19. Masalah Ale

3.6K 261 1
                                    

Double update! Part ini dikhususkan untuk para jomblo, tim LDR, dan tim virtual. Semoga berkenan di hati kalian, Dear❣

🌺Happy Reading🌺

Pagi ini, Killa terlihat sudah rapih dengan dress putih selutut dan sepatu kets. Ia baru saja berganti pakaian setelah memasak makanan untuk sarapan. Hari ini, ia akan ke sekolah Ale untuk mengambil raport anaknya itu.

"Sudah siap?" tanya Abi yang sudah rapih dengan setelan kantornya.

"Iya, Mas. Ayo kita turun! Anak-anak pasti sudah menunggu." ajak Killa.

"Mom, aku gak salah liat, kan?" tanya Caca ketika melihat Abi merangkul Killa dengan posesif.

"Kenapa?" Killa balik bertanya kepada Caca.

"Kok mau sama om-om posesif kayak gitu?" ledek Caca membuat Abi emosi.

"Iya, Mom, kok mau sih? Mommy, kan masih muda, pinter, cantik lagi," timpal Syasya membuat Abi semakin emosi.

"Kalian gak boleh gitu! Kalau bukan karena Daddy kalian, mungkin sekarang hubungan kita hanya sebatas sahabat aja," ucap Killa untuk membela Abi yang terlihat marah.

"Kalian dengar itu!" ujar Abi dengan sinis.

"Ih, kita kan bercanda! Daddy sensitif banget kayak pantat bayi," ucap Caca tanpa rasa bersalah.

"Sekarang, kamu mengatai Daddy pantat bayi, hah!" sentak Abi membuat kedua putrinya menunduk.

"Sudah, Mas, jangan marah-marah gitu! Sekarang, kita makan aja, nanti malah telat sampai di sekolah Ale," lerai Killa

🌸 🌸 🌸

Ale berjalan di antara Abi dan Killa. Hari ini, ia terlihat sangat bahagia. Tentu saja karena ia diantar oleh kedua orang tuanya. Terlebih raport-nya akan diambil oleh Mommy tercintanya. Hal yang tidak pernah terjadi sebelum dirinya bertemu dengan Killa.

"Bagaimana rasanya mengambil raport anak untuk pertama kalinya?" tanya Abi tanpa melepaskan rangkulannya.

"Aku belum bisa menceritakannya, Mas. Mungkin, setelah pulang dari sini aku bisa menceritakannya," jawab Killa sembari tersenyum.

"Baiklah, kamu hati-hati, ya, Sayang! Jika sudah selesai, minta Caca atau Syasya menjemputmu. Kalau tidak ada meeting dengan kakakmu, aku tidak akan pergi ke kantor," terang Abi setelah mereka sampai di depan kelas Ale yang sudah ramai.

"Iya, Mas. Mas juga hati-hati, ya!" pesan Killa sembari menyalami Abi.

"Iya, Sayang." jawab Abi lalu mencium kening Killa dan pergi meninggalkan area sekolah.

"Mom, ayo masuk!" ajak Ale dengan riang.

"Ayo, Sayang." jawab Killa sembari menggandeng tangan Ale.

"Eh, kakaknya Ale, ya? Kenalin, saya ibunya Gilang." ucap seorang ibu yang duduk di samping Killa.

"Saya Shakilla, Mommynya Ale." jawab Killa membuat si ibu kaget.

"Kamu masih muda begini sudah punya anak sebesar Ale?" tanya ibu itu dengan nada kurang bersahabat.

"Ale juga masih kecil, umur Ale baru 5 tahun, Tante." ucap Ale dengan berani.

"Oh, kamu masuk sekolah lebih awal, ya?" tebak ibu itu dan dijawab anggukan oleh Ale.

Tak lama kemudian, guru Ale datang dan mulai berbicara di depan. Killa memperhatikan dengan seksama. Ternyata, Ale mendapat peringkat pertama di kelasnya. Hal itu membuat Killa bangga terhadap Ale.

Love You, Mommy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang