Chapter 46

193 38 19
                                    

6 Bulan Kemudian...

6 bulan telah berlalu, namun Chuuya mu belum juga kembali. Sudah kesekian kali tangan mu menekan nomor telponnya namun kesekian kali pula tiada jawabannya.
Kandungan mu juga sudah terlihat membesar.

Entah kebodohan apa yg membuat ku tetap bertahan, namun ini terasa sanggat keterlaluan.

"Apa kau meninggalkan ku ?" Gumam mu penuh tanya.

Ting...

Tong....

Bunyi bel rumah menyadarkan mu dari lamunan panjang mu.

"Apa mungkin itu Chuuya kun?" Kau segera berjalan keluar kamar menuju lantai bawah.

Sembari membuka pintu kau berucap.
"Selamat datang kembali Chu-"

Belum sempat kau menyelesaikan ucapan mu saat kau membuka pintu sosok yg lain terlihat di mata mu.

"Chu-ya kun..." Lirihmu.

Mata mu terpaku pada seorang wanita yg memeluk erat tangan kekasih mu. Rasanya ingin sekali kau menjerit di depannya.

••••

Baru 20 menit wanita yg di bawa Chuuya pulang itu berada di rumah mu, ia sudah meminta macam macam.

"Hey pelayan tolong ambilkan ak jus!" Perintah wanita itu.

"Ano Chuuya Sama..."

"Ambilkan saja apa yg ia butuhkan." Ucap Chuuya.

Kau hanya diam seribu bahasa, wanita mana yg tak terkejut orang yg paling ia kasihi setelah ayahnya menghilang selama 6 bulan lalu pulang membawa seorang wanita lain.

"Lalu kau!" Wanita bernama Hana itu menunjuk ke arahmu.
"Pijat kepala ku, ak pusing!" Perintahnya padamu.

Nora yg sejak tadi hanya menjadi penonton saja, mendadak menjadi sanggat kesal. Wanita yg bersetatus sebagai pelayan itu segera mengambil alih tugas mu.

"Hey! Ak meminta wanita itu bukan kau." Teriak Hana.

"Gomen, tapi (Name) Sama sedang hamil dia tidak boleh kelelahan." Jawab Nora.

"Ak tidak memintanya untuk berguling di sini kan." Sahut Hana.

Jawaban dari Hana sedikit membuat Chuuya terusik, ia kemudian menarik bahu Hana mendekat padanya dan berbisik.

"Jangan memerintahnya!" Bisik Chuuya pada Hana.

Semua maid dan juga kau merasa bingung dengan situasi yg ada. Kau bahkan hanya bisa diam membisu.

••••

Saat makan malam tiba, ketika kau hendak mengambil tempat di sisi Chuuya, gadis bernama Hana itu sudah mendahului mu.
Ingin sekali rasanya kau marah padanya, namun dengan keadaan mu yg sekarang itu sanggat mustahil di lakukan.

Pada akhirnya kau mengambil tempat di sisi lain dan termenung menatap kedua orang yg sedang bermesraan. Namun tampak jelas di mata mu bahwa Chuuya tak merasakan apapun iris safirnya tertuju pada mu.

"Maaf, (name)." Batin Chuuya.

Tangannya terkepal kuat dia atas meja kemudian pria itu sengaja mendorong Hana menjauh darinya.

"Ini meja makan di rumah, bukan kafe atau bar." Ketus Chuuya.

"Kau memang begitu Chuuya kun." Jawab Hana dengan nada yg dibuat buat.

Para maid yg ada di luar dapur hanya bisa melihat tanpa bisa membantu. Terkecuali Nora ia sudah naik pitam dan mulai berjalan masuk ke dapur.

Nora berjalan menghampiri mereka, tanpa di sadari oleh mereka. Nora melayangkan pisau dapur tepat di belakang Hana. Namun, sebuah kekuatan menghentikan mu.

"Chuuya sama..." Bisik Nora.
Chuuya hanya menoleh dan sedikit menggelengkan kepalanya.

"KAU! APA APAN KAU INI, BERMESRAAN DI DEPAN ORANG LAIN! APA KAU TIDAK PUNYA HATI WANITA DI HADAPAN MU ITU ADALAH ISTRI DARI CHUUYA SAMA DAN APA KAU BUTA LIHAT ISTRINYA SEDANG MENGANDUNG." MARAH NORA.

"Ak juga istrinya." Jawab Hana.

Sendok berisi makanan yg hendak masuk ke mulutmu terjatuh begitu saja setelah mendengar jawaban Hana.

"JANGAN BERCANDA!" Teriak Nora.

"Dia tidak berada." Sahut Chuuya.

Mendengar jawaban dari Chuuya sudah cukup membuat air mata mu jatuh.

"Begitu ya?" Lirihmu lalu berdiri memasang senyum palsu.

"Omedeto.." Jawab mu sambil pergi dari ruang makan. Ada rasa getir di hatimu saat mengucapkan itu.

"Anda keterlaluan Chuuya Sama!" Ucap Nora lalu pergi meninggalkan ruang makan.

.
.
.
.
.
TBC

Trying To Accept You | Nakahara Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang