NIKAH?!-36

19K 733 9
                                    

Jangan lupa vote dan follow sebelum membaca serta tinggalkan jejak di kolom komentar. Segala kritik dan saran akan aku tampung sebagai bahan pertimbangan




Sesampainya mereka di rumah sakit Bianca langsung mendapatkan penangan secara cepat.

Ekspresi panik semua orang belum luntur dari wajah mereka semua hingga Dokter datang dengan wajah tersenyum.

"Suami pasen?" Panggil Dokter itu.

"Saya dok" Jawab Devano langsung berdiri dari kursinya.

"Selamat ya pak,sebentar lagi anda akan menjadi seorang ayah" Ucapan dokter tersebut langsung berefek pada semua orang.

Devano yang mendengar nya ahanya terdiam dan langsung merosotkan tubuh nya ke lantai.

"Vano lo kenapa? Lo gak siap jadi ayah? Kalau lo gk siap biar gw aja yang gantiin posisi lo" Ucapan Adit langsung mendapatkan pukulan di lengan kanan nya.

"Ini gak mimpi kan? Gw bakalan jadi ayah?" Tunjuk nya pada diri sendiri.

Semua mengangguk tanda iya,setelah itu Devano masuk ke ruangan Bianca meninggalkan semua orang di luar.

Lena serta Riska saling berpelukan lalu memeluk suami mereka masing masing sambil menangis terharu karena mereka akan mendapatkan cucu dari Bianca.

"Bener kan firasat gw" Gumam Reina pada teman teman nya.

"Gak sabar gw dapet keponakan baru" Ucap Dodi dengan wajah gembira.

"Al bakalan punya adik?" Tanya Aldo dengan nada sedih.

"Al gak suka punya adik?" Tanya Baskara balik.

"Bukan gitu kek,tapi kalau mama punya adik baru nanti Al gak di sayang lagi sama papa dan mama" Ucap Al dengan wajah tertunduk.

Wijaya serta Baskara bergiliran memberikan penjelasan mengenai kehamilan Bianca pada Al.

"Mama aca itu sayang banget sama Al. Jadi gak mungkin kalau mama punya adik terus Al gak di sayang lagi" Ucap Wijaya pada cucunya.

"Tapi kek,tetep aja Al takut"

"Mendingan sekarang temuin mama sama papa kamu gih di dalem" Suruh Baskara.

Awal nya Al menolak,tapi setelah di bujuk oleh semua orang akhirnya ia mau masuk ke ruangan Bianca.

Di sana Bianca masih terbaring dengan tangan yang digenggam erat oleh suaminya. Walaupun wajah nya pucat,tapi senyuman terus mengembang di wajah mereka.

"Al" Panggil Bianca lirih.

Aldo mendekat ke arah bianca dengan wajah masam.

"Kok gitu muka nya? Gak suka ya denger mama mau punya adik?" Tanya Devano langsung mengangkat Al untuk duduk di pangkuan nya.

Al hanya menggeleng dan diam.

"Nanti kalau adik nya udah lahir kan bisa kalian main bareng. Terus Al gak kesepian lagi nungguin papa pulang" Jelas Devano lembut.

Al masih tetap diam dengan wajah nya yang masih tertekuk.

"Al liat mama" Kata Bianca sambil mengusap pelan rambut Aldo.

"Mama gak bakalan pilih kasih kok,sayang mama ke kalian itu sama. Jadi Al gak usah takut kalau mama mau punya adik ya?"

Aldo menghela nafas lalu mengangguk.

"Nah gitu dong,nanti papa beliin mainan buat Al" Ucap Devano.

"Mama minta maaf ya Al. Gara gara mama ulang tahun kamu jadi kacau" Sedih Bianca.

"Gak apa apa kok ma. Al ngerti" Ucap Aldo dengan senyuman manis nya.

"Eh apa? Udah bisa bilang R ya anak papa?" Tanya Devano semangat yang mendengar Aldo bisa mengucapkan huruf R dengan benar.

"Iya dong pa,kan belajar" Jawab Al santai.

"Karna Al udah bisa ngomong R papa beliin Al hadiah dua kali lipat deh" Perkataan Devano membuat Al sangat gembira dan langsung memeluk leher Devano lalu beralih memeluk Bianca dengan hati hati.

"Selamat ya calon ibu" Ucap Rafa yang baru saja datang.

"Thank u"

"Aaaaaaa gw gak sabar liat ponakan gw" Kini Reina yang datang dengan wajah yang tak kalah bahagianya.

Satu persatu keluarga nya masuk dan memberi ucapan selamat dan merawat Bianca dengan sangat Extra hati hati karena kandungan Bianca masih lemah dan usia nya yang masih muda.

NIKAH?!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang