Chapter 60

187 35 2
                                    

Masalah yg terjadi pada (Name), membawa peluang emas untuk seseorang yg sejak awal ingin menghancurkan Port Mafia dan ADA juga ingin memenuhi tujuan utamanya

"Info yg bagus Nora Sama. " Ujarnya.
Pria dengan kulit pucat dan topi ushankanya itu memberi uang lebih pada Nora.

"Setelah ini ak tidak akan memberi informasi padamu. Tapi ada salah satu organisasi yg mungkin bisa kau manfaatkan Majin Fyodoor." Ujar Nora

"Domo... Nora Sama." Sahur Fyodor.

••••

Pagi ini Tomoe sengaja berkunjung ke cafe di mana para agen detektif berkumpul. Ia memakai penyamaran yg baik dengan berpura pura menjadi wanita hamil.

"Selamat datang nyonya." Sambut mu.
"Mau pesan apa?" Tanyamu.

"Susu coklat hangat saja." Jawab Tomoe.

"Baik." Kau segera menuju ke dapur untuk membuatkan pesanan.

Tomoe menatap ke kiri dan kanan mencari ada hal yg akan menjawab pertanyaannya.

"Oya nyonya apa yg kau cari?"
Seseorang bertanya dan mengagetkan Tomoe.

"Tidak ada." Sahut Tomoe. Sekilas Tomoe melihat pria berambut coklat dengan coat warna coklatnya, ia sangat familiar dengan warna mata itu jadi Tomoe berusaha untuk tidak gegabah.

"Ini dia susu coklat anda, nyonya." Ucapmu sambil menaruh gelas berisi susu di atas meja.

"Arigatou." Jawab Tomoe.

"Ku rasa kita akan mencarinya lagi."

"Kunikida san, apa anda memiliki petunjuk ?"

"Entahlah anak itu menghilang tanpa jejak bahkan tak ada CCTV yg menangkap keberadaannya."

Tanpa sengaja Tomoe mendengar kedua orang detektif sedang berbicara.

"Ano, maaf jika ak ikut campur. Tapi anak seperti apa yg kalian cari?" Tanya Tomoe.

"Aaa siapa kau?" Tanya Kyouka.

"Aa namaku Ai." Jawab Tomoe. "Ak tak sengaja mendengar perbincangan kalian." Lanjutnya.

"Bukan masalah besar, seorang anak tiba tiba hilang." Jawab Atsushi.

"Eee boleh ak tau ciri cirinya?" Tanya Tomoe.

"Dia gadis berumur sekitar 5 tahun dengan iris safirnya." Sahut Dazai dengan mimik wajah datar dan tatapan tajam.

"Gawat Dazai san pasti menyadari kalau ini ak." Batin Tomoe.

"Ak tidak tahu, banyak anak yg memiliki mata yg hampir sama. Keterangan anda kurang jelas." Jawab Tomoe.

•••••

Saat Tomoe berjalan pergi dari cafe. Dazai sudah menghadangnya dari depan dan berjalan menghampirinya.

"Anda mau pergi ke mana Ai San?" Tanya Dazai.

"Aku ha-"

"Kau tidak perlu menyamar, Tomoe." Bisik Dazai tepat di telinga Tomoe.

"Bagaimana anda bisa?"

"Ya mudah saja, ak melihat luka di tumitmu dan ak ingat itu adalah luka dari pertarungan mu waktu itu saat berusaha menyamakan ku dan Chuuya." Jawab Dazai.

"Aku ketahuan." Sahut Tomoe.

"Kau pasti mengetahui sesuatu." Tebak Dazai.

Dengan cepat Tomoe menyambar tangan Dazai dan membawanya ke gang sempit.

"Ada yg ingin aku tanyakan." Ucap Tomoe.

"Apa itu?" Tanya Dazai.

Namun saat Tomoe hendak bertanya pada Dazai. Seseorang telah menembak Tomoe tepat  di dadanya.
Kejadian yg begitu cepat bahkan tak di sadari Dazai.

"Seorang penembak jitu." Gumam Dazai.

Sebelum Tomoe kehilangan seluruh kesadarannya. Ia sempat berucap.

"Dazai san, ahh.... hah... Anak ituu... Dia-"

Belum tuntas apa yg Tomoe katakan tembakan itu kembali menyerang gadis berambut ungu itu dan membuatnya pingsan total.

"Moshi... Moshi...."

"Apa yg hendak dikatakan Tomoe?" Batin Dazai saat menanti jawaban dari seseorang yg ia hubungi.

••••

"Apa yg akan kau lakukan?" Tanya Hanae saat melihat seorang dokter yg akan mengambil sempel darah darinya.

"Tidak ada apa apa. Ak hanya ingin memeriksa mu. Ini tidak ak-"

Satu tembakan kembali menyerang orang tak bersalah yaitu dokter yg hendak mengambil sempel darah milik Hanae.

"AAAAAAA ......."

Teriakan Hanae membawa Chuuya datang  ke kamarnya.

"Ada apa?" Tanya Chuuya.

Pria mafia itu melihat kesekeliling dan segera membawa Hanae ke dalam pelukannya.

"Kau sudah aman." Ujar Chuuya padanya.

"Apa yg terjadi? Di mana pelakunya?" Batin Chuuya.

••••

"Sudah di mulai ya?" Batin seseorang.

.
.
.
.
.
.

TBC

Trying To Accept You | Nakahara Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang