NIKAH?!-33

22.7K 789 17
                                    

Jangan lupa vote dan follow sebelum membaca serta tinggalkan jejak di kolom komentar. Segala kritik dan saran akan aku tampung sebagai bahan pertimbangan







Seminggu setelah kejadian itu Bianca tetap tidak mau bicara dengan Devano. Al yang sudah kembali kerumah pun belum bisa melihat senyuman dari mama nya.

Seminggu itupun Devano uring uringan dan merasa sangat bersalah hinggga ia terus bolos kuliah dan pergi ke Kantor.

Rachel juga sudah mendapatkan hukuman dari keluarga nya. Keluarga Baskara serta Wijaya menuntut Rachel hingga iapun harus tinggal di luar negeri untuk selamanya.

Devano yang masih belum mendapatkan maaf dari istrinya hanya bisa melakukan hal hal bodoh. Sifat nya yang dulu kini kembali menguasainya.

Devano kadang menghabiskan malam untuk balapan liar,merokok,serta pergi ke Club malam dan berakhir muntah muntah di rumah.

Melihat keadaan Devano yang seperti itupun Bianca hanya cuek dan fokus mengurus Al.

Perkataan Rafa waktu itu juga ia wujudkan. Rafa menghajar Devano habis habisan tanpa adanya perlawanan dari Devano sendiri. Ia merasa pantas untuk mendapatkan semua itu. Bahkan itu rasanya belum cukup ketimbang apa yang Bianca alami.

Seperti malam malam sebelum nya kini Devano pulang dengan wajah babak belur akibat adu jatos dengan kelompok balap liar.

Bianca yang melihat itu hanya menatap suaminya datar tanpa niat mengobati.

Al yang melihat ayah nya seperti itu juga tidak berani bertanya. Kadang Al juga diajak oleh Bianca menginap di rumah Lena hingga waktu Al bersama Devano sangat sedikit.

Berkali kali Devano memohon maaf di kaki Bianca,namun istrinya tetap diam tak bergeming.

Hingga suatu hari Devano datang dengan membawa surat cerai yang sudah ia tanda tangani.

"Ca. Gw tau kalau gw brengsek dan gak pantes menyandang posisi sebagai suami lo. Gw juga bukan suami yang baik serta ayah yang baik buat lo dan Al" ucap Devano pada Bianca.

"Kalau lo emang mau pisah sama gw. Lo bisa tanda tanganin surat cerai ini ca. Gw bakalan relain lo sama yang lebih pantes dari gw" lanjut Devano dengan wajah sedih yang tak bisa ia sembunyikan.

Bianca mengambil surat cerai itu lalu merobek nya hingga menjadi kecil kecil. Devano yang melihat itu hanya terdiam menatap sang istri.

Setelah itu Bianca menghambur ke pelukan Devano dengan air mata yang megalir dari ujung mata nya.

"Gak Vano. Gw gak mau pisah sama lo,gw sayang sama lo Vano" ucap Bianca.

"Gw tau lo salah dan itu juga bukan sepenuhnya salah lo. Gw udah tau semua kebenaran nya. Gw gak mau pisah sama lo Van,walaupun lo ngeselin tapi gw tetep sayang sama lo" lanjut Bianca.

Devano yang mendengar itu langsung membalas pelukan istrinya dengan tak kalah eratnya untuk menyalurkan rindu yang saling mereka pendam selama seminggu lebih.

"Maafin gw ca,maaf" lirih Devano di pelukan sang istri.

"Gw udah relain semua Van. Masalah di kamar waktu itu juga udah gw iklasin,itu juga hak lo sebagai suami,cuma gw masih gak terima sama perlakuan kasar lo waktu itu" ucap Bianca.

"Gw khilaf ca,gw dimakan sama emosi gw sendiri. Bahkan gw gak tau mana yang benar sama mana yang salah. Gw terlalu buta sampai sampai gw gak bisa liat kebenaran nya kayak gimana" ucap Devano sambil menangis.

Bianca nendongak dan mengusap air mata suaminya.

"Iya udah ya. Kita lupain aja semua" kata Bianca sambil tersenyum tulus pada Devano.

Kini semua masalah sudah selesai. Dan mereka memutuskan untuk memulai lembaran baru dan menjadikan semua itu pelajaran untuk kedepan nya agar tidak melakukan kesalahan yang sama.

NIKAH?!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang