Hola Amigos! Como estas? Aku bawa kelanjutan kisah Killa dan Abi nih! Semoga kalian suka❣
🌺Happy Reading🌺
"Halo anak manis!" sapa seorang wanita pada Ale yang tengah menunggu jemputan di halte dekat sekolah. "kamu pasti Nalesha Sanskara Meidiawan?" tebaknya saat Ale hanya diam.
"Kamu siapa? Kenapa kamu tau namaku?" tanya Ale setelah mendengar nama lengkapnya disebut.
"Namaku Lidya dan aku adalah Mommy kamu." ucap orang itu membuat Ale semakin menjaga jarak dengannya.
"Kenapa, Sayang?" tanya Lidya sembari mengulurkan tangannya untuk menyentuh Ale.
"Kamu bohong!" Ale menepis tangan Lidya.
"Mommy gak bohong, Sayang. Aku memang mommy kamu." ucap Lidya kembali berusaha meraih tangan Ale.
"Nggak! Mommy aku itu momny Killa, bukan kamu." balas Ale.
"Dia itu bukan Mommy kamu. Dia adalah perempuan yang membuat Momny terusir dari rumah." ucap Lidya dengan berbohong.
"Nggak! Mommy Killa itu baik dan dia Mommy aku." sentak Ale.
"Dia itu orang jahat, jadi kamu harus ikut sama Mommy kamu yang sebenarnya." ucap Lidya sembari menggenggam erat tangan Ale.
"Lepas! Kamu yang jahat. Tolong! Tolong Ale!" Ale berteriak sekuat tenaga.
"Kamu akan ikut Mommy." Lidya menyeret Ale untuk ikut ke mobilnya.
"Mbak, tolong lepaskan anak saya!" ucap Killa yang baru saja datang dan buru-buru berlari ke arah Ale yang tengah meronta meminta dilepaskan.
"Oh, jadi kamu istri barunya Abimana. Gadis kecil yang malang." ucap Lidya tanpa melepas genggaman di tangan Ale.
"Mbak, tolong lepaskan anak saya, dia kesakitan." ucap Killa sembari berusaha melepas genggaman Lidya pada Ale.
"Anak kamu? Nalesha adalah anak saya dengan Abimana." ucap Lidya dengan nada meremehkan dan membuat Killa terdiam sejenak.
"Kalau memang Mbak ibunya, harusnya Mbak tau kalau Ale sedang kesakitan. Jadi, tolong lepaskan Ale sekarang juga!" pinta Killa.
"Tidak akan. Saya akan membawanya tinggal bersama saya." ucap Lidya lalu berjalan dengan menyeret Ale.
"Mbak, tolong jangan kasari Ale." Killa mengejar Ale dengan susah payah karena perutnya tiba-tiba terasa sakit.
"Mommy tolong!" ucap Ale sembari menangis.
"Dia bukan Mommy kamu!" bentak Lidya.
"Nggak! Mommy tolong Ale, dia jahat." ucap Ale membuat Killa berusaha lebih keras lagi.
Killa terus mengejar Ale yang diseret oleh Lidya. Ia tidak memperdulikan rasa sakit di perutnya. Perempuan itu hanya ingin Ale selamat. Dirinya takut kalau ternyata wanita itu akan menyakiti Ale. Meskipun ia tau bahwa wanita itu memang ibu kandung Ale.
"Mbak tolong lepaskan Ale!" ucap Killa semakin melemah.
"Tidak akan pernah!" jawab Lidya.
Killa berhasil meraih tangan Ale dan menggenggamnya dengan kuat. Hal itu membuat Lidya marah dan menarik Ale lebih kuat lagi. Namun Killa juga tak mau kalah dan terjadilah adegan tarik menarik. Ale yang ingin bersama dengan Killa pun berusaha melepaskan diri dari Lidya dengan sekuat tenaganya. Entah karena kekuatan Killa dan Ale atau karena disengaja oleh Lidya, perempuan itu melepaskan genggamannya dari tangan Ale membuat Killa dan Ale mundur beberapa langkah ke arah jalan raya.
"Non Killa awas!" teriak supir saat melihat mobil melaju dengan kecepatan cukup tinggi.
Killa berhasil menghindar dari mobil tersebut tapi ia jatuh dan perutnya membentur batu berukuran sedang yang ada di pinggir jalan. Seketika perutnya terasa sakit dan menghalirlah darah hingga ke arah kakinya.
"Jangan ganggu Ale!" ucap Killa sebelum akhirnya tak sadarkan diri.
"Ayo kamu ikut Mommy!" ajak Lidya sembari menggenggam tangan Ale.
"Nggak! Ale mau nolongin Mommy." jawab Ale sembari berontak.
"Lepaskan Den Ale atau saya laporkan Ibu ke polisi!" ancam supir membuat Lidya sedikit takut.
"Laporkan saja, saya ini Ibu kandung Ale, jadi tidak ada yang akan menangkap saya." tantang Lidya.
"Den Ale dalam pengawasan Tuan Bima, kalau Ibu membawa paksa Den Ale, maka ibu dikatakan sebagai penculik." ucap supir sembari menyebrang jalan untuk menyelamatkan Ale dan Killa.
Kebetulan ada beberapa warga yang lewat dan mendengar ucapan supir tadi. Mereka segera mendekat ke arah Lidya untuk menangkap wanita yang mereka anggap sebagai penculik tersebut. Lidya yang melihat hal itu pun segera melepaskan Ale dan pergi begitu saja.
"Awas kalian!" ucap Lidya lalu pergi.
"Mommy!" teriak Ale sembari berlari ke arah Killa yang sudah pingsan tak jauh dari dirinya.
"Non Killa." ucap supir khawatir.
"Ayo dibawa ke rumah sakit, Pak!" ucap salah satu warga yang tadi hendak menangkap Lidya.
Supir bernama Cecep itu pun membawa Killa ke mobilnya diikuti oleh Ale. Ia segera mengemudikan mobilnya menuju rumah sakit. Sementara Ale terus menerus menangis melihat keadaan Mommynya yang tak sadarkan diri.
"Mommy jangan tinggalin Ale!" ucap Ale pilu.
🏥 🏥 🏥
"Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Fadel yang baru saja tiba bersamaan dengan kedatangan orang tua Abi.
"Saya juga belum mendengar penjelasan lengkapnya, yang saya tau, kondisi Killa sekarang kurang baik. Dia membutuhkan cadangan darah dengan golongan A+ sementara stok rumah sakit sudah habis." terang Abi.
"Golongan darah kamu sama dengan Killa kan, Del?" tanya Mala pada Fadel.
"Sayangnya, tidak. Golongan darah Fadel sama dengan bunda, sementara Killa dengan ayah." jawab Fadel.
"Mohon maaf mengganggu pembicaraan Bapak dan Ibu, apakah benar ada yang membutuhkan darah dengan golongan A+?" tanya seorang gadis berpakaian rapih.
"Betul, apakah Mbak memiliki kenalan dengan golongan darah tersebut?" Mala balik bertanya.
"Kebetulan golongan darah saya A+ dan saya bersedia mendonorkan darah saya." jawab gadis itu.
"Alhamdulillah. Terimakasih banyak sebelumnya. Oh iya, nama Mbak siapa?" tanya Mala.
"Saya Ayasya atau biasa dipanggil Aya." jawab Aya sopan.
"Saya Kamala, kamu bisa memanggil saya Mala." ucap Mala.
"Iya, Tante." jawab Aya.
"Kamu sungguh-sungguh ingin mendonorkan darah kamu untuk istti saya?" tanya Abi tiba-tiba.
"Saya sungguh-sungguh, Pak." jawab Aya yakin.
"Baiklah, kalau begitu, kamu ikuti saya untuk menemui suster." ucap Abi yang langsung diangguki oleh Aya.
Setelah urusan mengenai darah selesai, keluarga Killa masih harus menunggu operasi caesar darurat yang tengah dijalankan oleh Killa. Semuanya menunggu dengan harap-harap cemas dan rapalan doa yang tak pernah putus. Bahkan, Aya pun ikut mendoakan Killa dengan sepenuh hati dari ruangan tempat sanak keluarganya di rawat.
"Bagaimana keadaan istri dan anak saya?" tanya Abi saat dokter keluar setelah mereka menanti dalam waktu yang panjang.
🌺TBC🌺
Gimana nih part ini? Bikin emosi atau justru kurang dapet feelnya? Kira-kira Killa sama bayinya selamat gak ya? Ada yang ingin kalian sampaikan kepada Lidya? Atau kalian mau mengucapkan sesuatu pada Aya?
![](https://img.wattpad.com/cover/268088184-288-k930053.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You, Mommy!
RomanceApa yang terlintas dalam pikiranmu ketika mendengar seorang siswi SMA hamil? Apa yang akan kamu lakukan jika itu terjadi pada sahabat baikmu? Bagaimana jika kamulah yang menjadi salah satu penyebab kehamilannya? Apakah kamu akan bertanggungjawab?