Chapter 68

190 30 3
                                    

"Kita akan mulai dari mana, Dazai Kun?" Tanya Mori.

"(Name) ku harap kau mendengar ini baik baik." Ucap Koyou.

Kau hanya bisa dia membisu, tatapan mu kosong dan tak ada ekspresi apapun diwajah mu.

"Koyou kun, ak harap kau jangan terlalu menekannya." Sahut Mori.

"Tapi bos-"

Mori memberi instruksi pada Koyou untuk berhenti bicara.
"Yang boleh bicara hanyalah yg terlibat dalam masalah ini, Koyou kun." Ucap Mori.

"Ini adalah kasus beberapa tahun yg lalu ...."

FLASHBACK

AUTHOR POV

Malam yg tenang dan sepi menyelimuti Yokohama remang remang sang rembulan mengikis dedaunan.
Dua pria mafia berjalan dengan tenang di bawah pepohonan.

Salah satu di antara mereka memperdebatkan keputusan dari rekannya. Namun ocehannya lagi lagi hamya jadi musik tak berarti di telinga rekannya itu.

"Di sana!" Si pria berambut coklat segera berlari ke rumah yg berada di ujung jalan sementara rekannya hanya ikut berlari di belakang si pria.

"OI!!" Teriaknya.

"Cerewet kau Chuuya." Ketus temannya itu.

Kedua lelaki itu bersembunyi dan mengawasi keadaan di dalam rumah yg di masuki oleh seseorang wanita yg menjadi incaran Mafia.

AUTHOR END POV

"Oi Dazai, sebaiknya kita masuk dan seret wanita itu dari rumah ini." Ucap rekannya.

"Chuuya, kau memang bodoh." Sahut Dazai.

"HAAAAA!!"

"Jika kita lakukan itu, orang orang di dalam akan dalam bahaya." Jawab Dazai.
Kedua lelaki itu hanya mengamati dari luar jendela.

Iris safir pria berambut sinoper itu menatap jeli pergerakan wanita yg diincar mafia itu, hingga seorang gadis seusianya telah mencuri hatinya. Iris safir itu terus menatapnya.

"Menyerah saja, Chuuya. Dia tak akan memasukan mu dalam list pacarnya." Ucap Dazai.

"APA MAKSUD MU, SAMPAH!!" Sahut Chuuya kesal.

Seolah menyadari kehadiran Dazai dan Chuuya wanita yg diincar mafia itu mulai menggunakan kemampuannya yaitu mengendalikan tubuh  seseorang dan orang pertama yg ia kendalikan adalah ibumu.

"Ibu!" Teriak mu.

"Jangan bergerak atau wanita ini akan mati!" Ancam Si wanita itu.

"Apa mau mu kenapa menyakiti kami?" Itulah yg ayahmu tanyakan pada salah seorang penjahat.

"BUKAN URUSANMU!" Teriaknya.
Pada akhirnya kau dan keluargamu hanya menjadi boneka mainan dari wanita itu.

Chuuya yg sedari tadi menonton dan bersabar sudah merasa tak tahan dengan situasinya saat ini, bahkan apa yg di rencanakan Dazai.

Tepat saat Chuuya masuk wanita itu langsung menjadikan ayah dan ibumu sebagai tameng.

"Sebaiknya menyerah saja, Sampah!" Ucap Chuuya.

Trying To Accept You | Nakahara Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang