NIKAH?!-40

18.5K 708 17
                                    

Jangan lupa vote dan follow sebelum membaca serta tinggalkan jejak di kolom komentar. Segala kritik dan saran akan aku tampung sebagai bahan pertimbangan


Tidak terasa kini usia kandungan Bianca sudah memasuki bulan ke sembilan dan kata Dokter bisa saja Bianca akan melahirkan minggu ini.

Semua sangat sibuk dan semangat menanti kehadiran anggota baru di keluarga mereka.

Devano pun harus siaga siang dan malam karena bisa saja Bianca tiba tiba ingin melahirkan.

Kini Bianca hanya bisa tiduran di atas kasur nya karena ia sering merasa kelelahan bahkan berjalan pun rasanya ia tak sanggup.

Perut nya bahkan lebih besar dari orang orang hamil pada umum nya. Mungkin juga karena faktor ia sedang mengandung anak kembar.

"Ca aku siapin baju nya sekarang ya? Kayak nya kamu bakalan ngelahirin dalam waktu dekat. Biar gak kelabakan juga." Ucap devano sambil mengusap rambut Bianca.

Istrinya hanya mengangguk kecil. Lalu Devano mulai turun dari tempat tidur untuk menyiapkan semua perlengkapan istri dan dua buah hati nya.

Aldo saat ini di titipkan pada Reno mumpung ia sedang liburan dan ingin melihat Bianca lahiran.

Saat semua selesai dikemas oleh sang suami Bianca tiba tiba merasa sakit di perut nya.

"Vann?" Panggil Bianca.

Devano mendekat ke arah Bianca lalu mengusap perut besar Bianca.

"Kenapa sayang? Anak kita nendang lagi?" Tanya Devano lembut.

Bianca menggeleng lalu merasakan perut nya yang semakin sakit,apa ini saat nya? Batin Bianca.

"Awhhh!! Van perut aku sakit!!" Kata Bianca sambil meremas tangan Devano.

Devano mulai panik lalu segera mengangkat Bianca dan membawa nya ke Rumah sakit.

Rasanya ia sangat takut dan tidak tega melihat orang yang dia sayangi kesakitan seperti ini.

"VANNN!!! SAKITTT!!" Teriak Bianca di dalam mobil.

"Sabar sayang bentar lagi sampek kok. Tahan yaa." Ucap Devano sambil berusaha menenangkan Bianca dengan mengelus perut istri nya dengan satu tangan nya dan tangan lain nya fokus menyetir.

Sesampainya mereka di Rumah Sakit,Bianca langsung di larikan ke ruang persalinan agar mendapatkan penanganan yang cepat.

Devano yang masih panik segera memberi tau semua keluarga nya bahwa Bianca akan melahirkan sekarang.

"VAN SAKIT" Kata istrinya yang dari tadi terus menangis menahan sakit yang teramat di perut nya.

Devano yang menyaksikan Bianca menahan sakit ikut meneteskan air mata nya. Ia tak tega melihat istrinya yang kesakitan seperti ini.

Ia merasa menyesal karena telah menghamili Bianca dan merasakan sakit nya sendiri.

"Maafin aku ca. Aku gak bisa ngelakuin apa apa selain nenangin kamu" Ucap Devano dengan air mata yang mengalir.

Devano sudah tidak peduli bagaimana suster suster di sana menatapnya sambil menahan tawa. Ia sudah tak memikirkan harga dirinya yang ia pikirkan hanya Bianca.

Beberapa saat kemudian semua keluarga mereka datang untuk menyemangati Bianca walaupun terlihat jelas raut khawatir di wajah mereka.

Hingga akhirnya waktu melahirkan telah tiba.

"Mohon semua keluarga pasien keluar dan hanya suaminya saja yang boleh di sini untuk menemani pasien" Ucap Dokter wanita yang ada di sana.

"Semangat ya anak mama. Mama tau kamu kuat" Ucap Lena lalu mengecup puncak kepala Bianca.

"Kamu pasti bisa sayang. Bunda yakin kamu anak yang kuat" Giliran Riska yang mengecup lalu mengusap perut Bianca.

Aldo dan Reno masih di rumah karena tadi Al sedang tidur pulas jadi mereka tak ingin membangunkan nya.

Di dalam ruang bersalin Bianca sedang berjuang mempertaruhkan hidupnya demi kedua anak nya.

Devano yang dari tadi tidak tau harus melakukan apa hanya bisa menangis seperti anak kecil yang kehilangan mainan.

"Kamu pasti bisa sayang" Devano menciup pipi Bianca dengan lembut hingga tangisan bayi memenuhi ruangan itu.

"Selamat ya pak,bu. Anak pertama kalian laki laki" Ucap sang Dokter lalu memberikan bayi itu pada suster untuk dibersihkan.

Mendengar ucapan sang Doketer membuat mata Devano berbinar dan mebgembangkan senyuman nya.

"Kamu denger ca? Anak pertama kita cowok" Bianca hanya mebgangguk lemah dengan wajah pucat nya.

"Kamu hebat ca,tinggal satu lagi. Aku yakin kamu pasti bisa!" Ucap Devano.

"Baik ibu,siap siap karena masih ada satu bayi yang tersisa"

"Semangat sayang" Devano tak henti hentinya menyemangati istrinya. Sedangkan Bianca sudah basah akibat keringat yang keluar dari tubuh nya.

Rasanya ia lelah dan kehabisan tenaga. Tapi masih ada satu buah hati yang akan menjadi penyemangat hidup nya.

Sedangkan di luar semua orang sangat gembira karena mendengar suara tangisan bayi pertama. Tak henti hentinya nya juga mereka memanjatkan doa untuk keselamatan Bianca dan anak nya.

Raut wajah mereka kembali khawatir karena sudah 15 menit berlalu masih belum terdengar suara tangisan bayi yang satunya.

Raut wajah khawatir mereka semakin terlihat, hingga suara tangisan bayi kembali terdengar yang berarti Bianca sukses melahirkan kedua anak nya.

"Selamat ya anak kedua kalian perempuan" Ucapan dokter tadi membuat Bianca dan Devano tersenyum bahagia.

Bahkan Devano sudah tidak kuat menahan tangisan nya saat kedua bayi nya berada di Pelukan Bianca yang harus di beri ASI.

"Makasih ca,makasih" Ucap Devano sambil menatap tiga orang yang sekarang menjadi pelengkap keluarga kecil nya.






Blank mode on :)


                                     

NIKAH?!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang