EXTRA PART III

19.2K 726 12
                                    

Bianca memandang foto saat kakak dan sahabat nya menikah 7 tahun yang lalu,membuat nya mengingat kembali bagaimana pernikahan dirinya dengan Devano,suami tercintanya.

Walaupun mereka bersama karena sebuah perjodohan,namun mereka menganggap jika itu adalah takdir Tuhan.

"Mah,bang Aldo jahilin Rina lagi!" Rengek si cantik Alderina yang kini sudah berusia 8 tahun.

"Kakak,udah dong jahilin adik nya. Kasian tuh dia sampek mau nangis gitu." Lembut Bianca.

"Abis nya dia lucu banget kalau marah mah. Beda sama Alterizo yang punya wajah lempeng gitu."

Entah sifat dari mana yang menurun ke Alterizo. Sifat nya yang pendiam dan dingin kadang membuat Bianca sendiri meringis melihat nya.

Namun,dibalik sikap dingin nya ada hati hangat yang ia miliki,namun terkadang karena sifat nya yang cuek membuat sikap hangat nya sedikit tertutupi.

"Udah udah. Karena papa udah mau pulang,mama mau nyiapin makan malam dulu. Rina? Sini bantuin mama siapin makanan." Dengan senang hati Alderina berjalan mengikuti langkah Bianca menuju dapur.

"Aldo,panggil Alterizo buat turun ke bawah ya?" Teriak mama nya dari dapur.

Aldo yang kini sudah duduk di bangku SMP melangkahkan kaki nya menuju kamar adik nya.

Tanpa mengetok pintu,Aldo langsung nyelonong masuk ke kamar Alterizo.

"Bisa ga sih bang kalau masuk ke kamar orang ketok pintu dulu? Kalau gw lagi telanjang gimana?" Kesal Alterizo.

"Yaelah gitu doang. Dulu juga pas lu masih kecil yang bantuin mama gantiin popok lo itu gw!" Ujar Aldo.

"Udah lah. Tuh mama manggil di suruh ke bawah buat makan malam!"

"Iya." Jawab Alterizo singkat.

"Lempeng banget idup lo!" Sindir Aldo namun tak di hiraukan oleh adik nya.

"Sial di kacangin lagi!" Gumam Aldo.

Beberapa menit mereka menunggu akhir nya yang di tunggu tunggu pun datang.

Devano pulang dengan raut wajah lelah,namun tertutupi oleh senyuman manis pada putri kecil nya.

"Papa...." Alderina langsung melayang ke pelukan papa nya dan mencium gemas pipi Devano begitu pula sebalik nya.

"Anak anak papa udah lama ya nunggu?" Tanya Devano.

"Ehekm! Bukan cuma anak anak aja loh ya yang nunggu!" Sindir Bianca.

"Eh istriku sayang juga nungguin ya? Sini cium dulu biar gak ngambek." Devano menarik kepala Bianca agar mendekat.

"Apaan sih? Malu tau di liat anak anak." Ujar Bianca.

"Loh kok malu? Bagus dong mereka liat mama sama papa nya romantis. Iya ga Zo?" Tanya Devano pada Alterizo yang dari tadi hanya memperhatikan,sedangkan Aldo sibuk menonton tv.

"Yaudah kamu mandi dulu terus kita makan malam." Suruh Bianca sambil mengambil alih tas kerja suaminya.

Setelah selesai mandi Devano akhirnya turun lalu makan malam bersama istri serta anak anak tersayang nya.

"Ca,aku gak nyangka bisa dapetin istri sebaik kamu dan anak anak seculu mereka. Aku bener bener bersyukur banget milikin kalian semua dalam hidup aku." Devano tiba tiba berucap seperti itu sambil memeluk Bianca dari samping.

"Apaan sih Vano,justru aku dan anak anak juga bersyukur punya papa dan suami seperti kamu." Ucap Bianca.

Devano mencium bibir Bianca selikas sebelum suara sendok jatuh merusak suasana romantis mereka.

Siapa lagi pelakunya kalau bukan Alterizo.

"Zo? Kamu ada dendam apa sama papa nak?" Tanya Devano dengan wajah sedih yang di buat buat.

"Udah,Alterizo kamu lanjutin aja makan nya gak usah dengerin omongan papa kamu!" Suruh Bianca.

Acara makan malam diramaikan oleh cerita dari Aldo dan suara cempreng Alderina. Sedangkan Alterizo lebih suka memperhatikan.

Bianca tak menyangka jika keluarga kecil nya yang dulu hanya berisikan dia dan Devano kini sudah ramai.

Ia bersyukur bisa hidup di dalam keluarga yang hangat serta memiliki suami pengertian seperti Devano.


Udah gais sampek di sini kisah dari NIKAH karena gw takut cerita nya jadi gaje. Mon maap kalau EXTRA PART kali ini tidak memuaskan.:(

Thank u udah selalu support dari awal,syg kalian banyak banyak❤❤❤




NIKAH?!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang