Chapter 6

308 64 1
                                    

Aku ingin, kita bisa seperti dulu.

~~~~~~~

"Hanya hari ini saja."

Sudah hampir 1 jam gadis itu membujuk pria bersurai senja yg kini berstatus suaminya untuk pergi jalan jalan dengannya.

Namun pria itu enggan menurutinya ia malah memasang wajah datarnya dan menghindari kontak mata dengan istrinya.

"Ak ini lelah." Ucap Chuuya sambil merebahkan diri di atas sofa.

Gadis itu hanya memasang wajah cemberutnya dan berlalu dari hadapan pria itu dengan perasaan kecewa.

Chuuya tak menghiraukan wajahnya bahkan ia sempat memasang wajah datarnya pada istrinya itu dan memilih untuk meminum Wine yg sudah ia beli.

Di dalam kamar, kau hanya bisa menelan kekecewaan atas penolakan yg kau dapatkan.
"Padahal ak ingin jalan jalan lagi denganmu Chuuya." Gerutu mu. 

••••

"Cih.."

Lagi lagi, wine mahalnya berubah menjadi minuman tak berharga. Hanya karena satu orang gadis yg meminta jalan jalan padanya.

Gelas itu ia taruh dengan kasar di atas meja, lalu ia menarik diri dari sofa dan berjalan menuju kamar tempat di mana kekasihmya berada.

Pria mafioso itu menduga bahwa kekasihnya itu pasti sedang menangis di dalam sana.

Dengan perlahan, Chuuya membuka pintu kamarnya dan mendapati kekasihnya itu sedang berbaring di sana.

"Oi...."

Panggilannya tak mendapat respon dari kekasihnya membuat pria itu mengeram kesal. Namun ia menahan emosinya.

"Oi..."

Panggilnya sekali lagi, namun tak mendapat respon apapun dari kekasihnya. Hampir saja ia meluapkan emosinya sebelum ingatanya berputar kembali.

Ia mengingat si bodoh Dazai yg merayu para gadis di bar, dan beberapa ingatan lainnya. Sepertinya cara yg satu ini akan berhasil yaitu dengan mengalah persis seperti yg di lakukan maniak itu.

"Baiklah, ayo kita jalan jalan." Ajak Chuuya.

Bak seorang anak kecil yg mendapat mainan baru kau segera bangkit dan tersenyum antusias padanya.

"Kalau begitu, ayo!" Ajakmu.

Pria itu hanya menghela nafas.
"Kenapa kau bisa mencintainya?"

•••••

Sepanjang jalan pria sinoper itu hanya mengikuti kekasihnya.
Terkadang pria itu menatap waspada pada sekelilingnya bahkan saat kekasihmya itu bersenggolan dengan orang lain ia akan langsung mengamankan kekasihnya.

Mereka berhenti di sebuah toko sederhana yg menjual baju baju bayi dan anak anak yg berdiri di pinggir jalan.

"Chuuya kun, bukankah baju bayi ini sanggat lucu?" Tanyamu sambil mengangkat salah satu baju bayi berwarna biru.

"Hm.." Sahut Chuuya.

"Waaa banyak sekali."

"Nyonya ingin membeli baju itu?" Tanya si nenek penjual baju bayi.

"Ak-"

"Kami tidak punya anak, jadi tidak butuh semua itu." Sahut Chuuya.
Chuuya lalu menarik mu menjauh dari toko  itu.

••••

Bisa di bilang acara jalan jalan mu ini seperti tak memiliki tujuan yg pasti. Hingga kau lelah dan berhenti di taman bermain anak anak.

Di ujung sana kau melihat anak anak yg bermain dengan bahagia di temani ayah dan ibu mereka.

"Ak ingin memiliki keluarga kecil yg bahagia." Batinmu.

Lamunan mu tak luput dari pengawasan Chuuya. Ia tau tapi memilih tak mau tau.

"Apapun yg kau mau ak bisa mengabulkannya. Tapi tidak untuk yg satu ini." Batin Chuuya.

.
.
.

.

.

TBC

Trying To Accept You | Nakahara Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang