NIKAH?!-24

23K 891 10
                                    

Jangan lupa vote dan follow sebelum membaca serta tinggalkan jejak di kolom komentar. Segala kritik dan saran akan aku tampung sebagai bahan pertimbangan



Maafkan jika ada typo :)

Suasana pagi hari ini diiringi dengan gelak tawa dari Bianca karena melihat tingkah konyol suaminya yang sedang dikerjai keponakan nya Aldo.

"Al udah kasian om Vano nya hahaha" tawa Bianca yang masih belum reda dari tadi.

Bagaimana tidak, dari tadi Devano berlagak seperti seorang perempuan karena Aldo sedang mengerjai om nya itu dengan memakaikan lipstrik dan berjalan seperti seorang perempuan.

"Aldo udah ya kasian tuh om nya" kata Bianca.

"Al udah Al om capek" kata Devano memelas.

"Mending kita main ke taman aja yuk" ajak Bianca. Mendengar kata taman mata Aldo berbinar lalu mengangguk antusias.

"Tapi sebelum itu Aldo harus mandi dulu ya" ucap Devano. Aldo mengangguk antusias dan tak lupa senyuman manis nya menghiasi wajah bocah 4 tahun itu.

Setelah semua bersiap kini merek bertiga sudah berada di taman di pusat kota.

Devano menyiapkan makanan untuk piknik kecil kecilan mereka. Sedangkan Bianca mengajak Aldo bermain ayunan yang tak jauh dari tempat Devano.

"Aunty Aldo mau es klim,kan kemalin Aldo gak jadi makan es klim nya" kata anak itu dengan tatapan memohon.

"Minta sama om Vano gih" bisik Bianca pada Aldo.

Setelah itu Aldo berlari kecil menghampiri om nya yang masih sibuk mengeluarkan isi kotak makanan.

"Om, Aldo mau es klim"

"Loh kan kemari om udah beliin" kata Devano.

"Kan belum Aldo makan kemalim om" jawab bocah itu.

"Tapi ini kan masih pagi,nanti Aldo pilek kalau makan es pagi pagi" jelas Devano. Aldo menundukan wajahnya yang terlihat kecewa.

Melihat raut wajah Aldo,Bianca segera menghampiri suaminya dan anak itu.

"Aldo mending makan buah aja yuk" bujuk Bianca.

"Gak mau aunty,Aldo mau es klim"

"Tapi ini masih pagi. Dengerin om ya,mending kita makan buah biar sehat" ucap Devano.

"Aldo kan suka buah apel,aunty potongin mau?" tanya Bianca. Namun Aldo masih tetap diam dan enggan menjawab.

Devano dan Bianca menghela nafas berat.

"Gini deh. Aldo kan masih punya ice cream yang kemariin dibeliin om. Nah pulang dari sini nanti Aldo abisin ice yang di rumah mau?" bujuk Bianca.

Bocah 4 tahun itu terlihat berfikir lalu mengangguk setuju.

Merekapun menghabiskan pagi dengan bermain di taman dan melihat Aldo yang ikut berbaur dengan anak anak di sana.

"Ca gw kok ngerasa kayak lagi simulasi" ucap Devano sambil memperhatikan keponakan nya dari kejauhan.

"Simulasi?" alis Bianca bertaut mendengar ucapan dari suaminya.

"Iya,mungkin nanti kalau kita punya anak gambaran nya kayak gini" kata Devano sambil terkekeh geli membayangkan mereka mempunyai anak.

"Emang lo pengen banget punya anak?" tanya Bianca.

"Kode ya?" goda Devano.

"Nanyak serius kali Van"

"Pengen lah ca,siapa juga yang gak pengen punya anak" jawab Devano.

"Kalau di umur gw yang sekarang kayak nya gw belum siap,lo juga kan lagi sibuk sibuk nya kuliah sama ngurus perusahaan ayah"

"Gw sih nunggu lo siap aja ca"Bianca mengangguk lalu kembali memperhatikan Aldo yang sedang bermain.

Sampai tiba tiba terdengar suara tangisan anak kecil yang ternyata itu berasal dari Aldo.

"Huaaaaa aunty,om Vanooo" tangisan Aldo melengking.

Devano dan Bianca menghampiri bocah itu.

"Aldo di dolong sama anak pelempuan itu"tunjuk nya pada seorang anak perempuan yang berusia sepantaran dengan Aldo.

"Yaampun Van kaki Aldo berdarah" ucap Bianca yang melihat luka di lutut keponakan nya itu.

"Yaudah sekarang kita pulang aja sambil bersihin luka nya Aldo" ajak Devano lalu menggendong Aldo yang masih menangis di pundak om nya.

Sesampainya di Apartemen,mereka mulai membersihkan luka Aldo. Bocah itu tak henti hentinya menangis karena merasakan perih di lutut nya.

Bianca berusaha menenangkan Aldo dari tadi. Namun keponakan Devano itu masih terus saja menangis.

"Sayang,jangan nangis lagi nanti aunty kasi ice cream nya" bujuk Bianca.

Aldo berusaha menghentikan tangisan nya agar mendapat apa yang ia inginkan sejak kemarin.

Saat mereka sudah selesai dengan luka Aldo,tiba tiba Devano mendapatkan sebuah panggilan dari ayah nya.

Bianca yang hendak membuatkan susu untuk Aldo terhenti saat tiba tiba Devano terlihat panik dan menatap Aldo penuh khawatir.

"Vano,kenapa?" tanya Bianca.

"Kak Vanya ca"

"Kak Vanya kenapa Van? Lo ngomong jangan setengah setengah gini dong"

"Kak Vanya kecelakaan,dia sekarang lagi kritis,dan suaminya-" Devano menghentikan ucapan nya dan mengajak Bianca agar sedikit menjauh dari Aldo.

"Suami kak Vanya meninggal ca" Devano tak bisa menyembunyikan rasa sedih nya.

Bianca sangat terkejut mendengar berita itu. Apa  itu firasat yang dirasakan Aldo karena tumben kemarin ia rewel dan terus ingin bersama mama nya? Pasal nya sebelumnya Aldo tak pernah menanyakan mama nya saat dititipkan bersama Bianca.

"Terus sekarang gimana?" tanya Bianca.

"Kita harus ke rumah sakit. Kata papa kak Vanya pengen ketemu sama Aldo" ucap Devano.
Bianca mengangguk lalu menangkup wajah Devano dan melihat sorot mata sedih suaminya.

Bianca langsung berjalan ke dapur untuk membuatkan Aldo susu lalu bersiap untuk pergi ke rumah sakit.










Next up mingdep😆

NIKAH?!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang