NIKAH?!-22

22.7K 873 4
                                    

Jangan lupa vote dan follow sebelum membaca serta tinggalkan jejak di kolom komentar. Segala kritik dan saran akan aku tampung sebagai bahan pertimbangan


Jam sudah menunjukan pukul 7 malam dan
Seperti biasa setiap malam Bianca selalu menunggu kedatangan Devano. Biasa nya Ia selalu menunggu Devano sendiri,tapi kali ini ada seorang anak kecil yang menunggu kedatangan sang suami. Aldo.

"Aunty...Aldo lapel" kata Aldo yang datang tadi siang. IA diditipkan untuk beberapa hari karena Vanya dan suaminya harus pergi ke luar kota karena urusan bisnis dan tidak memungkinkan untuk Aldo ikut.

"Aldo mau makan apa?" tanya Bianca lembut.

"Mau makan bubul ayam buatan om Vano" ucap Aldo polos.

"Kan om Vano gak bisa masak sayang" Bianca mengusap kepala anak itu dengan lembut.

"Gamau pokok nya Aldo mau om Vano yang buatin" kata Aldo lalu turun dari pangkuan Bianca dan berlari ke arah kamar.

Bianca menyusul ke dalam kamar dan mendapati anak itu sedang berbaring terlungkup di kasur milik Bianca dan Devano.

"Aldo,biar aunty aja yang masakin ya? Masakan aunty kan lebih enak" bujuk Bianca.

"Gamau!! Pokok nya mau om Vano" Aldo masih bersikeras ingin memakan bubur ayam masakan om tersayang nya.

"Udah kayak orang ngidam aja anak itu" gumam Bianca.

"Yaudah kita suruh om Vano beliin makanan aja gimana? Sekalian beli ice cream buat Aldo" kata Bianca masih berusaha membujuk anak kecil itu. Jika ia membiarkan Devano memasak bisa bisa Apartemen nya kebakaran.

Aldo mengangguk setuju. Lalu setelah itu Bianca mendial nomor sang suami di ponsel nya.

"Nih ngomong langsung sama om Vano" Bianca memberikan ponsel nya pada Aldo dan diterima oleh tangan kecil nya.

"Halo" suara Devano dari seberang sana.

"Halo om,ini Aldo"

"Eh Aldo,ada apa nelfon om? Tante aca mana?"

"Om kapan pulang? Aldo lapel"

"Ini bentar lagi om pulang"

"Beliin aldo bubul ayam,sama es klim lasa coklat" pinta Aldo.

"Gak ah pasti Aldo nakal suka ngerepotin tante aca kan" mendengar itu Aldo langsung kesal.

"Aldo gak nakal om!! Tanya aja sama aunty" bocah itu meyakinkan Devano kalau ia memang tidak nakal.

"Iya iya om cuma becanda. Kamu serius banget"

"Pokok nya beliin. Lapel nih dali tadi gak makan"

"Siap pak bos siap"

"Tante aca mau apa?" tanya Devano sambil menggoda istrinya.

"Mau naci goleng pakek telul dadal" kata Bianca meniru ucapan Aldo.

"Oke. Tunggu om pulang ya"

Setelah itu sambungan telepon diputus oleh Bianca.

"Sekarang udah kan? Kita nonton lagi yuk sambil nungguin om vano pulang" bujuk Bianca. Lalu Aldo pun mengangguk setuju.

Setelah menunggu kurang lebih satu jam akhirnya Devano pulang dengan membawa semua pesanan Bianca dan Aldo.

"Om pulang" kata Devano.

"Yeyyy" Aldo berjalan ke arah Devano dengan mata yang berbinar.

"Mau es klim nya" Aldo mencari benda yang ia pesan tadi di dalam kantung kresek.

"Aldo makan dulu baru boleh makan makan ice cream nya ya" kata Bianca.

"Aldo mau makan es klim sekalang aunty" kata Aldo dengan tatapan memohon.

"Aldo dengerin aunty. Makan buburnya dulu terus nanti setekah makan kamu boleh abisin ice cream nya semua gimana?" tawar Bianca dan disetujui Aldo.

Devano yang melihat interaksi antara istri dan keponakan nya langsung tersenyum gemas. Devano menggendong bocah kecil itu dan mengajak nya ke dapur untuk makan malam.

Bianca menyuapi Aldo dengan penuh kasih sayang. Setelah itu Bianca menyuruh Aldo menghabiskan susu nya baru memakan ice cream yang ia minta tadi.

"Aldo ngantuk aunty" kata nya sambil mengucek mata.

"Yaudah kita tidur yuk" ajak Bianca. Tetapi Aldo menggelengkan kepalanya.

"Aldo mau mama"

"Kan mama lagi sama papa. Aldo sama om aja mau?" tawar Devano dan lagi lagi Aldo menggeleng. Di sana ia mulai menangis karena ingin tidur bersama mama nya.

Bianca menggendong Aldo lalu mengajak nya ke kamar. Ia membacakan cerita tentang puteri tidur pada Aldo. Sedangkan Devano juga tidur mengapit Aldo.

Setelah beberapa menit Bianca membacakan cerita keponakan Devano mulai diam dan tertidur.

"Ca lo-" belum sempat Devano mengatakan semua bibir nya sudah dibekap oleh istrinya Mengisyaratkan Devano agar mengecilkan suaranya karena takut anak itu bangun lagi.

Bianca turun dari tempat tidur lalu mengajak Devano keluar. Sebelum itu Bianca sudah mengapit Aldo dengan bantal agar ia tak jatuh.

"Ternyata lo bisa jaga anak ya ca" kata Devano yang saat ini mereka sudah berada di ruang depan sambil menonton tv.

"Bisa gak bisa sih" jawab Bianca.

"Tapi kayak nya Aldo juga lunayan deket sama lo"

"Ya bagus dong kalo gitu..jadinya gw lebih gampang ngurus"

"Kak Vanya berapa hari di luar kota ca?"tanya Devano.

"Katanya sih tiga hari" Devano yang mendengar jawaban Bianca hanya mengangguk.

"Deketin ca" ucap Devano.

"Maksud lo-" Devano langsung menarik Bianca ke dalam pelukannya sambil berbaring di sofa yang cukup besar untuk tiduran.

"Lo kebiasaan Vano! Gw belum selesai ngomong lo main narik narik aja" kesal Bianca.

"Lo nya aja yang kelamaan" ucap Devano santai.

"Ca.. Lo udah cinta sama gw belum?" tanya Devano.

Bianca yang mendengar pertanyaan dari suaminya langsung diam.

"Belum ya?"

"Yaudah gapapa. Pelan pelan aja ca" ucap Devano.

Bianca memeluk Devano erat.

"Gw lagi berusaha" kata Bianca.

NIKAH?!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang