NIKAH?!-35

21.2K 769 15
                                    

Jangan lupa vote dan follow sebelum membaca serta tinggalkan jejak di kolom komentar. Segala kritik dan saran akan aku tampung sebagai bahan pertimbangan

Saat mereka sedang menikmati sarapan pagi,tiba tiba terdengar suara ketukan yang berasal dari arah pintu depan.

Bianca berdiri dari kursi lalu melangkahkan kakinya untuk melihat siapa yang bertamu pagi pagi.

"Haii" sapa Reina ketika pintu sudah terbuka lebar.

Bianca yang melihat wajah sahabatnya tentu saja membuatnya merasa senang dan langsung memeluk Reina.

"Kok lo udah balik?" tanya Bianca yang masih berada di pelukan Reina.

"Sekarang gw udah pindah ca. Gw pengen bareng bareng sama lo lagi" ucap Reina.

" Dan pengen ngeliat calon ponakan gw" lanjutnya  sambil mengusap perut rata sahabatnya.

Oh iya,bagi yang belum tau Reina sedang mengambil jurusan kedokteran di fakultas ternama.

"Apaan sih na. Udah ah makin ngawur aja,yuk masuk" ajak Bianca.

Mereka berdua kini melangkah masuk ke dalam rumah dan langsung  menyapa Al serta Devano yang masih setia di meja makan.

"Hai keponakan aunty" sapa Reina pada si kecil Aldo.

"Aunty leina" Al yang melihat kedatangan aunty nya langsung merentangkan tangan nya lalu disambut pelukan oleh Reina.

"Aunty bawain Al hadiah"

"Hadiah?" tanya Al. Reina mengangguk antusias lalu memberikan Al sebuah mainan mobil remote.

Segera setelah itu Aldo langsung membuka box mainan nya dan segera berlari ke ruang tamu untuk bermain.

"Al suka?" tanya Reina sedikit berteriak dari arah ruang makan.

Aldo mengangguk dengan mata yang berbinar melihat mainan yang diberikan Reina

"Makasi aunty" ucap Al dengan gembira.

"Buat gw gak ada?" tanya Devano yang dari tadi hanya memperhatikan interaksi mereka.

"Ada" kata Reina lalu mengeluarkan satu box parfume mewah.

"Widihh mahal nih bau baunya"

"Iya lah. Jangan lupa transfer uang nya ke rekening gw total nya cuma 5 juta" ucap Reina santai.

"Yaelah na katanya hadiah kok malah bayar?" ucap Devano tak terima.

"Hehe gak van gw becanda doang"

"Dan buat sahabat tersayang gw ada sesuatu yang special buat lo"

"Apa?" tanya Bianca.

Reina memberikan sebuah tespack dan dress ibu hamil. Melihat itu Bianca melirik tajam sahabatnya.

"Lo pasti butuh ini suatu hari nanti" kata reina sambil menepuk bahu sahabatnya.

Melihat ekspresi istrinya yang masih kesal tentu saja membuat Devano terkekeh geli.

"Oh iya gw hampir lupa, bunda sama mama lo juga bakalan ke sini nanti. Tadi maunya barengan tapi mereka katanya masih ada urusan" ucap Reina.

Dan benar saja,setelah itu suara ketukan terdengar di telinga mereka. 

##

Hari demi hari berlalu hingga hari ini adalah hari ulang tahun Aldo yang ke 5 tahun.

Semua dekorasi dipersiapkan sedemikian rupa agar si bocah itu senang.

Saat acara sudah dimulai dan semua orang sedang menyanyikan lagu ulang tahun untuk Aldo,tiba tiba saja ada yang sesuatu yang ingin keluar dari perut Bianca. Ia berlari ke arah toilet sambil berusaha menahan sesuatu yang ingin keluar.

"Huekkk" Bianca berusaha mengeluarkan semua isi perut nya tapi hanya cairan bening yang keluar. Tak hanya itu,ia juga merasakan pening di kepala nya.

Melihat Bianca yang pergi dengan terburu buru membuat semua orang di sana mengalihkan pandangan nya ke arah dapur.

Devano yang juga melihat istrinya pergi langsung menyusul nya dan mendapatkan Bianca sudah tidak sadarkan diri.

"Ca" Devano berusaha membangunkan istrinya namun nihil.

Dengan wajah panik ia menggendong Bianca ala bridal style menuju ruang tengah. Di sana Devano langsung meletakan Bianca di sofa dan mengusap tangan serta kaki istrinya.

Melihat mama nya dalam keadaan seperti itu membuat Al kembali histeris karena mengingat kejadian saat mama nya tiada dulu. Ia tak mau kehilangan mama nya untuk yang kedua kalinya.

Riska serta Lena juga tak kalah panik nya saat melihat Bianca lemas serta wajah pucatnya.

"Van,bini lo kenapa?" tanya Adit.

"Gak tau tiba tiba tadi udah pingsan di kamar mandi" jawab Devano.

"Ma tolong ambilin minyak kayu putih ya di kamar Aldo"
Dengan sigap Lena segera mengambilkan lalu mengoleskan nya pada badan Bianca.

10 menit berlalu,Bianca yang belum sadarkan diri langsung membuat semua orang semakin panik. Mereka kira Bianca sedang datang bulan seperti biasanya. Jika terlalu lelah ia pasti lemas dan pingsan.

"Yang kuliah jurusan kedokteran tolong periksa istri gw" lirik nya pada reina dan Dodi.

"Gw gak bawa perlengkapan nya Van. Mending kita langsung bawa ke Rumah Sakit aja biar pasti" usul Reina dan diangguki oleh semua orang di sana.

"Rafa tolong siapin mobil" kata Devano langsung mengangkat tubuh Bianca dari sofa dan menuju Rumah Sakit terdekat.



Kok gw ngerasa agak gak nyambung ya wkwk. Dahlah.

NIKAH?!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang