NIKAH?!-20

26K 914 7
                                    

Jangan lupa vote dan follow sebelum membaca serta tinggalkan jejak di kolom komentar. Segala kritik dan saran akan aku tampung sebagai bahan pertimbangan










Kini Bianca dan Devano sudah berada di kamar mereka. Bianca dari tadi bergerak gelisah karena masih merindukan keluarga nya. Melihat itu suaminya mendekat ke arahnya.

"Ca" panggil Devano. Bianca tak menjawab ia menatap langit langit kamar dengan setetes air mata mulai mengalir lagi.

"Caa udah ya kalau lo kangen mereka kan lo bisa telfon mereka,video call juga bisa kali sama mereka. Jangan ngerasa hidup di jaman purba deh ca" ucap Devano.

"Gw kangen abang,biasanya pas ultah gw dia selalu aja nabokin gw pakek kue-"

"Ohh lo mau gw tabokin pakek kue? Bilang kek dari tadi" kata kata Devano mendapat delikan tajam dadi istrinya.

"Di sana pasti udah pagi. Dan mama papa juga pasti kerja,abang juga pasti kuliah. Udah biarin mereka aja yang nelfon gw nanti" ucap Bianca.

"Ca" panggil Devano sambil menatap langit langit kamar.

"Hmm"

"lo udah ada perasaan belum sama gw?" tanya Devano.

"Kok nanya gitu?"

"Ya pengen tau aja,cuma pengen mastiin" jawab Devano mematap mata bianca.

"Mmm,mungkin....sedikit?" kata Bianca ragu.

Devano menarik Bianca ke dalam pelukan nya. Sontak saja perilaku Devano membuat Bianca kaget namun ia tak melawan.

"Walaupun masih sedikit itu wajar karena kita kan baru aja nikah" ucap Devano.

"Ca,gw mau jujur sama lo" kata Devano lagi tanpa menatap istrinya.

"Apa?"

"Sebener nya dari pas gw mulai gangguin lo di Sekolah gw udah ada perasaan sama lo" ucapan Devano sukses membuat Bianca kaget.

"Awal nya gw berfikir kalau gw bakan jadiin lo target gw,tapi perasaan gw bilang lain ca. Gw udah nyoba berfikir kalau itu memang murni hanya sebuah ketertarikan biasa. Tapi gw salah" Devano menatap mata Bianca sebentar lalu kembali mengalihkan pandangan nya.

"Tapi gw sadar,kalau gw emang beneran cinta sama lo saat gw sakit waktu itu. Gw merasa sangat bersalah sama lo,dan gw sadar ternyata gw udah cinta sama lo" sambung Devano.

Bianca tak tau harus menjawab apa,dia hanya diam mencoba mencerna semua kata kata Devano.

"tapi vano-"Bianca mengantungkan kalimat nya,

"Gw tau kok ca,lo belum bisa nerima gw sepenuh nya. Gw juga gak bisa maksa perasaan lo buat nerima gw secepat ini atau sekarang juga. Apapun yang dipaksakan itu gak bakalan berakhir baik" kata Devano. Bianca yang mendengar kata kata itu tersenyum tulus pada suaminya.

"Thanks ya,lo udah mau ngertiin gw" ucap Bianca.

"Gw bakalan berusaha nerima lo apa adanya,dan berusaha jadi istri yang baik buat lo" lanjut nya.

Devano menatap Bianca sambil tersenyum. Bukan senyuman menggoda yang selalu ia pamerkan untuk menggoda para wanita di luar sana,tapi senyuman tulus yang beru pertama kali ia keluarkan sejak bertahun tahun lamanya.

"Gw emang brengsek ca,tapi gw sekarang punya rumah,dan hati gw tau kemana dia harus pulang" ucap Devano pada sang istri.

"Kata kata lo buaya banget" hell Bianca merusak suasana.

"Yaelah ca,udah berusaha romantis juga" kesal Devano. Bianca yang melihat itu hanya bisa tertawa.

Devano kembali mengeratkan pekukan nya pada pinggang Bianca.

"Ca" panggil Devano lagi.

"Apa lagi van-" ucapan Bianca terpotong.

Bianca merasakan benda kenyal menyentuh bibir nya yang mungil. Ia cukup kaget saat  merasakan Devano melumat bibir nya pelan.

Lumatan demi lumatan Bianca rasakan. Ia tidak bisa menolak apa yang Devano lakukan pada dirinya,karena ciuman itu sangatlah memabukkan. Pantas saja banyak perempuan yang tidak bisa move on dari Devano.

Hingga Bianca harus mendorong dada bidang suaminya karena ia sudah merasa kehabisan nafas. Devano kembali mendekat ingin mencium Bianca lagi,namun ditolak oleh sang istri karena takut terjadi yang berlebihan.

Devano yang mengerti akan sikap Bianca meminta maaf pada istrinya.

"Maaf" gumam Devano.

"Its okay Vano lo gak perlu minta maaf. Gw cuma takut kalau lo kelepasan nantinya" ucap Bianca. Kenapa? Haruskah ia marah? Bukan kah mereka sudah menikah?

"Lo mau punya anak berapa ca?"

Plakkk

Satu tamparan keras berhasil mendarat di lengan pria itu.

"Pertanyaan macam apa itu Vano?!" kesal Bianca langsung menutupi wajah nya yang sekarang sudah seperti kepiting rebus.

"Loh emang nya salah ya ca? Kan udah nikah" kata Devano santai.

"Ya gak sekarang juga Vano. Ijasah belom keluar lo udah ngomongin anak! Baru aja tadik lo ngucapin kata kata manis" Bianca yang kesal langsung melepaskan diri dari jeratan suaminya lalu tidur dengan posisi memunggungi Devano.

Devano yang melihat tingkah lucu Bianca menjadi gemas dan mencubit hidung istrinya dari belakang.

"Awas aja lo berani nyentuh gw ya" ancam Bianca.

"Sans kali ca. Sebelum lo ijinin gw gak bakalan nuntut hak apa apa dari lo,kecuali yang tadi" kata Devano dan alhasil kembali membuat wajah Bianca memanas.







Budayakan vote ya gais

NIKAH?!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang