NIKAH?!-10

31.1K 1K 4
                                    

Jangan lupa vote dan follow sebelum membaca serta tinggalkan jejak di kolom komentar. Segala kritik dan saran akan aku tampung sebagai bahan pertimbangan






Setelah tiba nya di kamar, Bianca langsung mandi dan mengganti gaun nya dengan baju kaos serta celana pendek lalu menghapus make up nya.

Saat keluar dari kamar mandi ia melihat Devano yang bermain hp di pinggir tempat tidur Bianca.

"Lo gak mandi?" tanya Bianca.

"Mandi lah,yakali udah lengket gini kagak mandi" kata Devano lalu berjalan ke arah Bianca. Bianca langsung memasang wajah waspada dan mengambil payung yang terletak di samping lemarinya.

"Yaampun ca,lo ngapain? Lo mau mukulin suami lo?" kata Devano yang merasa dirinya seolah pria kurang ajar yang ingin memperkosa gadis yang berada di depan nya itu.

"Lo ngapain deket deket huh?!" tanya Bianca dengan nada tak enak di dengar.

"Ck,gw mau pinjem handuk lo. Ini bukan kamar gw, dan pestanya juga di adain di rumah lo" kesal Devano.

"Ohh bilang kek dari tadi" ucap Bianca santai lalu melempar handuk ke wajah tampan Devano.

"Ya Tuhan ca dosa lo gitu sama suami" kata Devano menggelengkan kepalanya.

"Suami?" gumam Bianca. Sedetik kemudian ia tertawa terbahak bahak. Devano yang menyaksikan takut setengah mati. Ia takut kalau Bianca sedang kesurupan.

"Ahahaha perut gw geli Vano,tolongin gw" kata Bianca masih terbahak bahak.

Devano memasang wajah datar karena sudah takut setengah mati melihat wanita aneh itu. Ia melangkah ke kamar mandi lalu membersihkan diri. Dari dalam kamar mandipun suara tawa Bianca masih terdengar.

Devano bersyukur,walaupun ia di jodohkan setidaknya Bianca tidak tertekan. Devano mau mau aja menerima perjodohan ini karena ia pikir jika nanti ia sudah mengambil alih perusahaan ayah nya ia tak akan kesepian dan tidak perlu pusing masalah perempuan. Sedangkan di luar Bianca masih  tertawa seperti orang kesurupan.

Devano juga bersyukur Bianca masih bisa tertawa walaupun sempat membuat Devano panik setengah mati.

Setelah membersihkan diri Devano mengambil ponsel nya dan mengecek pesan pesan yang masuk.

"Ca lo ada charger ga?" tanya Devano.

"Ada noh di laci laci" jawab Bianca.

Devano mengambil charger lalu men'charger HP nya,setelah itu ia melangkah ke tempat tidur Bianca berniat untuk tidur.

Baru ia ingin merebahkan diri tiba tiba Bianca melemparinya dengan bantal.

"Ngapain lo?" tanya Bianca sinis.

"Ya tidurlah ca,ngapain lagi? Main sempoa?"

"Ehh,lo tidur di sofa" suruh Bianca.

"Astaga ca,baru sehari nikah lo udah tega banget giniin gw" ucap Devano miris.

"Gamau tau pokok nya lo tidur di sofa" perkataan Bianca tak mau dibantah. Karena sudah terlalu lelah kini Devano berjalan ke arah sofa lalu tertidur di sana.

Bianca yang melihat Devano sudah tidur ia pun juga bersiap untuk tidur.

Jam 03:00 dini hari, Bianca terbangun karena mendengar suara menggigil dari arah sofa. Ia mendekati sofa lalu mendapati Devano tengah kedinginan tanpa selimut.

Bianca menepuk jidatnya. Bagaimana ia bisa lupa untuk memberi Devano sebuah selimut. Dia tengah berfikir,pasalnya hanya ada satu selimut di kamarnya. Ia juga tak mau kedinginan karena hari ini cuaca memang lebih dingin dari biasanya.

Bianca memutuskan untuk membangunkan Devano karena sudah tak ada cara lain. Ia juga merasa bersalah dengan tindakan nya itu.

"Vano,vano bangun vano" Bianca mengguncangkan tubuh Devano. Tanpa menunggu waktu lama Devano bangun dengan mata yang terlihat lelah.

"Gausah tidur di sini lagi,dingin" kata Bianca lalu menarik tangan Devano untuk tidur bersama nya.

"Lo ngapain?" tanya suaminya.

"Lo tidur di sini aja" kata Bianca.

"Lo yakin?" tanya Devano lagi untuk memastikan.

Bianca mengangguk lalu ia mengambil sisi lain untuk bersiap tidur. Tapi sebelum itu ia sudah membatasi wilayah dengan guling agar Devano tidak mendekat.

Setelah itu keduanya sama sama terlelap karena masih kelelahan.

---
Saat sinar matahari mulai masuk dan menganggu pengelihatan Bianca.Ia mengucek matanya yang buram dan merasakan ada sesuatu yang berat melingkar di perut rampingnya. Saat Bianca menoleh ia kaget melihat Devano dengan jarak sedekat ini dan karena reflek bianca mendorong Devano hingga jatuh.

"Awhh" ringisnya.

Bianca kaget lalu cepat cepat membantu Devano berdiri.

" Lo kenapa sih ca dorong dorong gw? Lama lama gw babak belur juga nih gara gara nikah sama lo" kata Devano kesal.

"Ya maaf. Abisnya lo nya juga noh yang main peluk peluk gw" kata Bianca dengan wajah tak kalah kesal nya.

"Mana ada gw meluk lo,gw meluk guling kali" sarkas Devano.

"Guling mata lo kicep" ucap Bianca lalu pergi meninggalkan devano untuk segera membersihkan diri.













Nih up lagi. jangan lupa ramein kolom komentar gais,dan jangan lupa follow dan vote ya :b

NIKAH?!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang