EXTRA PART II

12.3K 561 15
                                    

"Ca?" Panggil Reina dengan wajah yang sulit diartikan.

"Hm?"

"Gw mau ngomong sesuatu ca"

"Yaudah ngomong aja,biasa nya juga lo main nyeroscos aja." Tanpa melihat manik mata sahabat nya,tangan Bianca terus terulur memasang popok pada kedua bayi nya yang kini sudah berusia 7 bulan.

"Tapi gimana ya?" Kata Reina ragu.

"Gimana apanya sih na? Gak biasanya lo gini!" Kesal Bianca.

"Hmm jadi gw mau nikah" Kata Reina dengan hati hati.

"Hah?! Serius? Lo nikah? Akhirnya sahabat gw nemu jodoh nya juga. Gw kira lo bakan jadi perawan tua." Canda Bianca.

Reina yang tampak kesal kembali menatap sahabat nya.

"Lo gak pengen tau cowok nya siapa?"

"Abang gw kan?"

Jawaban dari Bianca sukses membuat mata Reina membulat sempurna.

"Kok lo tau? Padahal gw udah ngasi tau abang lo buat jangan bilang ke siapa siapa dulu. Dasar!" Kesal nya.

"Udah udah,ini bukan abang gw kok yang ngasi tau." Kata Bianca.

"Terus lo tau dari mana? Yang tau hubungan gw sama abang lo kan cuma kita doang" Jelas Reina.

"Gw itu gak sengaja ngeliat kalian pas di Restaurant beberpa hari lalu." Jelas Bianca.

"Tapi lo ngerestuin kita kan Ca?" Reina menatap Bianca ragu.

Bianca menghela nafas panjang.

"Duh Ca lo jangan gitu dong!" Kesal Reina.

"Apaan Na? Gw cuma nafas doang salah?"

"Tapi lo nafas nya kek gitu kayak gak mau kalau gw jadi ipar lo!"

"Gak Na enggak." Bianca memegang kedua pundak sahabat nya.

"Gw selalu ngerestuin pilihan abang gw kok,selagi dia bahagia apalagi yang dia pilih itu sahabat gw sendiri yang udah gw tau luar dalam."

Mendengar ucapan sahabat nya Reina langsung tersenyum dan menangis di pelukan Bianca.

"Thank u Ca"

Bianca mengangguk kecil lalu mengusap pelan punggung Reina.

"Jadi kapan kalian rencana nya nikah?" Tanya Bianca.

"Maunya sih bulan depan Ca di Bali sekalian liburan keluarga."

"Gilaa ide bagus tuh."

#####

Satu bulan berlalu dan seminggu lagi adalah saat nya kakak kesayangan Bianca akan melepas masa remaja nya.

"Sayang baju nya udah dimasukin semua kan?" Tanya Bianca pada suami nya Devano.

"Udah sih kayak nya."

Bianca memutuskan untuk menyusul kakak nya ke Bali karena ingin menghabiskan waktu sebelum ia sah menjadi kepala keluarga di keluarga kecil nya nanti.

"Mahhhhhh!" Teriak Aldo memasuki kamar si kembar.

"Kenapa sayang kok teriak teriak gitu?" Tanya Bianca lembut.

"Aldo bingung mau bawa baju yang mana!" Kesal nya.

"Yaudah kamu main sama si kembar ya,biar mama yang nyiapin baju kamu." Aldo hanya mengangguk lalu ikut bermain bersama adik nya dan si papa.

"Pa?" Panggil Aldo.

"Hm?"

"Nanti sampek Bali Aldo mau keliling boleh?"

"Boleh dong sayang. Abis pernikahan uncle kamu nanti kita langsung jalan jalan gimana?"

Mendengar tawaran dari Devano tentu membuat Aldo senang bukan main.

"Aldo? Mama udah nyiapin semua pakaian kamu sekarang kamu tidur ya karena besok jam 7 kita harus udah di Airport" Jelas Bianca.

Aldo mengangguk lalu mencium pipi Bianca dan Devano. Tak lupa ia mengusap pipi kedua adik kembar nya.

"Sekarang giliran kalian yang bobok ya" Kata Devano pada si kembar.

Devano pergi mengambil gitar nya lalu menyanyikan lagu untuk anak anak nya hingga mereka terlelap.

Entah sejak kapan dua anak kembar itu suka pada lagu yang di nyanyikan oleh Devano.

Hingga pada pagi harinya mereka sudah tiba di Bandara dan bersiap untuk berangkat.

Setiba nya mereka tiba di Villa besar yang keluarga nya sewa,mereka disambut hangat termasuk Reina dan keluarga nya juga sudah di sana.

"Aldo ngantuk mah." Ucap Aldo sambil mengucek kedua bola mata nya.

"Yaampun cucu nenek ngantuk ya? Sini sama nenek aja kasian mama sama papa nya pasti juga capek." Ucap mama nya Bianca.

"Ca,Vano kalian istirahat aja dulu,kamar nya udah gw siapin" Ujar Reina dan diangguki oleh pasangan itu.

"Dua anak papa ini juga capek ya?" Tanya devano pada si kembar,namun mereka hanya menjawab dengan tawa kecil.

"Gemes banget sih." Ucap devano sambil mencolek satu satu hidung mereka hingga membuat si kembar kembali tertawa.

"Kamu tidur aja duluan sayang. Aku mau ngasi si kembar makan" Kata Bianca hendak pergi namun tangan nya di cegah oleh Devano.

"Kenapa Vano?" Tanya Bianca.

"Anak kamu itu anak aku juga. Jadi ngasi makan nya juga sama sama" Ujar Devano lembut.

"Ahhh manis nya suami ku" Gemas Bianca sambil mencubit pipi suami nya.

"Awhh sakit ca" Devano meringis pelan.

"Sorry Daddy." Ucap Bianca berbisik tepat di telinga suami nya.

"Heh! Nakal ya kamu" Devano langsung menggendong Bianca ke dalam pelukan nya.

"Jangan jangan kamu kode ya mau buatin si kembar adik?" Tanya Devano balik menggoda istrinya.

"Apaan sih Vano! Udah ah kasian tuh si kembar laper dari tadi!"















Next part?
Gila ngerasa makin ga nyambung gasih?

NIKAH?!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang