
                                    

2 Tahun Yang Lalu..

"Chuuya Kun..."

Seorang gadis berambut panjang berwarna (H/C) berlari kecil menghampiri seorang lelaki berambut sinoper yg sedang duduk di kursi kelasnya.

Gadis itu lalu memeluk leher sang kekasih dengan penuh sayang. Tampak di wajah gadis itu, kebahagiaan yg luar biasa saat ia memeluk sang kekasih.

Sang kekasih hanya tersenyum menanggapi sang kekasih, tangannya bergerak melepaskan pelukan dari gadis itu.

Sang kekasih berdiri dan menatap gadis itu dengan mata biru safirnya, wajah halus gadis itu di belainya lembut. Terkejut gadis itu melihat tingkah romantis sang kekasih hingga rona merah terlukis di wajahnya.

"(Full Name) Chan." Suaranya bahkan berhasil menggetarkan hatimu.

"I-iya..." Jawabnya ragu.

Pria itu tak meneruskan niatnya untuk berbicara dia malah tersenyum dan kembali duduk di bangkunya.

"Baiklah anak anak, waktunya kita meneruskan materi kita tadi pagi."

Suara guru mengejutkan mu dari lamunan mu. Bingung dan penasaran itulah yg kau rasakan.
Di belakang kursinya kau menatap terus punggungnya bahkan penjelasan guru semuanya terbang entah ke mana.

••••

Setelah Kelulusan

"Jadi, kau mau pergi ke luar negeri Chuuya kun?" Gadis itu bertanya pada sang kekasih setelah ia mengetahui kabar bahwa orang yg amat ia cinta akan meninggalkannya.

Chuuya menghampiri mu dan menaruh tangannya di atas kepalamu, mengusap rambutnya dengan lembut lalu tersenyum padamu.

"Iya begitulah, ak-"

Kau menerjangnya dengan pelukan tanpa mendengarkan kata kata kekasihmu.
Kau menyembunyikan wajahmu di dadanya dan menangis.

"Kenapa harus pergi? Kenapa kau tidak bersama ku saja." Kau menangis dalam pelukannya.
Tangan kuatnya, mengusap lembut punggung mu dan juga rambut mu.

"Ak akan kembali jika sudah menyelesaikan apa yg ku inginkan (Name)."
Kau bisa mendengar jelas apa yg di ucapkannya, meski kau di pelukannya.

Masih di dalam pelukannya, kau mendongakkan kepalamu menatap wajahnya menatap tepat pada mata biru safirnya yg menawan.
Mata itu berbeda dari sebelumnya, itulah yg kau lihat.

"Kenapa?" Tanyamu masih menatapnya.

Dengan lembut ia melepas pelukanmu dan menutup matanya lalu ia menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.

*Bohong! Kau bohong! Chuuya kun ak-"

"Pulanglah!" Pria itu memotong ucapanmu dengan suara yg meninggi membuat mu terkejut hingga rasanya bibir mu terkunci.

Dengan perasaan hancur, kau berjalan pergi meninggalkannya sambol menangis.

Namun, baru setengah jalan tangan seseorang menarik mu dan kembali memelukmu namun kali ini ia membenamkan wajahnya di bahu mu.
Otak mu masih memperoses apa yg terjadi.

"(Name) ak harus pergi walau ak sebenarnya tidak ingin. Ak harus pergi.... Harus.... Tapi berjanjilah... Berjanjilah padaku kau akan menungguku." Ucapnya.

Tak ada jawaban dari mu namun hanya tangisan dan anggukan kepala sebagai tanda setuju.

••••

"Aku titipkan ia padamu.... Tolong jaga dia..."

"..."

"Ak sudah menulis semua tentangnya. Tolong.... Tolong jaga dia."

Monitor pendeteksi detak jantung telah menunjukan tidak ada aktivitas dan sudah dipastikan ia sudah mati.

Pria yg diajak bicara hamya diam mematung sambil menatap buku berwarna merah yg sudah ada di genggamannya.

"Mustahil..." Keluhnya sambil berjalan pelan keluar dari ruang rawat.

.
.
.
.
.
.
.
Next?

Trying To Accept You | Nakahara Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang