END

20.2K 707 7
                                    

Beberapa hari setelah dirawat di Rumah sakit kini Bianca sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah.

Semenjak Bianca menjadi seorang ibu,Reno tak henti henti nya menangis karena terharu. Ia bilang baru kemarin rasanya menggendong dan bermain dengan adik nya,kini Bianca sudah menjadi ibu beranak tiga di umur nya yang masih muda.

Reina dan semua teman teman Devano bergilir menjenguk Bianca dan anak nya. Bahkan mereka juga sempat menginap untuk menemani Devano dan Bianca.

Aldo yang langsung mendapatkan dua adik tentu saja sangat bahagia dengan kehadiran mereka. Ditambah ia mendapan adik laki laki dan perempuan sekaligus. Dan saking sayang nya dia dengan kedua adik kembar nya,Al tak jarang ikut begadang untuk sekedar menemani Bianca menyusui.

Mendapatkan dua anak sekaligus yang bahkan di kehamilan pertama kali membuat Bianca dan Devano kerepotan hingga tak jarang mereka berdua harus meminta bantuan dari Lena dan Riska untuk merawat si kembar.

Hari demi hari akhir nya Bianca sudah bisa mengurus si kembar walau agak repot. Tapi sahabat nya Reina rela untuk bolos kuliah karena membantu menjaga si kembar kala Devano harus masuk Kantor.

Seperti saat ini. Devano harus pergi ke luar kota selama dua hari karena masalah bisnis. Tentu saja itu membuat Bianca marah pada Devano karena belum genap seminggu ia melahirkan harus ditinggal karena masalah kerjaan.

Untung Lena dan Riska bisa membujuk Bianca walaupun mereka harus bertengkar kecil. Reina dan Reno juga ikut menjaga Bianca dan anak anak nya kala Devano tak ada.

"Ca anak lo lucu lucu banget sih. Gw jadi pengen deh" Ucap Reina gemas menatap si kembar.

"Makanya buruan nikah" Ucap Bianca sambil menyuapi Aldo.

"Mau nya sih gitu Ca. Tapi belum yakin" Ucap Reina seperti tersirat nada sedih di dalam nya.

"Kok gitu?"

"Takut aja gw gak diterima di keluarga nya" Jawab Reina.

"Ya gak mungkin lah na. Siapa juga yang nolak cewek yang sempurna kek lo"

"Gatau deh ca. Liat nanti aja" Kata Reina sambil tersenyum ke arah Bianca.

"Oh iya ca. Lo belum ngasi tau gw nama si kembar"

"Lo nya juga gak nanya. Yang cowok namanya ALTERIZO, kalau yang cewek nama nya ALDERINA"

"Kok isi Al semua?"

"Ya biar sama lah kayak Aldo. Aunty gimana sih" Kata Aldo yang langsung menyahut.

"Yeuu... Orang aunty gak nanyak Aldo. Wlekk" Reina menjulurkan lidah nya pada Aldo.

"Al gamau sama Aunty!"

"Cie ngambek" Goda Reina namun seperti nya Aldo memang marah pada Aunty nya itu.

Saat mereka sedang asik bermain sambil membujul Aldo yang sedang marah,tiba tiba Devano datang dengan wajah gembira nya.

"Hai semua...papa datang"

Krik krik krik

Tak ada yang menghiraukan kehadiran sang ayah.

"Ngapain pulang?" Tanya Bianca sinis.

Melihat istrinya masih dalam mode ngambek,akhirnya Devano berjalan mendekati Bianca dan langsung memeluk nya.

"Maaf sayang. Ini aku udah ngebut banget nyelesaiin proyek nya biar cepet pulang dan ngurus anak anak kita. Sekali lagi maaf ya" Kata Devano di pelukan sang istri dan tiba tiba terdengar suara isakan dari Bianca.

"Maaf juga aku gak ngertiin kamu. Aku cuma mau kamu ada di sisi aku buat ngelihat pertumbuhan anak kita" Ucap Bianca dengan air mata yang mengalir.

"Iyaa sayang. Udah dong nangis nya kasian nanti si kembar ikut sedih"

"Aku juga udah nambah tiga sekertaris sekaligus untuk ngurus perusahaan buar aku bisa libur sebentar dan nemenin kalian di rumah. Ya gak Al?" Tanya Devano sambil melirik putra sukung nya.

"Gak tau!" Jawab nya jutek.

"Kok semua ngambek ke papa sih?"

"Gak. Al kesel sama Aunty Reina!"

"Yaelah Al. Kan udah minta maaf tadi" Ucap Reina berusaha memeluk Aldo namun ditolak mentah mentah.

"Na?" Panggil Reno yang baru bangun. Semenjak  Bianca datang ke rumah Reno selalu ingin menginap dan enggan meninggalkan keluarga kecil adik nya.

"Iya?"

"Bisa anter beli makan gak?"

Reina langsung melirik ke arah Bianca dan Devano yang sudah memasang wajah tak bersahabat.

Rasanya Reina ingin menggeplak kepala mereka berdua.

"Al ikut sama om yuk beli makan" Ajak Reno pada Aldo.

"Tapi beli es cream ya om?"

"Terserah Al aja"

Setelah Aldo, Reno, dan Reina keluar kini Devano dan Bianca asik berduaan.

"Ca?"

"Apa?"

"Kok jawab nya jutek gitu? Baru tadik minta maaf" Ucap Devano dengan wajah cemberut.

"Iya sayang apaaaa?" Bianca dengan wajag senyum yang dipaksa menatap ke arah suaminya.

Devano kembali menarik Bianca untuk bersandar di dada bidang nya.

"Makasi ya ca udah nambah kebahagiaan di hidup aku. Walaupun awal nya kamu susah banget buat cinta sama aku tapi aku ngerti cinta itu perlu waktu. Makasi banyak udah nerima aku sampek ngasi aku hadiah terindah dalam hidup aku. Makasi karena kamu udah hadir di hidup aku" Ucap Devano dengan air mata yang mulai mengalir. Entah kenapa akhir akhir ini ia merasa mudah menangis.

"Thanks too sayang. Makasi udah jadi ayah yang baik buat trio Al" Bianca menangkup wajah suaminya.

"Aku janji bakal jagain kalian walaupun nyawa adalah taruhan nya"

"Makasi papa"

Devano mendekatkan wajah nya ke arah Bianca hendak mencium bibir istrinya.

Bianca yang bisa membaca situasi hanya diam membiarkan Devano manautkan bibir mereka hingga suara tangisan bayi menganggu kemesraan mereka.

Devano berjalan ke arah box bayi lalu menggendong Alderina,sedangkan Alterizo digendong oleh Bianca.

"Kalian bisa aja ganggu kesenangan nya papa" Ucap Devano menatap ke arah dua bayi yang sedang menangis.










!T A M A T!

NIKAH?!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang