6. Bersalah

8.9K 479 17
                                    

I'm back guys! Apa kabar semuanya? Adakah yang rindu dengan Killa dan Abi? Tanpa berlama-lama langsung aja aku kasih acara pukul-pukulan yang dijanjikan Caca dan Syasya ke Fania. Enjoy guys❣

🌺Happy Reading🌺

"Jadi apa rencanamu?" tanya Abi

"Killa belum tau Om" jawab Killa kembali menunduk

"Tinggallah disini" ucap Abi lalu pergi menuju kamarnya

"Gue rapihin kamar buat lo dulu ya" ucap Syasya

"Aku ikut" pinta Killa

"Jangan! Lo disini aja! Di kamar pasti banyak debu, nanti lo malah kenapa-napa." terang Syasya

"Aku jadi ngerepotin kalian" ucap Killa

"Gapapa, anggap aja penebusan dosa" jawab Syasya

"Kamu jangan ngomong gitu!" ucap Killa

"Udah pokoknya lo diem aja disini" ucap Syasya lalu pergi untuk membersihkan kamar yang akan ditempati Killa

Saat Killa tengah menunggu Syasya kembali, tiba-tiba Abi kembali menghampiri Killa. Wajahnya menunjukan raut khawatir dan rasa bersalah dalam waktu yang bersamaan.

"Apa tadi kau kehujanan?" tanya Abi sembari duduk di samping Killa

"Kau kedinginan?" tanya Abi melihat tubuh Killa yang sedikit menggigil

"Om!" protes Killa saat Abi memeluknya

"Maafkan saya Killa" ucap Abi masih dengan memeluk Killa

"Tolong lepas Om" pinta Killa

"Maaf--"

"Daddy!" teriak Caca saat melihat Abi memeluk Killa

"Ca ini gak seperti yang kamu kira" ucap Killa setelah berhasil melepaskan diri dari Abi

"Kenapa Ca?" tanya Syasya

"Gue liat Daddy meluk Killa lagi" jawab Caca

"Daddy bisa jelaskan semuanya" ucap Abi

"Daddy mau jelasin apa?" tanya Caca

Baru saja Abi akan menjawab, tiba-tiba Killa pingsan. Untungnya, Abi dengan sigap menahannya dan segera menggendong Killa ala bridal style.

"Susul Daddy!" perintah Abi sebelum pergi membawa Killa

"Daddy keliatan khawatir banget sama Killa" ucap Caca

"Gue kira cuma perasaan gue" ucap Syasya

"Tapi kenapa Daddy harus sekhawatir itu?" tanya Caca

"Kita ikutin aja dulu siapa tau Daddy mau jelasin nanti" ucap Syasya

"Yaudah gue ambil kunci dulu" pamit Caca

"Iya" jawab Syasya

Sementara itu, Abi sudah sampai di rumah sakit dan menunggu dokter keluar. Sedari tadi ia tak bisa diam walaupun sebentar. Ia benar-benar cemas akan keadaan Killa.

"Dok bagaimana keadaan istri saya?" tanya Abi saat dokter keluar

"Istri anda tidak apa-apa. Hanya saja, kandungannya sangat lemah. Ini perlu diperhatikan karena kehamilan di usia istri anda sangat rentan keguguran bahkan tanpa sebab sekalipun. Jangan biarkan istri anda stres, karena itu berpengaruh pada janinnya. Perhatikan juga pola makannya, kalau bisa ditambah dengan susu ibu hamil" terang dokter

"Terimakasih" ucap Abi

"Kalau begitu saya permisi dulu" pamit dokter itu sembari tersenyum

Setelah Killa dipindahkan, Abi terus berada di sampingnya. Ia memandang Killa dengan raut penuh penyesalan.

Love You, Mommy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang