Chapter 44

201 36 12
                                    

"Wine dan makanan mahal ku jadi tidak ada harganya. Ak tidak menyangka Chuuya kun bisa mengacuhkan ku." Gumam Hana.

"Pasti ada sebab ia bisa menolak ku, ak harus mencari tahu sendiri." Batin Hana.

••••

"Chuuya kun, kau sudah pulang?" Tanya mu saat pertama kali melihatnya menutup pintu rumah.

"Iya." Jawabnya sambil berjalan ke arah mu.
Pria itu memeluk tubuh mu dan mencium kening mu.

"Kau sudah menghabiskan sarapan mu?" Tanya Chuuya.

"Hm..." Jawabmu.

"Apa ada sesuatu yg kamu inginkan?" Tanya Chuuya.

"Ak ingin keluar jalan jalan." Jawabmu.

Sejenak Chuuya menatap wajah mu sebelum ia mengusap kepala mu.

"Pergilah bersiap, ak akan menemani mu." Ucap Chuuya.

Tanpa basa basi lagi kau segera pergi untuk bersiap.

••••

Sepanjang jalan tangannya terus menggenggam tangan mu seolah kau bisa hilang darinya kapan pun.

"Chuuya kun, kita mau ke mana?" Tanyamu.

"Ke mana pun yg kamu mau." Jawabnya.

Sejenak kau mengedarkan pandangan mu ke sekeliling, sampai (E/C) mu menangkap seorang penjual Ice cream di dekat taman bermain.

"Apa kau ingin ice cream itu?" Tanya Chuuya tiba tiba.

"Mm..." Jawabmu.

"Belilah apa yg kau suka." Ucap Chuuya.

"Apa boleh?" Tanyamu memastikan.

"Tentu saja. Kau mau membeli ice cream itu sampai ke pabriknya juga ak akan turuti." Sahut Chuuya.

•••••

Setelah seharian pergi, malam ini Chuuya terpaksa meninggalkan istrinya karena alasan panggilan dari bosnya. Sebab itulah ia memanggil Nora untuk menjagamu.

"Kalau begitu, ak titip (Name)." Pamit Chuuya.

"Apa anda sudah berpamitan dengannya?" Tanya Nora.

"Dia sudah tidur, ak tidak sanggup membangunkannya." Jawab Chuuya.

"Baiklah, hati hati." Ucap Nora.

"Hm." Sahut Chuuya.
Pria berambut sewarna dengan senja itu segera menyalakan mesin motornya dan pergi meninggalkan rumah.

"Bos."
Panggil Chuuya dari luar ruangannya.

"Masuklah Chuuya kun." Sahut Bosnya. Bos Mafia Mori Ogai.

"Apa ada sesuatu yg harus ku lakukan?" Tanya Chuuya tanpa basa basi.

"Ya, sebelum ini Mafia tak pernah memiliki masalah serumit ini tapi ada masalah yg hanya bisa kau tangani." Ucap Mori.

"Masalah apa, bos?" Tanya Chuuya.

Bos yg terkenal telah membunuh Bos mafia sebelumnya itu mulai memperbaiki posisi duduknya dan menyilangkan jemarinya.

"Seorang wanita yg merupakan putri dari perusahan senjata di Tokyo Akahana sempat datang ke sini dan menceritakan tentang dirinya dan juga dirimu." Ucap Mori.

"Cik... Wanita itu." Kesal Chuuya.

"Dia mengatakan bahwa dia sanggat tertarik padamu dan ku dengar kau dan dia pernah tidur bersama. Wanita itu menawarkan pada mafia senjata terbaru buatan mereka jika kau mau bersama dengannya." Lanjut Mori.

"Bos, itu tindakan yg tidak adil. Ak berani taruhan cibi bodoh ini tidak akan bisa menghadapi wanita." Sahut Dazai.

"Tutup mulutmu Dazai sialan!" Ucap Chuuya.

"Apa kau ingin Chuuya melakukan hal itu? Apa kau tak berfikir tentang istrinya bos." Sahut Kouyou.

"Benar, kalau melakukan hal itu hanya demi senjata saya rasa itu tindakan yg kurang tepat." Sahut Tomoe.

Tiba tiba dering telpon milik Mori berbunyi.

"Jika anda menolak tawaran ini, maka Mafia akan menjadi buronan FBI."

Setelah mendengarkan ancaman itu Bos Mori segera menutup telponnya. Ia menatap Chuuya seolah mengatakan keputusan ada padamu.

"Cik." Tanpa berucap sepatah kata pun, Chuuya segera pergi dari kantor bos mafia.

"Apa ak akan melukai orang yg ku cintai untuk kesekian kalinya?" Batin Chuuya sambil berjalan pergi.

Di sisi lain Hana sedang menikmati kemenangannya dalam mengancam mafia.

"Ini baru pesta." Ucap Hana.

.
.
.
.
.
.

TBC

Trying To Accept You | Nakahara Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang