"Dazai san, apa anda sudah dengar tentang kasus penculikan yg memanfaatkan anak untuk memancing korban ?" Tomoe bertanya disela aktivitas mereka menyusun rencana yg akan mafia lakukan.
"Oh ak baru mendengar itu dari mu." Jawab Dazai.
Nampaknya apa yg Tomoe katakan membekas di benak Chuuya. Pikirannya berkelana setelah mendengar apa yg dikatakan Tomoe.
"Ada apa Chuuya ?" Tanya Dazai.
"Cih..."
"Chuuya san, anda tak perlu hawatir dengan apa yg saya bicarakan." Ucap Tomoe.
"Secara teknis Nona Tomoe, perkataan mu itu pasti akan membekas di benak seseorang yg sedang hawatir pada kekasihnya." Celetuk Dazai.
"Cerewet!" Umpat Chuuya.
•••••
Kedua anak yg berada di dalam apartemen mu kini sedang menikmati hidangan yg kau berikan dengan lahap.
Si bayi yg menikmati susu buatan mu dan kakaknya yg sedang makan lauk sarapan pagi tadi."Andai saja ak punya anak. Pasti di rumah ak tak akan kesepian." Batin mu.
"Nyonya, bisakah setelah ini kau mengantarkan kami pulang ?" Tanya anak itu.
"Baiklah, tapi habiskan dulu makanan mu." Jawab mu.
••••
Hujan baru saja reda, di sinilah kau di tepi jalan bersama dua orang anak yg baru kau selamatkan.
Dan sudah 20 menit yg lalu kau membantu dua anak ini mencari orang tuanya. Namun tak kunjung menemukan titik terang.
Beban mu semakin bertambah saat bayi yg kau gendong itu menangis cukup keras. Entah apa salah mu atau bayi ini merasa tak nyaman.
"Sssttt.... Jangan menangis, sebentar lagi kau akan bertemu mama mu." Ucapmu sambil terus menenangkan bayi itu.
"Bagaimana ini?" Batin mu gelisah.
"Mungkin dia haus." Celetuk anak itu yg merupakan kakaknya.
"Eee lalu bagaimana ?" Tanyamu.
"Bisasanya mama memberinya susu." Jawab anak laki laki itu.
"Ta-tapi ak belum bisa." Jawabmu.
Saat sedang panik karena bayi menangis, tiba tiba ada dua orang yg menghadang mu.
"Apa yg terjadi dengan putrimu nyonya ?" Tanya wanita yg menghadang mu.
"Dia... Dia bukan anak ku
" Jawabmu."Jangan jangan kau mau membuangnya." Celetuk laki laki yg bersama wanita yg bertanya padamu.
"Bukan, itu..." Jawabmu gugup.
"Begini saja, bagaimana jika kami membantu mu." Tawar si wanita.
"Ji-jika tidak merepotkan, ak dengan senang hati menerima." Jawabmu.
"Yosh... Nama mu?" Tanya si wanita.
"(Full Name)"
"Oh (Full Name). Nama ku Akako dan dia Dan"
"Salam kenal." Ucapmu.
••••
Kalian berlima berjalan bersama tanpa rasa cangung seperti teman yg sudah lama kenal.
Namun semakin jauh berjalan mengapa daerah yg kau lalui semakin sepi.
"Loh kenapa sepi ?" Tanyamu.
"Ah pasti orang orang sudah mulai bekerja." Ucap Akako.
Semakin berjalan hati mu semakin gelisah. Karena itu kau memutuskan untuk berhenti dan menengok ke arah belakang.
Entah mengapa rasanya kau ingin berteriak memanggil Chuuya sekuat kuatnya.
Namun saat kau berbalik ....
"Selamat tidur (Full Name)"
Kira kira itulah yg dikatakan seseorang yg membekap mulut dan hidung mu dengan obat bius.
"Chu-ya-kun...." Lirihmu sebelum kehilangan kesadaran.
Tempat di mana Chuuya berada saat ia sedang minum Wine mahalnya. Ia tak sengaja menjatuhkan gelasnya dan memberi luka di jarinya yg tak tertutup sarung tangan.
"Ada apa?" Batin Chuuya penuh tanya.
••••
"Kerja bagus anak anak..." Puji Himura.
Himura lalu memberikan uang pada orang tua mereka lalu berlalu pergi membawa korban yg akan memberinya gaji lebih.
Si Akako yg merupakan Mia juga ikut tertawa puas.
"Sepertinya kita akan berpesta." Celetuk Mia.
"Ya." Jawab Himura.
.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Trying To Accept You | Nakahara Chuuya X Reader
FanfictionKisah pasangan yg sudah lama bersama. Namun ada rahasia besar yg di tutupinya dari gadis pujaannya. "Maaf, aku terpaksa menipu mu." - Chuuya Nakahara Chuuya X Reader Start: 29/04/21 End: 30/09/21