NIKAH?!✔️

NIKAH?!-39

Jangan lupa vote dan follow sebelum membaca serta tinggalkan jejak di kolom komentar. Segala kritik dan saran akan aku tampung sebagai bahan pertimbangan

Hari ini adalah hari Bianca memeriksakan janin nya dengan Devano. Dari tadi Devano tak kuasa menahan senyum nya karena mendapat kabar kalau bayi mereka kembar.

"Udah kayak orang gila kamu Van!" Kata Biaca sambil terkekeh geli.

"Gimana gak kayak orang gila ca. Sekali tembak dapet dua" Jawab nya dengan penuh rasa bangga.

"Kita ke rumah bunda sama ayah dulu ya? mau ngasi kejutan ke mereka" Ucap Bianca dengan senyuman yang tak pernah luntur dari wajah cantik nya.

Devano hanya mengangguk lalu memutar arah menuju kediaman Baskara.

Sesampainya di sana mereka langsung masuk dan menemukan Riska sedang bersantai sendiri di ruang depan.

"Bundaaa" Panggil Bianca.

"Ehh ada menantu bunda dateng" Kata mertuanya lalu memeluk Bianca.

"Kamu udah makan sayang?"

"Udah kok bunda" Jawab Bianca.

"Anak nya gak di tanyain bun?"

"Gak" Kata Riska lalu mengajak menantunya untuk duduk dan menghiraukan Devano yang sudah merasa kesal.

"Giliran ada menantu anak nya di lupain ck!" Sinis Devano yang sendari tadi merasa seperti dia adalah anak tiri.

"Udah mau jadi bapak masih aja ngambekan" Kata sang bunda sambil menjewer pelan telinga anak nya.

"Ada apa nih tumben mampir?" Baskara datang dengan menenteng tas yang berisikan berkas berkas dan laptop.

"Ada kejutan buat kalian"

"Kejutan?"

Bianca dan Devano mengangguk mantap lalu menunjukan sebuah foto hasil USG Bianca.

Riska serta Baskara mulai mengamati isi foto tersebut dan langsung menyadari kalau cucu mereka kembar.

"Acaaaa" Riska langsung memeluk Bianca dan menangis haru di pelukan menantu nya.

"Bunda bahagia banget ca sampek bunda gatau harus bilang apa" Katanya.

"Anak ayah hebat juga ya langsung dapet dua" Kata Baskara memeluk Devano ala lelaki.

"Iya dong yah siapa dulu,D E V A N O" Jawab Devano dengan membusungkan dada nya bangga.

"Mama sama papa kamu udah tau?" Tanya Riska usai melepaskan pelukan nya.

"Belum bunda,maunya nanti malem aca kasi tau"

"Nanti Bunda aja yang kasih tau keluarga kamu mumpung kita ada arisan bareng nanti gimana?" Tawar Riska.

"Boleh deh. Terserah bunda aja"

"Van foto anak kamu ayah simpen ya? Buat kenang kenangan hehe" Kata Baskara langsung memasukan foto USG Bianca ke dalam tas kerja nya.

"Heh! gak bisa gitu dong yah!! Itu punya Vano kok malah ayah yang minta?" Kesal Devano berusaha merebut foto anak nya dari tangan Baskara.

"Gak! Kamu kan bisa mintak lagi sama Dokter. Pokok nya ini punya ayah titik!"

"Apaan sih yahh. Itu punya Vano! Anak nya Vano juga!!" Devano yang masih belum terima kembali merebut foto itu namun gagal.

"Serah ayah deh" Ucap Devano langsung pergi ke dapur.

"Ih ngambekan" Cibir Baskara namun tak dihiraukan oleh anak nya.

Riska dan Bianca yang menyaksikan pertengkaran ayah dan anak itu hanya bisa geleng kepala melihat kelakuan mereka yang seperti anak kecil.

######

Hari ini Bianca harus sendirian di rumah karena Devano ada meeting penting dan harus dihadiri oleh CEO nya.

Sejak tadi Bianca hanya bergerak gelisah dan tak tau apa yang harus dilakukan sampai suara ketukan pintu terdengar di telinga nya.

"Maa?" Panggil Aldo langsung masuk ke kamar Bianca.

"Sini sayang!" Ucap Bianca sambil menepuk kasur di sebelah nya.

"Ma,adik nya masih lama keluar nya?" Tanya Aldo dengan tangan terulur untuk mengusap perut sang mama.

"Coba kamu tanya sama adik nya,kapan dia mau keluar." Mendengar ucapan dari mama nya Aldo langsung tersenyum gembira.

"Adik?" Panggil nya.

"Kok gak jawab ma?" Pertanyaan Aldo membuat Bianca terkekeh.

"Coba sekali lagi!" Suruh Bianca dan Aldo langsung mengangguk.

"Adik? Adik kapan keluar? Kakak udah gak sabar pengen main sama adik"

"Kok dia gak nyaut ya ma? Apa dia marah sama Al?"

Bianca terkekeh.

"Enggak sayang,kan adik nya ada di dalam perut mama. Dia belum bisa ngomong,nanti kalau udah lahir Al bisa main sepuasnya sama adik" Jelas nya dengan lembut.

"Kata papa adik Al ada dua?" Tanya Aldo lalu diangguki oleh Bianca.

"Al jadi makin gak sabar ketemu sama adik" Ucap Aldo dengan gembira.