Chapter 24

226 45 10
                                    

Setelah Dazai dan Tomoe tiba di apartemen milik Chuuya. Mereka yg pada awalnya hanya ingin memastikan keadaan Chuuya, malah  terpaksa melakukan pekerjaan detektif.

"Menyebalkan, ini sudah jam 02.00 dini hari." Keluh Dazai.

"JIKA KAU TAK INGIN MELAKUKANNYA, PULANG SAJA!" Bentak Chuuya.

"Ak ini orang yg tak bisa menolak permintaan wanita loh Chuuya." Sahut Dazai.

"Cih.."

"Dazai san, ada dua proyektil peluru yg ku temukan." Ucap Tomoe.

"Cih tadi ak juga melihatnya." Gumam Chuuya.

"Apa ini artinya, ada orang jahat yg membawa (Name) San pergi?" Tanya Tomoe.

"Chuuya, bisa kau bawa pistol milik mu." Pinta Dazai.

"Cih!"
Dengan perasaan terpaksa Chuuya pergi untuk mengambil pistol yg ia simpan dan memberikannya pada Dazai.

"Ah, ku rasa bukan kasus penculikan." Jawab Dazai setelah ia melihat jumlah pluru yg ada di dalam pistol.

"Jadi?" Tanya Tomoe.

"Ada orang dalam yg menggunakan pistol ini.." Dazai menjeda sambil melirik ke arah Chuuya. "Itu artinya kejadian yg terjadi hari ini ada 2 kejadian yg berbeda." Lanjutnya.

"Lalu apa yg harus kita lakukan?" Tanya Tomoe.

"Ya apa bole buat kan, kita sudah masuk ke dalam air, sekalian saja kita mandi.." Ucap Dazai.

"Hmm lalu apa langkah selanjutnya ?" Tanya Tomoe.

"Masalah ini biar kita serahkan saja pada rekan kita yg ahli." Jawab Dazai.

"Maksudmu meminta tolong Misae ?"

"Ya." Jawab Dazai.

•••••

Terbitnya mentari, menegaskan bahwa malam telah berlalu. Begitu pun dengan mu yg telah terbangun dari pingsan.

"Ya, ternyata jalang murahan sudah bangun." Suara ejekan seseoramg membuat mu menatap ke arahnya.

"Emi?"

"Bagaimana tidurmu? Enak bukan?" Tanyanya sinis.

Saat kau menggerakkan tubuhmu, barulah kau sadar bahwa kau terikat kuat di ranjang.

"Apa semua ini?" Tanyamu.

"Ini? Pesta untuk merayakan kemenangan ku." Jawab Emi.

"Pesta?"

"Ya kita akan berpesta. Mari kita mengobrol sebentar." Ucap Emi.

"Bebaskan ak!"

"Cik... Sampai ak membuat mu menderita, baru ak akan melepaskan mu. Jalang!" Ucap Emi.

"Keterlaluan!" Ucapmu.

Setelah kau berkata itu, suara tawa dari Emi menguasai seluruh ruangan yg ada di sana.

"Keterlaluan?" Emi lalu mendekat dan menarik rambut mu.
"Dengar jalang murahan! Kau lah yg keterlaluan." Ucapnya sambil menghentak kepalamu di ranjang.

"Apa maksudmu?" Tanyamu.

Emi melemparkan gelas minumannya ke dinding setelah menghempas kepalamu. Ia lalu berjalan dan duduk di tepi jendela.

"ASAL KAU TAU SAJA! DULU CHUUYA ITU ADALAH CINTA PERTAMA KU, AK SANGGAT MENYUKAINYA. DULU DIA BEGITU BAIK PADAKU....." Ucap Emi ia lalu menghampirimu dan menarik rambutmu.

"Tapi.... Setelah kau ada dia berubah, dia lebih memilih kau ketimbang ak. Bahkan dia menikahi mu. Kau itu...." Ia lalu menghempaskan kepalamu.

"HEY LEPASKAN DIA DAN IKAT DIA DI TIANG !" Perintah Emi.

Setelah kau berpindah tempat Emi pun melanjutkan kemarahannya dan kali ini ia memukul mu.

PLAKK....

"KENAPA? KENAPA IA HARUS MENCINTAIMU KENAPA?"

PLAK...

PLAK...

PLAK...

Rentetan tamparan terus bersarang di kedua pipimu dan pukulan terus jatuh di wajahmy hingga darah mengalir di hidungmu.

"Hentikan Nona kau bisa membunuhnya dan menghilangkan kesempatan menyakitinya." Ucap Mia.

"Awas saja kau!"

.
.

.

.

TBC

Trying To Accept You | Nakahara Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang