NIKAH?!-8

26.2K 977 17
                                    

Jangan lupa vote dan follow sebelum membaca serta tinggalkan jejak di kolom komentar. Segala kritik dan saran akan aku tampung sebagai bahan pertimbangan



"Gw takut kalau gw ga bisa jadi istri yang baik. Gw juga takut ga bisa ngadepin masalah keluarga nantinya,gw takut banyak hal,gw juga gak siap" ucap Bianca masih sesengkukan.

"Ca,setiap hubungan pasti ada aja masalah. Ga mungkin semulus jalan tol" jelas Devano.

Setelah menunggu keadaan Bianca mendingan barulah Devano kembali bertanya pada Bianca-

"Gimana? Lo mau balik ke sana apa gw antar pulang?" tanya Devano.

"Ma-mau pu-lang aja" kata bianca terbata bata karena masih menangis.

Setelah itu Fevano mengantarkan Bianca pulang ke rumah. Tapi sebelum itu ia mengirim pesan pada kedua orang tua nya agar mereka tak khawatir.

Sesampainya Bianca di rumah ia langsung mencari keberadaan abang nya.

"Bang Renooo" rengek Bianca sambil memeluk kakaknya.

"Eh,lo kenapa nangis ca?" tanya Reno kaget melihat Bianca dengan mata sembab.

"Siapa yang berani nyakitin lo? Biar gw hajar orang itu" lanjut Reno.

Bianca hanya menggeleng di pelukan sang kakak

"Bang,aca ga siap nikah" ucap Bianca.

"Jadi masalah di jodohin?" tanya Reno.

Bianca menatap manik abangnya.

"Kok lo tau bang?"

"Gw tau ca. Mama sama papa udah ngomongin ini ke gw kemarin. Gw juga sama ga trimanya bahkan gw sampek ngehajar Aldi waktu di Club. Gw juga ga siap lo pisah dari gw walaupun kita kayak tikus sama kucing tapi sayang gw ke lo itu gede ca" jelas Reno.

"Terus aca harus apa? Aca kaget denger semua ini secara tiba tiba" kata Bianca masih dalam mode menangis.

"Aca tau kan orang tua kita itu sesayang apa sama kita? Gw juga awal nya ga terima ca,tapi setelah gw mikirin lagi akhirnya gw ngerti. Walaupun berat buat gw tapi jika emang ini takdir lo ya lo harus terima. Saat mama papa dan gw pergi pasti kita khawatir banget lo di rumah sendiri,apalagi lo ga pernah mau ikut pindah ke luar Negeri-"

"-Jadi stop nangis dan pikirin baik baik.Kita semua sayang banget sama lo ca" jelas Reno sambil mengusap air mata adik nya.

"Malem ini gw tidur sama lo ya bang" kata Bianca.

"Tumben,padahal udah 5 tahun kayak nya lo gamau tidur sama gw" canda Reno.

"Lagi pengen aja" Bianca langsung naik ke ranjang besar Reno lalu menyelimuti setengah badan nya.

Sedangkan di rumah Devano

Devano kembali ke rumah pukul 01:00 dini hari.Tadi ia sempat mampir ke rumah teman teman nya untuk sekedar curhat.

"Vano" panggil ayah nya.

"Belum tidur yah?" tanya Devano canggung setelah kejadian di Restoran tadi.

"Vano ayah mau bicara soal yang tadi-"

"-gimana? Vano maukan nerima perjodohan itu?"

"Kalaupun Vano nolak juga gak bakalan bisa ngerubah keputusan ayah kan? jadi buat apa ayah tanya ke devano lagi?" ucap Devano.

"Good boy,ini baru anak ayah" kata Saskara memeluk Devano ala lelaki.

"Tapi kalau Bianca menolak juga Vano ga bisa apa apa kan?" tanya Devano memastikan. Baskara hanya mengangguk,kini keputusan semua ada di tangan Bianca.


Keesokan hari nya Bianca ijin untuk tidak sekolah dengan alasan gak enak badan. Dari pagi Bianca tidak mau makan. Padahal sudah di bujuk oleh kedua orang tua nya.

Setelah kepergian papa dan mama nya kini Bianca boring sendiri di rumah. Awal nya sih memang Bianca nyuruh semua orang di rumah untuk pergi dengan alasan ingin merenungkan semua.

To: reina
Ren,gw mau cerita-

Cerita apa ca?
Masalah di jodohin sama devano ya?

Kok lo tau?-

Jelas lah,kan gw sepupunya vano bego

Gw bingung ren-

Gausah bingung acaa,lo mending pikirin dulu baik baik,kalau lo gak siap ya tunda aja dulu

Tapi kalau gw jadi bagian keluarga lo gimana?-

Ya gw sih seneng banget ca,tapi kan keputusan ada di tangan lo

Pulang sekolah gw mampir ke rumah lo,mau gw bawain apa?

Tahu sumedang aja-

Oke,bentar ya,pak torno udah ke kelas,daa aca,mwah.












Segini dulu ya gais
Mungkin part ini ga ada yang seru,next aja lah

NIKAH?!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang