Trying To Accept You | Nakahara Chuuya X Reader

Chapter 52

"MUSTAHIL?!" Pekik Hana. Saat ia terbangun dari tidur lelapnya setelah berhubungan badan dengan Chuuya ia mendapat informasi bahwa keluarganya telah terbunuh dan perusahaan Ayahnya hancur berantakan.

Hana segera pergi dari Hotel menuju ke rumah kedua orang tuanya. Wanita emosian itu menghamburkan semua amarahnya pada kedua orang tuanya. Yang lebih membuatnya kesal adalah Port Mafia telah memutus kontrak kerjasama dengan perusahaan Ayahnya.

"SIALAAN!!!" Pekik Hana.

••••

"Jalang sudah pulang." ucap Nora sinis.

"Minggir kau!" Ucap Hana.

"Cih.."

Maid yg lain sudah melempar baju baju milik Hana.

"Apa apaan ini?" Tanya Hana.

"Kau di usir dari sini. Ambil ini!" Nora menyerahkan sebuah kertas pada Hana.

"Apa, Chuuya menceraikan ku?" Ucap Hana.

Nora dan para maid hanya tertawa melihat reaksi Hana. Mereka segera membanting pintu tepat di muka Hana.

"Sekarang ak harus menepati janji pada Dazai san." Batin Nora.

••••

"Semua ini gara gara wanita sialan itu." Ucap Hana geram. Ia berjalan melewati trotoar jalan raya dengan kesal.

"Awas saja kau (Name)." Batin Hana.

Di tempat lain (Name) dan Chuuya sedang menikmati waktu berdua di sebuah taman.

"Maaf." Ucap Chuuya memecah keheningan.

"Untuk apa?" Tanyamu.

"Untuk yg baru saja terjadi." Jawab Chuuya.

"Ak sudah lupa." Sahut mu.

Chuuya memeluk pinggang (Name) dan mengusap perutnya. Ia merasa begitu sanggat bersalah.

"Ak tak akan meninggalkanmu lagi." Batin Chuuya.

"Kau tau Chuuya kun, kau akan jadi ayah." Ucapmu.

"Ya ak tahu. Dia laki laki atau perempuan?" Tanya Chuuya.

"Kau mau dia laki laki atau perempuan?" Tanyamu.

"Apasaja." Sahut Chuuya.

"Dia akan jadi anak gadis yg cantik dengan warna mata yg sama sepertimu." Gumam mu.

"Dan dia akan sebaik dirimu (Name)." Batin Chuuya.

Tanpa mereka sadari Hana sudah menatap kesal kedua pasangan yg sedang mencurahkan rindu itu.

"Awas kau (Name)!"

•••••

"Ku pikir kau akan melupakan janjimu Nora Chan." Ucap Dazai saat melihat Nora tiba di ruangan milik Dazai.

"Jika ak lupa maka nyawaku lah yg melayang." Sahut Nora.

"Kalau begitu, mari kita mulai." Dazai tersenyum miring dan melepaskan coat hitamnya juga dasi yg menggantung di lehernya ia juga melepaskan dua kancing atas di kemejanya dan menghampiri Nora yg sudah menggigil ketakutan.

"Ku rasa domba kecil sudah berada di tangan serigala. Ak tak akan bisa berjalan 1 bulan ak yakin." Batin Nora.

Dazai menjilat bibirnya dan memulai aksinya. Menikmati setiap inci tubuh dari Nora.

.
.
.
.
.
.
.
TBC