Jangan lupa vote dan follow sebelum membaca serta tinggalkan jejak di kolom komentar. Segala kritik dan saran akan aku tampung sebagai bahan pertimbangan
"Kenapa?" Bianca bingung dengan sikap Devano.
"Vano ga ada waktu lagi,kita harus cepetan lari keburu penculiknya dateng!" dengan wajah panik Bianca mulai melepaskan tali ikatan yang mengikat tubuh suaminya.
"Ca,ini jam berapa?" tanya Devano.
"Gak lucu banget lo nanyain jam dalam keadaan panik gini Vano!" kesal Bianca yang masih berusaha keras melepaskan tali ikatan.
"Ca,ini jam berapa?" Devano masih tetap ngeyel menanyakan pukul berapa. Dengan kesal Bianca mengambil ponsel nya lalu menunjukan jam yang ada di layar HP nya. Waktu sudah menunjukan pukul 12 malam tepat.
"Puas?" tanya Bianca dan diangguki oleh Devano sambil tersenyum. Gila nih bocah. Keadaan panik gini malah senyum senyum!
"GAISSS" Teriak Devano. Bianca mengerutkan kening tak mengerti.
"Lo apaan sih pake teriak teriak gitu?! Kalau penculiknya dateng gimana?!" Bianca semakin kesal dengan tingkah Devano. Namun sedetik kemuadian.
"HAPPY BIRTDAY BIANCA" lampu lampu semua menyala terang. Bianca mengerjap menyesuaikan pandangan nya. Ia melihat sekeliling rooftop yang ternyata sudah dihias sedemikian rupa.
Bianca menoleh ke sumber suara tadi,di sana sudah terdapat semua teman teman nya dan Devano beserta ayah dan bunda.
"Happy birthday menantu bunda" kata Riska lalu memeluk Bianca. Sedangkan yang ulang tahun masih mencerna apa yang terjadi.
"Pe-penculiknya?" tanya Bianca.
"Gak ada penculik kali ca ini semua surprise dari kita. Dan semua nya rencana Devano" jelas Reina.
Bianca menoleh pada suaminya yang kini sudah terlepas dari ikatan nya,menghapus semua bekas memar di wajah nya yang ternyata itu hanya make up.
Jadi? Ia tertipu?
Bianca mencubit keras perut Devano sampai sang empunya meringis.
"Awhhh caa udah ca sakit" rengek Devano.
"Lagian lo itu dari pagi cuekin gw,gak masuk sekolah terus tiba tiba gw dapet pesan kalau lo diculik itu bikin gw panik setengah mati tau gak?!" Bianca mengeluarkan semua kekesalan nya pada sang suami
"Cie khawatir,cieee" goda Devano.
"Apaan sih ga lucu" ucap Bianca.
"Ehem,udah udah ribut nya lanjut nanti aja. Mending sekarang aca tiup lilin nya,karena setelah ini ada kejutan lagi buat aca" ucap Baskara,ayah Devano.
Semua orang kini turun ke langai bawah untuk merayakan ulang tahun Bianca.
"Happy birtday to you-" semua menyanyikan lagu ulang tahun untuk Bianca. Bahkan ia sendiri tak ingat kalau hari ini adalah hari ulang tahun nya saking ia panik nya tadi saat Devano dikatakan diculik.
Bianca meniup lilin,sungguh rasanya berbeda saat ulang tahun nya yang ke 19 ini. Kini ia rayakan bersama keluarga dari suaminya. Padahal baru satu tahun yang lalu ia masih metayakan ulang tahun nya bersama kedua orang tuanya dan kakak tersayang nya.
"Ca,bunda punya kejutan buat kamu" kata Riska.
"Kejutan apa bun?" tanya Bianca penasaran.
Riska menarik Bianca ke ruang tengah. Di sana sudah terpasang layar proyektor dan sudah terpampang wajah mama,papa serta kakak nya Bianca.
Devano memutarkan video dari laptop ke layar proyektor itu dan sebuah video dari keluarga bianca muncul.
"HAPPY BIRTDAY ACA" seru orang tua dan kakak Bianca. Dalam rekaman video itu dengan membawa kue coklat kesukaannya.
"Tiup lilin ca" ucap Devano dan dituruti Bianca,ia berlagak seolah meniup lilin yang ada di dalam video itu.
"Hai aca sayang,gimana keadaan kamu di sana? Sehat sehat ajakan?" tanya mama Bianca.
"Cie anak papa yang manja udah makin dewasa,udah bisa jadi istri yang baik kan?" kini giliran papa nya yang angkat bicara.
Air mata mulai menuruni pipi Bianca.
"Gw tau lo lagi nangis ca" kata Reno dalam video itu.
"Ck cengeng lo belum ilang juga? Udah jadi istri orang masih aja cengeng" kekeh Reno dan mendapat cubitan kecil dari sang mama.
"Aca baik baik ya di sana,inget kewajiban aca jadi istri. Jangan lupa makan,jangan nangis terus" pesan mama nya.
"Kalau Devano nyakitin lo biar gw yang urus ca" kata Reno. Mendengar itu bianca tertawa kecil sedangkan devano yang mendengar namanya disebut hanya bisa meringis.
Putaran video terus berlanjut hingga durasinya habis. Bianca menangis karena merindukan kakak dan kedua orang tuanya.
"Stt jangan nangis ca" ucap Devano sambil memeluk Bianca.
"Gw kangen mama" gumam Bianca dalam pelukan Devano.
"Aca gausah nangis kan udah ada bunda,ada ayah,ada temen temen juga,nanti juga mama sama papa aca bakan pulang" kata Riska mencoba menenangkan menantunya.
Setelah acara selesai dan Bianca sudah tenang kini semua berada di kamar masing masing.
Mereka memutuskan untuk menginap sekalian berlibur di puncak yang ternyata rumah itu adalah villa milik keluarga Baskara.Bianca dan Devano berada dalam satu kamar. Sedangkan Reina tidur bersama Riska. Sedangkan ayah Devano langsung pulang karena ada masalah di kantornya jadi ia tak bisa ikut menginap.
Segini dulu yaa wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH?!✔️
Romance[COMPLATE] 🔞+ di beberapa part . . . . . . . 26 April 2021- 28 Mei 2021 Males revisi aku gais,maapkeun😭✋