Bunyi ketukan pintu bersahur suara tangisan. Terus saja terdengar di sepanjang malam. Suara suara yg memanggil nama orang yg dikasihi tak ada jawaban darinya.
"(Name) dengarkan ak."
Kira kira itulah yg Chuuya ucapkan sepanjang malam. Namun orang yg di dalam tak jua menyahut. Indra pendengaran Chuuya hanya menangkap suara tangis dan bunyi benda yg terjatuh.
Sebelum ia bertindak dan melukai istrinya, Chuuya memutuskan untuk beranjak dari tempatnya dan mencari Mia si dalang kerusuhan.
Tanpa pikir panjang, Chuuya menghajar pintu kamar yg di tempati Mia membuat pintu itu terlepas dari engselnya.
Namun yg ia cari, telah pergi."CIH BAJINGAN ITU!"
Di tempat lain, Moa sudah tiba di rumah Emi dengan membawa informasi yg ia dapat. Walau tak berhasil menyakiti (Name) tp ia memiliki rencana untuk menyakiti (Name).
•••••
"Dengar! Kau harus membuka pintu ini sekarang!" Tegas Chuuya.
Namun masih tak ada respon dari dalam.
Chuuya masih mencoba cara yg baik untuk meminta istrinya membuka pintu. Ia masih memakai kata kata.
"Tolong dengar!" Pinta Chuuya.
"(Full Name) ak sedang bicara dengan mu, setidaknya katakan sesuatu." Lanjut Chuuya.
Tapi kau masih diam membisu, kau masih larut dalam kesedihan fan juga kekecewaan.Diam mu, membuat Chuuya kehabisan kesabaran. Tanpa menunggu, Chuuya memakai kemampuannya untuk membuka pintu.
Pintu yg rapat dg engselnya kini telah terlepas dari tempatnya. Chuuya menjatuhkan pintu itu dan melangkah masuk ke dalam."Kau tak memberiku pilihan." Ujarnya sambil melangkah menghampirimu yg duduk di atas ranjang.
Kehadirannya dan apa yg ia lakukan tak membuat mu menoleh ke arahnya. Matamu yg sembab dan menggigil karena amarah masih jelas terlihat.
"Dengar!" Chuuya mendudukkan dirinya di ranjang tepat di sisimu.
Tangannya terangkat hendak mengusap rambut namun kau tepis.Chuuya masih berjuang menahan amarahnya yg sejujurnya sudah mau meledak.
"Sabar bukanlah gaya ku." Celetuk Chuuya. Ia lalu mengambil air putih yg ada di nakas.
Gelas yg di genggamnya di pandang lekat lekat seperti ia sedang mengingat sesuatu. Namun detik berikutnya ekspresinya berubah dan ia langsung berlari keluar dari kamar.
•••••
"Jadi apa yg bisa kau simpulkan ?" Tanya Emi.
Mia baru saja memberitau apa yg ia lihat dari buku catatan milik Chuuya yg ia baca.
"Menurud pengamatan ku, Chuuya itu ada dua orang dengan wajah yg sama. Salah satu dari mereka adalah palsu. Jika saja kita bisa menemukan bukti, maka kita bisa membalaskan dendam anda." Terang Mia.
"Hmm apa kau tau di mana lokasi dari penemuan itu?" Tanya Emi.
"Sayang sekali tidak, tapi sebelum ak kehilangan penglihatan ak sempat merasa bahwa tempat itu telah luluh lantah karena kekuatan yg dahsyat." Jawab Mia.
"Nona, ku rasa ak tau tempat itu." Sahut Himura.
"Bagus..." Sahut Emi.
•••••
"DENGARKAN AKU!" Chuuya memaksa mu menatapnya dengan mengangkat dagumu.
"LIHAT INI." Ia menunjukan gelas yg berisi 1/4 air putih di dalamnya.
"Apa ?" Tanyamu lirih.
"Perhatikan air di tangan kiri dan kanan ku. Apa kau melihat perbedaan warnanya ?" Tanya Chuuya.
"Tidak." Jawabmu.
"Cih! Lihat air putih ditangan kiri ku ada seperti butiran pasir di sana. Coba kau cium." Ucapnya sambil menyodorkan gelas ditangan kirinya..
"Kenapa baunya aneh?" Tanyamu.
"Itu berarti, ada yg mencampur obat ke dalam air ini. " Jawab Chuuya.
"Siapa?" Tanyamu.
"Mia.." Sahut Chuuya.
.
.
..
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Trying To Accept You | Nakahara Chuuya X Reader
FanfictionKisah pasangan yg sudah lama bersama. Namun ada rahasia besar yg di tutupinya dari gadis pujaannya. "Maaf, aku terpaksa menipu mu." - Chuuya Nakahara Chuuya X Reader Start: 29/04/21 End: 30/09/21