Hallo alle vrienden! Malam minggu gini pada kemana, nih? Ada yang ngajak keluar atau di rumah aja kayak author? Daripada malam minggu jadi kelabu, mending kita recokin Abi sama Killa, yuk! Semoga berkenan di hati kalian🥰
🌺Happy Reading🌺
Hari ini, Killa berangkat dari rumah orang tua Abi. Kebetulan, hari ini adalah pembagian raport di sekolahnya. Dengan begitu, Caca dan Syaya pun ikut berangkat bersama Abi. Jika tidak ada yang mengambil raport Killa, Abi yang akan menjadi walinya untuk mengambil raport.
"Kok gue deg-degan, ya, Sya?" tanya Caca heboh.
"Kalo lo gak deg-degan, berarti lo udah mati," jawab Syasya asal.
"Ish, bukan gitu maksud gue!" ucap Caca kesal.
"Takut nilai lo turun, gitu?" tanya Syasya.
"Iyalah, ntar kita gak jadi liburan," jawab Caca sedikit menyindir Abi.
"Memang tidak ada liburan untuk kalian berdua," ucap Abi santai.
"Mas!" tegur Killa dengan lembut.
"Mereka harus belajar lebih keras lagi untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya," terang Abi.
"Kalau terlalu ditekan, justru gak akan baik untuk mereka," ucap Killa membuat kedua putrinya senang.
"Kamu memang selalu membela mereka," ucap Abi.
"Aku tidak membela, Mas, aku hanya--"
"Daddy sama mommy, kok, malah berantem, sih?" tanya Caca dengan nada kesal.
"Eh, maaf, ya, sayang," ucap Killa merasa bersalah.
Mereka mengalihkan pembicaraan dengan topik yang lain. Hingga tanpa disadari, mereka sudah sampai di sekolah. Setelah memarkirkan mobil, mereka segera menuju kelas. Beberapa pasang mata sempat menatap Killa dengan tatapan yang sulit diartikan.
Killa sangat berharap Ayahnya mau mengambil rapot miliknya. Namun, sepertinya ia harus menelan rasa kecewa karena ternyata, Fadel yang datang untuk mengambil raportnya. Ia merasa Ayahnya masih sangat marah atau bahkan membencinya.
"Ayah masih marah sama Killa, ya?" tanya Killa saat berada di depan Fadel.
"Tadinya, Ayah yang akan datang, tapi ternyata ada meeting yang sangat penting di kantor," terang Fadel untuk menenangkan Killa.
"Mari masuk!" ajak Abi untuk mengalihkan perhatian Killa.
🌸 🌸 🌸
"Tuh, kan, apa Caca bilang, mommy pasti juara umum lagi," ucap Caca yang dibalas senyum tipis oleh Killa.
Memang, Killa langganan menjadi juara umum di sekolahnya. Tentu saja ia juga menjadi juara di kelasnya. Sementara Caca dan Syasya terus bersaing dengan Deshal agar menempati posisi kedua dan ketiga.
"Nanti, salah satu dari kalian yang harus bisa menjadi juara umum. Kalau bisa, raih nilai ujian nasional tertinggi," ucap Abi.
"Siap, Dad." Si Kembar menjawab dengan kompak.
"Kita nggak sekalian jemput Ale aja?" tanya Killa.
"Kita ke kantor dulu, baru habis itu jemput Ale. Setelah itu, kita makan siang bersama mama dan papa," jawab Abi.
"Ngapain ke kantor, Dad?" tanya Syasya.
"Daddy harus menandatangani berkas penting, Sya," jawab Abi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love You, Mommy!
RomanceApa yang terlintas dalam pikiranmu ketika mendengar seorang siswi SMA hamil? Apa yang akan kamu lakukan jika itu terjadi pada sahabat baikmu? Bagaimana jika kamulah yang menjadi salah satu penyebab kehamilannya? Apakah kamu akan bertanggungjawab?