NIKAH?!-16

24.7K 896 6
                                    

Jangan lupa vote dan follow sebelum membaca serta tinggalkan jejak di kolom komentar. Segala kritik dan saran akan aku tampung sebagai bahan pertimbangan





Sebelum mereka kembali ke Apartemen,Bianca meminta Devano berhenti di sebuah pasar malam dekat Apartemen sekedar untuk bermain.

Kini mereka sedang menaiki bianglala untuk melihat keindahan kota dari atas sana.

Bianca sangat senang melihat betapa cantik nya kota kota dari jauh dengan lampu yang begitu banyak. Sungguh ia merasa melihat bintang dari jarak dekat.

Melihat Bianca begitu senang,Devano juga ikut tersenyum.

"Ca" panggil Devano.

Bianca hanya menoleh tanpa niat menjawab.

"Lo masih marah ya sama gw?" tanya Devano.

Bianca menghela nafas kasar.

"Sejujur nya iya" ucap Bianca lalu mengalihkan perhatian dari wajah Devano.

"Ca,sekali lagi gw minta maaf ya. Gw tau gw salah. Seharusnya gw gak gini,gw harusnya merasa udah punya tanggung jawab sendiri. Maaf kalau gw belum bisa jadi suami yang pantas buat lo" sesal Devano.

Bianca merasa tertegun mendengar ucapan sang suami.

"Ca,lo mau kan memulai semua dari awal? Kita bangun rumah tangga sesuai harapan lo,walaupun belum ada cinta yang tumbuh diantara kita,tapi gw yakin gak akan lama lagi cinta antara kita pasti ada" kata kata Devano membuat Bianca terdiam.

"Ca,lo mau kan?" tanya Devano,karena sendari tadi Bianca hanya diam.

Bianca memeluk Devano dengan erat.

"Iya Vano gw mau,gw juga bakalan jadi istri yang baik buat lo,gw bakalan berusaha mencintai lo" ucap Bianca dan di balas pelukan balik oleh Devano.

Setelah puas bermain,Bianca mengajak Devano untuk membeli segala macam makanan. Mulai dari sate ayam,bakso bakar,permen kapas,rujak,segala macam makanan.

"Caa,lo yakin ngabisin semua ini sendiri?" tanya dLDevano ragu melihat begitu banyak tas plasitik yang ia genggam.

"Yakin lah,kalau gak yakin mana gw beli" jawabnya.

Setelah selesai dengan segala tingkah Bianca yang meminta makanan ini itu akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 11 malam. Di luar juga hujan turun dengan derasnya,untung Devano dan Bianca tiba tepat waktu.

Bianca berjalan ke arah ruang tamu lalu mulai menyantap makananya dengan Devano sambil menonton acara tv.

Saat sedang asik menonton tiba tiba semua listrik di sana mati.

"VANOOOO!!!" teriak Bianca.

"Ca,gw di sini udah tenang"

"Gw takut vano" tangan Bianca mulai bergetar. Nafas Bianca juga mulai tak teratur membuat Devano panik.

"Caa,lo kenapa ca?" tanya Devano sambil memeluk istrinya.

"Gw susah nafas kalau udah gelap total gini" gumam Bianca lemah,dan untung nya masih di dengar oleh Devano.

Devano segera menyelakan senter hp nya,ia melihat wajah istrinya yang sudah mulai pucat.

"Udah ca tenang,ada gw di sini" kata Devano menenangkan istrinya.

"Kita ke kamar aja lo bisa pakek senter HP buat tidur ya?" Devano membawa Bianca berjalan ke kamar.

Sesampainya mereka di kamar,Devano hendak kembali ke kamarnya sendiri namun tangan nya di cekal oleh Bianca.

"Gw takut kalau mati lampu tidur sendiri,di rumah biasanya mama atau bang Reno yang nemenin gw" Bianca mulai terisak. Melihat itu Devano langsung memeluknya,membawanya ke dalam pelukan guna menyalurkan kehangatan.

"Yaudah gw tidur di bawah aja" kata Devano. Bianca menggeleng.

"Lo di sini aja" kata Bianca. Devano hanya mengangguk hingga akhirnya mata mereka terpejam karena sudah mengantuk.









NIKAH?!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang