NIKAH?!-38

18.1K 705 10
                                    

Jangan lupa vote dan follow sebelum membaca serta tinggalkan jejak di kolom komentar. Segala kritik dan saran akan aku tampung sebagai bahan pertimbangan


Dua bulan sudah Bianca mengandung anak di dalam rahim nya.

Seperti wanita hamil pada umum nya Bianca juga mengalami mual mual hingga ngidam yang aneh aneh seperti ingin melihat Devano menggunakan pakaian wanita.

Devano sendiri juga harus libur beberapa hari dari kantor karena harus menemani Bianca. Istrinya itu tak mau di tinggalkan bahkan semenitpun.

Seperti malam ini,Bianca ingin memakan ayam pedas manis tapi harus Devano yang memasak. Padahal ia sendiri tau kalau suaminya tak pandai dalam urusan dapur.

Mau tak mau Devano juga harus memenuhi apa yang istrinya inginkan karena jika tidak maka Bianca akan mengamuk dan menangis.

Tak jarang juga Bianca menjahili suami nya dengan ucapan manis nya yang mengatakan
'Ini keinginan bayi kita'

Bahkan tengah malam Bianca meminta hal hal di luar nalar dan bilang itu adalah keingin buah hati nya.

Keluarga dan teman teman mereka juga kadang bergilir melihat keadaan Bianca sambil membawakan macam macam buah tangan. Eh-bukan buah tangan,tapi paksaan dari Bianca yang menyuruh mereka datang dengan membawakan ini itu.

"Ca? Ini gimana cara nya?" Tanya Devano dengan tangan yang sudah berlumuran tepung.

"Tinggal di bejek bejek biar nempel tepung nya terus goreng" Ucap Bianca santai yang duduk dan memakan buah apel merah dari tangan kanan nya serta tangan kiri yang memegang Handpone untuk merekam suaminya memasak.

"Ca ini minyak nya udah panas" Ucap Devano lagi.

"Ya tinggal goreng lah Vano"

Devano mulai menggoreng semua ayam ayam nya dengan sangat hati hati agar tidak terkena minyak panas.

"Kok lama sih?" Tanya Bianca tak sabar.

"Yaelah baru juga digoreng ca ayam nya" Sahut Devano tanpa mengalihkan pandangan nya pada ayam yang digoreng nya.

Bianca menunggu dengan sabar. Dan sekitar 20 menit kemudian masakan ala Devano pun jadi,walaupun ia gak tau apakah ayam itu sudah matang tau belum.

"Kok gak dikasi sambel semua ayam nya?" Tanya Devano yang melihat istrinya memisahkan beberapa daging ayam goreng nya.

"Untuk Al" Gumam Bianca.

"Jangan ca! Yang ada nanti aku kena ledekan dari Al,terus dia ngadu ke yang lain kan malu" Ucap Devanondengan mada memohon sambil membayangkan dirinya sebagai bulan bulanan di keluarga nya. Mengerikan...

"Gapapa,ini enak kok" Seru Bianca dengan mukut yang penuh saus dan ayam.

"Coba panggil Al ke sini. Ini enak banget Van!!" Bianca dengan mata berbinar nya memuji masakan dari suami nya.

Mendengar pujian dari sang istri membuat Devano gembira. Ia mengulurkan tangan nya untuk mencicipi hasil jerih payah nya.

Setelah dimasukan ke dalam mulut yang ia rasakan adalah daging mentah dan alot.

"Ca?"

"Hmm?"

"Jangan di makan ca,ini masih belum mateng" Devano hendak mengambil semua ayam yang ada di hadapan Bianca namun segera ditahan nya.

"Gak!!" Kata Bianca dengan wajah galak.

"Ini belum mateng ca. Gw gorengin lagi ya?" Bujuk Devano, namun wanita hamil itu masih keras kepala ingin memakan masakan dari suaminya.

"Menurut aku ini tuh enak bangen van"

Bagi yang pernah hamil tolong jelaskan apakah itu normal?

Malahan Devano sendiri ingin muntah kerena memakan hasil masakan nya tadi.

Diam diam Devano menyembunyikan ayam yang disisihkan Bianca untuk putranya agar tak dimakan. Bisa bisa habis ia nanti kena mental gara gara anak nya.

Setelah merasa kenyang,Bianca mengajak Devano untuk pergi istirahat di kamar.

Saat di kamar Bianca meminta Devano untuk mengelus perut nya yang mulai membuncit.

"Enak gak?" Tanya Devano saat mengusap perut istrinya.

Bianca mengangguk sambil tersenyum senang.

Devano mendekatkan wajah nya ke arah perut Bianca dan menyibak baju yang istrinya pakai sehingga ia bisa dengan jelas menatap perut Bianca.

"Halo jagoan papa" Sapa Devano lalu terkikik geli.

Bianca yang melihat tingkah suaminya hanya tersenyum sambil mengusap balik surai hitam Devano.

"Cepet gede ya sayang biar bisa main sama kakak Al" Kata Devano lagi.

"Sehat sehat terus di perut mama. Jangan ngerepotin mama juga,kasian mama nya nanti capek" Mata Bianca berkaca kaca mendengar perkataan Devano.

"Makasih ya ca" Kata Devano lembut.




Idk ini seru apa enggak. Fix gw kehabisan ide!
Padahal awal nya udah kenceng mau bikin ini itu,eh di tengah jalan malah blank wkwk

NIKAH?!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang