NIKAH?!-5

31.2K 1.1K 29
                                    

Jangan lupa vote dan follow sebelum membaca serta tinggalkan jejak di kolom komentar. Segala kritik dan saran akan aku tampung sebagai bahan pertimbangan






Setelah kejadian ancam mengancam tadi, akhirnya Bianca menuruti keinginan Devano
untuk makan malam berdua.

Saat ini mereka sedang duduk manis sambil makan jagung di taman kota.

"Tugas gw gimana?" tanya Devano memulai
obrolan.

"Gak gimana gimana" jawab Bianca jutek.

Hening.

"Tadi siang gw liat kejadian di kantin" lagi lagi Devano membuka obrolan.

"Hm,terus?"

"Sebagai pemilik Sekolah gw bisa aja ngeluarin itu cewek." kata Devano yang seperti biasanya selalu menyombongkan diri.

"Serah" sepertinya sulit untuk mengajak Bianca bicara. Kalau seperti ini bagaimana Devano bisa mendekatinya?

"Ca lo suka-"

"Ck lo kayak reporter bangsat nanya nanya mulu" ucapan Devano langsung terpotong oleh Bianca.

"Yaelah ca,namanya juga usaha" kata Devano sambil mengigit jagungnya.

"Usaha tai bapak lo. Udah deh mending pulang aja udah malem juga,bokap sama nyokap gw pasti udah nungguin"

"Anjir,baru juga duduk di sini" kata Devano

"Tugas lo juga belum gw selesaiin vano!"

"Yaudah gw pulang sendiri" Bianca hendak pergi namun tangan nya dicekal oleh Devano.

"Gw anter" ucapnya lalu mereka berjalan menuju parkiran.

Setelah Devano mengantarkan Bianca,ia langsung pulang ke rumah. Karena Bianca tak mengizinkan Devano masuk. Bahkan sampai pekarangan rumah nya saja tidak boleh.

Saat Bianca masuk ke rumah kakak Bianca,Reno sudah duduk santai di ruang tv.

"Eh pacar nya nenek lampir udah pulang" sindir Bianca.

"Udah enggak kali" tungkas Reno .

"Ah masa? Serius? Bianca berjalan mendekati abang nya dan duduk di samping Reno.

"Iya lah. Gw sebener nya udah pengen putus dari dulu. Cuma susah banget,dianya juga isi ngancem ngancem lagi. Tapi karena tadi dia udah kelewat bates mau dia bunuh diri,mau dia mati kesetrumpun gw ga bakalan peduli"jelas Reno. Bianca hanya menganggukan kepala nya lalu ikut fokus menonton.

"Ca katanya besok ada makan malam ya sama mama papa?" Bianca hanya mengangguk tanpa niat menjawab.

"Kok gw gak di ajak sih?" tanya Reno.

"Lah? Lo gak di ajak? Kek nya lo emang anak pungut bang ahahaha" ledek Bianca langsung bangun dari duduk nya dan berlari ke kamarnya. Reno yang mendengar ejekan dari adik nya hanya mencebik kesal. Memang tiada hari tanpa brantem atau saling mengejek.

Sekip rumah Devano

"Vano sini bentar deh" panggil Baskara.

Devano berjalan menuju sang ayah di ruang tengah.

"Apa yah?" tanya Devano

"Jadi gini. Ayah mau ngomong serius sama kamu"

Devano menunggu obrolan serius ayah nya

"Kamu mau nikah gak?" tanya sang ayah

"Ya mau lah yah,siapa juga yang gamau nikah. Ayah ada ada aja pertanyaan nya" ucap Devano lalu bangun dari duduk nya berniat meninggalkan ayah nya.

"Serius kan mau?" tanya ayah nya lagi.

"Ya jelas mau lah yah" teriak Devano dari tangga.

Ayah Devano tersenyum mendengar jawaban putra nya. Dan tanpa Devano sadari dia akan memulai hal baru dalam beberapa hari kedepan.

Reminder gais,jangan kek Devano yang tidak menanyakan apa maksud dari perkataan seseorang.

Keesokan harinya.

Karena ini hari minggu Bianca tak berniat membuka matanya sedikitpun. Ia masih berbaring dengan selimut tebal yang melilit tubuh mungil nya.

Saat sedang asik tidur tiba tiba kasur Bianca bergerak seperti ada yang menaiki.

Setelah itu sebuah tangan melingkar di perut ramping Bianca.

Tentu Bianca kaget hingga kepala nya terbentur di dagu seseorang itu.

"Shhh" mereka meringis bersamaan. Saat Bianca mendongak untuk melihat itu siapa...

"BANG RENO,LO NGAPAIN PELUK PELUK GW,KHILAF LO YA?!" bentak Bianca. Iya itu Reno kakak kandung nya.

"Pale lu hilaf" kata Reno sambil menjitak kepala adik nya.

"Ya terus ngapain tiba tiba lo peluk gw??" tanya Bianca.

" Lagi pengen aja" kata rLReno lalu kembali memeluk Bianca dan menyandarkan kepala adik nya di dada bidangnya. Bianca menurut dan memeluk sang kakak juga.

Ahh soswit,jdi pengen punya abang hmm.

"Ca,maafin gw ya" kata Reno mengecup kepala adik nya.

"Buat?"

"Ya,pengen aja minta maaf"

"Gaje lu" kata Bianca sambil mencubit pelan perut kakak nya.

Fyi Reno sama Bianca itu emng deket banget ya gais,jadi masalah tidur bareng peluk pelukan itu udah biasa dari kecil sebagai bentuk dari kasih sayang antar adik kakak.

"Semoga lu bahagia terus ya ca"

"Ck apaan sih bang? Kok lo jadi lebay gini?" tanya Bianca yang masih nyaman di pelukan Reno.

"Yaa pengen aja"

"Serah lu deh" kata Bianca lalu kembali terlelap dengan posisi masih berpelukan.

Reno mengecup puncak kepala Bianca lalu beralih ke pipi adik nya. Ingatan nya kembali berputar saat mama dan ayah nya berbicara tentang hal serius mengenai Bianca.










Segini aja dlu ya :)
Next ga??

NIKAH?!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang